Rabu, 19 November 2008

PRASANGKA



Dikisahkan, seorang janda miskin hidup berdua dengan putri kecilnya yang masih berusia sembilan tahun. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan menjajakannya di pasar demi kelangsungan hidup mereka. Hidup penuh kekurangan membuat si kecil tidak pernah bermanja-manja kepada ibunya seperti anak-anak kecil lainnya.

Suatu hari di musim dingin, saat selesai membuat kue, si ibu tersadar melihat keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia pun keluar rumah untuk membeli keranjang baru dan berpesan kepada putrinya agar menunggu saja di rumah. Pulang dari membeli keranjang, si ibu menemukan pintu rumah tidak terkunci dan putrinya tidak ada di rumah. Spontan amarahnya memuncak. Putri betul-betul tidak tahu diri! Cuaca dingin seperti ini, disuruh diam di rumah sebentar saja malahan pergi bermain dengan teman-temannya!

Setelah selesai menyusun kue di keranjang, si ibu segera pergi untuk menjajakan kuenya. Dinginnya salju yang memenuhi jalanan tidak menyurutkan tekadnya demi kehidupan mereka. Dan sebagai hukuman untuk si putri, pintu rumah di kuncinya dari luar. "Kali ini Putri harus diberi pelajaran karena telah melanggar pesan," geram si ibu dalam hati.

Sepulang dari menjajakan kue, mata si ibu mendadak nanar saat menemukan gadis kecilnya tergeletak di depan pintu. Dengan berteriak histeris segera dipeluknya tubuh putrinya yang telah kaku karena kedinginan. Dengan susah payah dipindahkannyalah tubuh putri ke dalam rumah.

"Putri...Putri...Putri..., bangun, Nak! Ini ibu, Nak! Bangun, Nak! Ibu tidak marah kok. Bangun Putri anakku!" Serunya sambil menangis merung-raung dan berusaha sekuat tenaga membangunkan dengan menguncang-guncangkan tubuh si putri agar terbangun. Tetapi putri tidak bereaksi sama sekali.

Tiba-tiba terjatuh dari genggaman tangan si putri sebuah bungkusan kecil. Saat dibuka, ternyata di dalamnya berisi sebungkus kecil biskuit dan secarik kertas usang. Dengan tergesa-gesa dan tangan yang gemetar hebat, si ibu segera mengenali tulisan putrinya yang masih berantakan tetapi terbaca jelas.

"Ibuku tersayang, Ibu pasti lupa hari istimewa Ibu ya. Hi... hi... hi..., ini Putri belikan biskuit kesukaan ibu. Maaf Bu, uang putri tidak cukup untuk membeli yang besar dan maaf lagi Putri telah melanggar pesan Ibu karena meninggalkan rumah untuk membeli biskuit ini. Selamat ulang tahun, Bu. Putri selalu sayang, Ibu!" Dan meledaklah tangis sang ibu.

Pembaca yang budiman,

Huai Ie, prasangka sering mendatangkan petaka adalah kalimat yang cocok dengan kisah tadi dan penyesalan biasanya datang menyusul di belakang itu. Begitu banyak masalah dan problem di dunia ini muncul karena prasangka negatif maka butuh kedewasaan dalam mengendalikan pikiran agar kebiasaan berprasangka tidak kita layani begitu saja dan sedapat mungkin kita hilangkan. Kita ganti dengan berfikir positif sekaligus hati-hati dengan demikian memungkinkan hubungan kita dengan orang lain akan menjadi harmonis dan membahagiakan.

PESAN IBU


Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya."
"Nggak, Dik. Saya lapar mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak. Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.
Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda, sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak, Dik. Saya sudah kenyang."
Sambil berkukuh mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa buat oleh-oleh pulang, Om."
Dompet yang belum sempat dimasukan ke kantong pun dibukanya kembali. Lalu, dikeluarkan dua lembar ribuan dan si pemuda menyodorkan kepada si anak penjual kue. "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya."
Dengan senang hati si anak itu menerima uangnya dan bergegas keluar restoran. Lalu, ia memberikan uang itu kepada pengemis di depan restoran. Merasa heran dan sedikit tersinggung, si pemuda menegur si anak penjual kue, "Hai, Adik Kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang? Kenapa setelah uang ada di tanganmu malah kamu berikan ke orang lain?"
"Om, jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh Ibu saya sendiri dan Ibu pasti akan sedih dan marah jika saya menerima uang dari Om bukan dari hasil menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu."
Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh." Si anak pun segera menghitung dengan gembira.
Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih Dik atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu." Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan si pemuda, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih, Om. Ibu pasti akan senang sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami."
Pembaca yang budiman.
Dari hasil didikan seorang ibu yang luar biasa, lahirlah anak yang hebat! Walaupun mereka miskin harta tetapi mereka kaya mental! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain tetapi dengan bekerja keras, membanting tulang. Karena sesungguhnya, KERJA ADALAH KEHORMATAN bagi setiap manusia!

Sabtu, 15 November 2008

SURAT DARI ALLAH


Saat kau bangun dipagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKu, walaupun hanya sepatah kata, meminta pendapatKu atau bersyukur kepadaKu atas sesuatu hal indah yang terjadi didalam hidupmu kemarin, tetapi aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja.

Aku kembali menanti. Saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk. Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun.

Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berpikir engkau ingin berbicara kepadaKu tetapi engkau berlari ke telepon dan menelepon seorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru.

Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu. Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang kesekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu.

Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara kepadaKu dengan lembut sebelum mereka makan, tetapi engkau tidak melakukannya. Tidak apa-apa. Masih ada waktu yang tersisa, dan Aku berharap engkau akan berbicara kepadaKu, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.

Setelah beberapa hal tersebut selesai engkau kerjakan, engkau menyalakan televisi, Aku tidak tahu apakah kau suka menonton televisi atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun hanya menikmati acara yang ditampilkan.

Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKu.

Saat tidur Kupikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tak lama kemudian. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu.

Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. Aku bahkan ingin mengajarkanmu bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat mengasihimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata, doa atau pikiran atau syukur dari hatimu.

Baiklah... engkau bangun kembali dan kembali Aku akan menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiKu sedikit waktu. Semoga harimu menyenangkan.

Bapamu,

ALLAH

KISAH 3 BATANG POHON


Alkisah di sebuah puncak gunung tumbuhlah 3 batang pohon kecil beserta impiannya masing-masing.

Pohon kecil pertama menerawang ke arah bintang-bintang dan berkata, "Saya akan tumbuh menjadi kotak harta terindah di dunia yang akan berisi harta karun serta dipenuhi emas dan permata."

Pohon kecil kedua memandang ke arah sungai kecil yang mengalir ke laut dan berseru, "Saya akan menjadi kapal yang termegah di dunia, mengarungi samudra luas dan membawa raja-raja yang berkuasa."

Pohon kecil ketiga melihat ke arah kota, di lembah tempat orang-orang sibuk bekerja, "Saya ingin tumbuh menjadi pohon tertinggi di dunia, sehingga orang-orang yang berhenri unutk menggagumi saya harus memandang ke arah surga dan teringat akan Tuhan!"

Tahun demi tahun berlalu, dan hujan serta sinat matahari silih berganti bersamaan dengan tumbuhnya 3 batang pohon tersebut.

Sampai suatu saat, datanglah penebang kayu.
Penebang pertama memandang ke arah pohon pertama dan berkata, "Pohon ini sungguh indah dan sangat sempurna bagiku." Dengan sesekali mengayunkan kapaknya yang berkilauan, tumbanglah pohon pertama itu. "Sekarang saya akan diolah menjadi kotak perhiasan, saya akan berisi harta yang sangat indah," kata pohon pertama.

Penebang kedua memandang ke arah pohon kedua dan berkata, "Pohon ini sangat kuat dan sesuai bagiku." Dengan sebuah ayunan kapaknya yang berkilauan, robohlah pohon kedua tersebut.

Pohon ketiga merasa jantungnya berhenti berdetak manakala penebang terakhir memandangnya. Dia berdiri tegak dan dengan gagahnya menjulang ke surga, tetapi dengan tanpa menolehpun, bergumamlah penebang tersebut, "Pohon apapun sesuai bagiku." Dan tumbanglah pohon ketiga tersebut bersamaan dengan ayunan kapak sang penebang.

Pohon pertama sangat bersukacita tatkala penebang membawanya ke tukang kayu. Tapi apa daya, sang tukang kayu mengolahnya menjadi kotak makanan ternak. Pohon yang indah itu bukan berisi emas dan permata, tetapi dipenuhi dengan serbuk gergaji dan disi dengan jerami untuk makanan ternak.

Pohon kedua tersenyum saat penebang tersebut membawanya ke sebuah galangan kapal. Tetapi bukanlah sebuah kapal pesiar megah yang dibuatnya, melainkan sebuah kapal nelayan sederhana yang diolah dari sebuah pohon yang kuat itu. Kapal tersebut terlalu lemah dan kecil untuk mengarungi samudera atau sungai, sebaliknya ia dibawa ke sebuah danau.

Pohon ketigapun bingung pada saat penebang tersebut mengolahnya menjadi sebatang pilar dan menggeletakkannya di gudang penyimpanannya. "Apa yang terjadi," katanya. "Yang paling saya inginkan hanyalah tinggal di puncak gunung dan mengarah ke Tuhan!"

Hari demi hari berlalu, siang dan malam silih berganti. Ketiga pohon itupun telah hampir melupakan impian mereka.

Tetapi suatu malam, cahaya bintang keemasan menyinari pohon pertama manakala seorang ibu muda membaringkan bayinya yang baru lahir ke dalam palungan tersebut. "Seandainya saya dapat membuatkan sebuah ayunan bagi bayi-Nya." bisik sang suami. Wanita tersebut menyentuh lengan suaminya dan tersenyum memandangi kayu yang kuat dan halus tersebut, yang berkilau diterpa sinar bintang dan berkata, "palungan itu sangat indah!"

Pada saat itu pula pohon pertama tersebut menyadari bahwa ia sedang memegang harta terbesar di dunia.

Suatu senja, seorang penggembara yang letih bersama dengan rombongannya berduyun-duyun menaiki sebuah perahu nelayan tua. Sang penggembarapun jatuh tertidur dengan lelap saat pohon kedua berlayar dengan tenaga ke danau.

Tiba-tiba datanglah topan dan bagai. Pohon kecil tersebut menjadi takut, karena ia tahu ia tidak cukup kuat untuk membawa sedemikian banyak penumpang mengarungi hujan dan badai tersebut dengan aman. Penggembara yang ternyata lelaki muda itupun terbangun, berdiri dan merentangkan kedua belah tangan-Nya seraya berkata, "tenanglah!" Dan badaipun segera berlalu.

Pada saat itu pohon kedua menyadari bahwa ia sedang membawa Raja atas langit dan bumi.

Pada suatu jumat pagi, pohon ketigapun tertegun tatkala ia dibawa dari tumpukan kayu tersebut. Diapun menciut pada saat digotong melewati massa yang mengamuk. Dan semakin bergetarlah ia tatkala prajurit memakukan tangan seorang lelaki ke dirinya. Ia merasa dirinya menjadi begitu buruk, kasar dan tajam. Tetapi pada hari minggu pagi, pada saat sang surya terbit dan dunia bersukacita, pohon ketiga tersebut menyadari bahwa kasih Tuhan telah mengubah segalanya. Tuhan telah menjadikan pohon tersebut kokoh dan semua orang mengenang pohon tersebut akan teringat pada Tuhan!

Bukankah itu lebih berarti daripada menjadi pohon tertinggi di dunia?

Kekuatan Api Cinta


Alkisah suatu ketika, Kapak, Gergaji, Palu, dan Nyala Api sedang mengadakan perjalanan bersama-sama. Di suatu tempat, perjalanan mereka terhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalanan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan yang mereka miliki masing-masing.

"Itu bisa aku singkirkan," kata Kapak. Pukulan-pukulannya keras sekali menghantam baja yang kuat dan keras juga itu. Tapi tiap bacokan hanya membuat kapak itu lebih tumpul sendiri sampai ia berhenti.

"Sini, biar aku yang urus," kata Gergaji. Dengan gigi-gigi yang tajam tanpa perasaan, iapun mulai menggergaji. Tapi kaget dan kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan rontok.

"Apa kubilang," kata Palu, "Kan aku sudah omong, kalian tak bisa. Sini, sini aku tunjukkan caranya." Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tak berubah.

"Boleh aku coba?" tanya Nyala Api. Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk, dan mendekapnya erat-erat tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itupun meleleh cair.

Renungan:
Ada banyak hati yang cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga tinggi. Tapi jarang ada hati yang tahan melawan nyala api cinta kasih yang hangat.

Betapa arif bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api mencairkan hati yang dingin. Ah, tak ada yang tahan menampik nyala cinta kasih. (Anonim)

BELAJAR DARI SI BODOH


Orang berkata, kita harus bersedia belajar seumur hidup kita. "From womb to tomb," kata orang Inggris. Maksudnya, terus belajar tanpa henti, sampai ke mana saja. "Bahkan sampai ke negeri Cina," kata sebuah ayat suci.

Dan sekarang saya mau menambahi lagi. Yaitu, betapa kita harus bersedia belajar dari siapa saja. Bersedia belajar dari yang pintar, tapi juga bersedia belajar dari yang pandir. Melalui sapaan Sabda kali ini, saya ingin mengajak kita semua belajar dari si Bodoh.

Tapi jangan salah sangka. Yang saya sebut si Bodoh ini, samasekali tidak "bodoh" menurut ukuran kita. Menurut penuturan Lukas, tokoh kita ini amat sukses dan kaya luar biasa. Juga cepat, tepat, dan sigap memecahkan masalah.

Satu-satunya yang membuat ia pening tujuh keliling adalah, "Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku" (12:17).

Toh tidak berarti ia cuma bisa bingung tak keruan. "Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan segala gandum dan barang-barangku" (12:18). Persoalan pun selesai. Tuntas tas.

Jadi, siapa yang telah begitu bodoh mengatakan "si Hebat" ini "bodoh"? Ternyata tidak lain adalah Tuhan sendiri! Tulis Lukas selanjutnya, "Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kau sediakan, untuk siapakah itu nanti?" (12:20). Pertanyaannya, mengapa Tuhan menyebut orang itu bodoh?

Pasti bukan karena ia kaya. Kekayaan an sich, paling sedikit, adalah sesuatu yang netral. Tidak baik dan tidak jahat pada dirinya. Bahkan bisa amat positif. Kekayaan itu baik atau jahat, ditentukan oleh tiga hal yakni bagaimana cara ia peroleh: halal atau haram; apa dampaknya bagi si pemilik: menjadi pelayan atau menjadi tuan; dan untuk apa ia dimanfaatkan: untuk kebaikan dan untuk kejahatan.

Paling sedikit ada tiga hal yang menyebabkan Tuhan menyebut "si pintar" itu "bodoh." Tiga hal penting di mana kita perlu belajar dari si Bodoh.

Pertama, orang itu disebut bodoh, karena telah mencampur-adukkan "alat" dan "tujuan." Yang semestinya "cuma" alat, eee, ia jadikan sebagai tujuan. Gerbong dijadikan lokomotif. Gerobak disuruh menarik kuda. Ya kacau balau, tentu saja.

Hidup jadi tanpa pegangan dan orientasi yang pasti. Aturan main tak ada lagi, sebab yang ada Cuma aturan yang dipermainkan. Dan tolong Anda sadari, itulah salah satu ciri khas kehidupan manusia modern masa kini. Saya tidak mengatakan alat itu tidak penting. Siapa berani mengatakan bahwa sandang, pangan, papan, kedudukan itu tidak penting? O, penting sekali!

Tapi, ingat, semua itu penting sebagai alat. Makan, adalah "alat" agar kita hidup sehat. Pakaian, adalah "alat" supaya tubuh kita terlindung dari sengatan cuaca. Dan kekayaan, adalah "alat" agar kita bisa mencukupi kebutuhan hidup kita.

Tokoh kita disebut bodoh, sebab ia begitu yakin bahwa dengan panen yang sukses dan dengan memperbesar lumbung, seluruh tujuan hidupnya telah tercapai.

Ia sudah boleh menepuk dada sambil berkata, "Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!" (12:29). Itu BODOH!, kata Yesus.

Kedua, orang itu disebut bodoh, karena dalam serba rasa berpuas diri, ia telah mengabaikan realitas saling ketergantungannya dengan sesama. Ia merasa "self-sufficient." Artinya, merasa cukup dengan dirinya sendiri.

Dalam monolognya, saya hitung, ia mengucapkan 62 kata. Di antara 62 kata itu, tidak kurang dari 14 --20 persen!-- adalah kata "aku" atau "ku."

Begitu asyik ia dengan si "aku"nya, mana sempat dan mana ada tempat lagi baginya untuk mempedulikan orang lain. Yang merisaukan hatinya adalah karena ia punya terlampau banyak. Bagaimana mungkin ia menyatukan hati dengan mereka yang tak punya apa-apa.

Martin Luther King Jr, dalam bukunya Strenght to Love, mengilustrasikan betapa seluruh umat manusia telah terjerat satu sama lain dalam satu jaringan saling ketergantungan. Setiap pagi sebelum melangkahkan kaki ke kantor, tulisnya, masyarakat Amerika telah berutang kepada separo bumi ini.

Spons yang ia pakai untuk menggosok tubuhnya, berasal dari Pasifik. Sabun mandinya buatan Prancis. Kopi yang ia hirup didatangkan dari Brasil, teh dari Srilanka, coklat dari Afrika. Handuknya eks impor dari Taiwan atau Korea. Dan seterusnya.

Benar sekali, bukan, bahwa setiap butir nasi yang masuk ke mulut kita adalah wujud ketergantungan kita kepada suatu mata rantai saling membutuhkan antar manusia yang amat panjang?

Sebab itu, jadi manusia "jangan sombong." Ojo du-meh. Seolah-olah kita bisa mencukupi diri sendiri tanpa peduli kepada orang lain. Tapi juga "jangan minder," merasa diri tak bisa menyumbang apa-apa dan tak punya makna apa-apa. Orang yang berpikir begitu, kata Yesus, ia bodoh!

Ketiga mengapa tokoh kita disebut "bodoh," adalah karena ia mengabaikan Tuhan. Dari 62 kata yang ia ucapkan, tak sekali pun ia menyebut kata "Allah" atau kata "Tuhan." Yang saya permasalahkan, tentu saja, bukanlah berapa kali orang mengucapkan kata-kata itu. Saya juga tidak mengatakan, bahwa orang tersebut tidak percaya kepada Tuhan.

Malah, kemungkinan besar, karena kekayaannya itu, ia juga merangkap sebagai tokoh agama. Yang perlu kita permasalahkan ialah, ketika dalam hidup seseorang Tuhan tidak lagi punya makna apa-apa dalam kehidupan nyata. Bila orang, walau mungkin tak mengucapkannya, bersikap bahwa Tuhan ada atau tidak ada itu tidak penting. Sebab yang akhirnya penting dan menentukan, menurutnya, bukanlah Tuhan, melainkan otak dan tangan manusia sendiri.

Artinya, merumuskan masalah dengan tepat, dan melakukan tindakan antisipatif secara cepat. Memperbesar lumbung-lumbung kita. Dan setelah itu, kata orang itu, yakinlah, Anda akan bisa berkata, "Hai jiwaku, beristirahatlah, makanlah, minumlah, dan bersenang-senanglah."

Sungguh gagah dan meyakinkan, bukan? Ya. Tapi bodoh! Karena apa yang bisa dilakukan manusia, bila Allah datang kepadanya dan berkata, "Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Dan apa yang telah kau sediakan, untuk siapakah itu nanti?"

Ini benar-benar merupakan peringatan telak bagi kita semua. Khususnya bagi mereka yang merasa aman, walau buron, lantaran di gudangnya bertumpuk-tumpuk emas lantakan, di bank, bertriliun-triliun uang hasil rampokannya, dan di rumah-rumah kontrakan berpeti-peti senjata api otomatis.

Mereka mungkin kuat, tapi bodoh! Begitu pula semua yang memperlakukan alat seolah-olah tujuan, yang mengabaikan kebutuhan dan hak-hak sesama, dan yang tidak mempedulikan penghakiman Tuhan. Mahkamah Agung bisa meloloskan Anda.

Hati nurani Anda yang telah mati barangkali tak lagi menuduh Anda. Tapi, percayalah, kebenaran Tuhan akan terus mengejar Anda sampai ke akhirat pun. Jangan Bodoh!

BERTEKUN DALAM KESUKARAN DAN PENCOBAAN



Tidak ada seorang pun yang suka terlibat dalam masalah dan pencobaan tetapi setiap orang harus mengalaminya dalam hidup mereka. Pertanyaannya adalah, apakah kamu lebih suka menghadapinya sebagai seorang Kristen atau sebagai seorang bukan Kristen? Hidup memang sulit tapi sebagai seorang Kristen, pencobaan dan kesukaran mempunyai suatu maksud (purpose) tertentu.

1. Maksud dari pencobaan
Bacalah Yakobus 1:2-4. Ayat ini berbicara mengenai hidup kita yang menghadapi berbagai macam pencobaan. Ayat tersebut tidak mengatakan bahwa melewati itu akan mudah. Beberapa masalah yang sering kita jumpai: krisis keuangan, kemiskinan, sakit, kekerasan dan kejahatan di mana-mana, pemecatan/PHK, kematian orang yang dikasihi, dll. Apa pencobaan serius yang sedang kamu hadapi sekarang? Pencobaan-pencobaan apa saja yang akan segera muncul?

Menurut ayat ini, apa maksud di balik pencobaan yang kita alami? Kenapa ketekunan dibutuhkan oleh seorang Kristen? Tujuan dari sebuah pelari Marathon ialah bukan supaya ia dapat berlari, tapi supaya ia dapat memenangkan pertandingan. Ujian dari Tuhan bermaksud untuk menemukan kelemahan kita supaya Dia dapat menguatkannya dan kita dapat menyelesaikan pertandingan dan
pergi ke surga. Kita perlu untuk selalu semangat ketika menghadapi pencobaan. Kita harus bahagia dan melihat jalan keluar yang disediakan Tuhan dan apa yang dapat saya belajar, bukan hanya fokus pada problem.

Baca Ibrani 12:7-11. Tuhan mendisiplinkan kita karena Dia menganggap kita sebagai anak-anaknya. Orangtua kita mendisiplinkan kita karena mereka mengasihi kita, begitu juga dengan Tuhan, Dia mengasihi kita begitu dalam dan mencobai kita untuk menolong kita masuk ke surga.

Apakah Tuhan membiarkan kita sendiri ketika dicobai? TIDAK! Bacalah Yes 43:2. Tuhan berjanji bahwa tidak peduli kemana kita pergi, Dia akan selalu menyertai dan menolong kita. Dia bukanlah Tuhan yang kejam dan hanya duduk dan melihat kita menderita. Tetapi rencana-Nya ialah untuk mendewasakan kita. Semua pencobaan itu ialah demi kebaikan kita juga (Ibr 12:10) dan membentuk karakter kita. Untuk memperoleh kekuatan seorang atlit, kamu harus melatih otot-otot yang jarang digunakan. Sebagai seorang Kristen, bagaimana kamu melatih dan menguatkan otot-otot rohani kamu (Ibr 12:12)?

2. Yesus memperoleh keberanian melalui kesukaran.
Yesus telah memberi contoh bagaimana kita harus bertekun dalam saat-saat sulit. Lihat 1 Ptr 2:21-24. Ayat ini berkata tentang bagaimana kita harus mencontoh teladan Yesus. Ini berarti kita perlu tahu bagaimana Yesus mengatasi pencobaan dalam hidupnya. Saya tidak dapat mencontoh Yesus jika saya tidak tahu bagaimana sikap Yesus sebenarnya. Ayat 23: "... tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil." - Yesus mempercayakannya kepada Tuhan.

Baca Ibr 12:2-3. Kita perlu mengarahkan mata kita kepada Yesus dan memastikan fokus kita tidak dikacaukan oleh hal lain. Bagaimana Yesus bisa bersukacita (lihat ayat 2) saat harus memikul salib? Apa perbedaan dari "sukacita" dengan frustasi, kemarahan, keluhan, dendam dan kebencian? (semua ini seringkali menjadi perasaan kita ketika menghadapi pencobaan)

Yesus tetap fokus pada imannya bahwa Tuhan mempunyai rencana untuk semua kesukaran yang dialamiNya. Bagaimana dengan kamu? Jika kita hanya bisa mengeluh, kita tidak akan pernah dapat belajar apa maksud Tuhan dari pencobaan tersebut!

3. Bagaimana kamu dapat menghadapi pencobaan dan kesukaran sebagai seorang Kristen?

- Berdoalah. Melalui doa hati kamu akan dapat merasakan kehadiran Tuhan. Ingatlah bahwa Tuhan selalu bersama dengan kamu.

- Dibandingkan dengan hidup yang kekal, semua pencobaan yang kamu alami hanyalah "ringan dan sementara" (1 Kor 4:16-18).
Ingatlah selalu perspektif (cara pandang) ini.

- Bandingkan pencobaan yang kamu alami dengan murid-murid Yesus di abad pertama. Hadapilah semua itu dengan berani!

- Bersyukurlah bahwa kamu dapat melewati pencobaan itu sebagai seorang Kristen. Buat sebuah daftar 10 alasan untuk bersyukur kepada Tuhan bagaimana Dia telah membantu kamu melewati pencobaan dalam hidup

- Ambil keputusan untuk tidak merasa takut. (Ibr 10:35-39) Putuskan bahwa kamu mau meniru Yesus dan TIDAK ADA PILIHAN LAIN.

- Terbukalah tentang apa yang kamu rasakan. Yesus juga melakukannya! (baca Mat 26:36-46) Yesus membawa murid-muridNya untuk berdoa dengan mereka. Pastikan kamu juga mengajak sahabat-sahabatmu untuk berdoa bersama-sama.

- Cari orang lain yang sedang menghadapi pencobaan juga dan beri mereka semangat untuk tetap kuat dan teguh.

- Arahkan mata kamu kepada Yesus. Bayangkan Yesus sedang mengalami pencobaan yang sama dengan kamu. Apa yang akan Yesus lakukan? Bagaimana sikap Yesus?

Kesempatan terbuka di depan kamu sekarang dan tidak ada alasan untuk mundur atau menyerah! Hadapi pencobaan kamu sedemikian rupa sehingga seminggu atau sebulan dari sekarang, kamu tidak akan merasa menyesal dan dapat membantu sahabat-sahabatmu untuk mengikuti contoh kamu juga.

Membangun Hubungan Dengan Orang Lain


Dalam membangun hubungan dengan orang lain, maka ada kualitas pribadi yang akan membantu Anda dalam membangun relasi yang baik ini. Berikut saya rangkum dari sumbernya berupa 10 kualitas pribadi yang Disukai orang :
1.Sifat tulus atau ketulusan : sifat ini menyebabkan orang lain nyaman dengan Anda, tidak ada kebohongan atau pura-pura dengan berbagai alasan yang mengada-ada.
2.Kerendahan hati : siapapun akan menyukai orang yang tidak sombong, bagai padi semakin merunduk semakin berisi.
3.Kesetiaan : memiliki komitmen dan tidak melanggar janjinya adalah sesuatu yang langka dan diidam-idamkan setiap orang.
4.Bersikap positif : selalu melihat sisi positif dari suatu kejadian. Lebih suka membicarakan kebaikan orang lain daripada keburukan orang lain.
5.Ceria : siapapun akan senang jika berhubungan dengan orang berkepribadian ceria karena ia akan selalu menghidupkan suasana Anda.
6.Bertanggung jawab : orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh. Sehingga ia akan berusaha meminimalisir kesalahan. Bila terjadi kesalahan pun ia akan bersedia menanggungnya.
7.Percaya diri : berarti ia bisa menghargai dirinya dengan baik, begitu pula menghargai diri orang lain karena ia mengetahui apa yang baik dan buruk terhadap dirinya dan orang lain.
8.Kebesaran jiwa : mampu memaafkan orang lain dan bisa tegar ketika menghadapi masalah.
9.Easy going : tidak suka membesar-besarkan masalah kecil malah berusaha mengecilkan setiap masalah.
10.Memiliki empaty : sifat yang mengagumkan, ia mampu menjadi pendengar yang baik. Ketika terjadi konflik ia akan menempatkan diri sebagai penengah.

Nasib dan Takdir


Nasib dan Takdir merupakan dua kata yang sering menjadi alasan kegagalan atau keberhasilan seseorang. Kata nasib lebih mengacu pada hasil yaitu sukses atau gagal, sedangkan Takdir mengacu pada jalan hidup seseorang. Maka ketika orang menemui kegagalan, ia akan berucap emang sudah nasibku begini. Begitu pula jika seseorang mencapai kesuksesan, maka orang lain akan berkata orang itu memiliki nasib yang baik. Sedangkan takdir akan diucapkan kepada orang yang menjalani profesi beda dari dirinya, contohnya takdirnya adalah sebagai pemimpin bangsa, takdirnya sebagai pengusaha, takdirnya sebagai pemulung ataupun pengemis.
Opini lain yang berkaitan dengan Nasib dan Takdir adalah sebagai sesuatu yang tidak dapat diubah. Saya yakin anda sering menjumpai orang dengan pengertian seperti ini ataupun mungkin diri anda sendiri. Ada sebagian orang yang berpikir lebih baik, bahwa nasib dan takdir dapat diubah tapi susah sekali melakukannya. Yah paling tidak orang ini memiliki sedikit pikiran positif tentang kehidupan ini.
Jika nasib dan takdir tidak dapat diubah maka orang sukses akan sukses terus, orang gagal akan gagal terus. Tapi kenyataannya apa yang kita lihat, begitu banyak orang yang sukses menjadi gagal, dan sebaliknya orang yang awalnya dicap gagal pun akhirnya mencapai kesuksesan. Kenapa bisa begitu, ini karena nasib dan takdir bisa diubah. Bukan merupakan sesuatu yang kekal.
Salah satu teori yang mendukung hal ini adalah Law of Attraction ( baca buku The Secret karya Rhonda Byrne ), bahwa “Anda dapat memiliki dan melakukan segala sesuatu yang Anda inginkan”. Pikiran anda merupakan magnet yang sangat kuat di alam semesta. Jika kita memiliki pikiran negatif maka kita akan menarik lebih banyak hal negatif ke dalam diri Anda, sebaliknya jika Anda berpikiran positif maka Anda akan lebih banyak menarik hal positif ke dalam kehidupan Anda. Jadi hidup anda ini diciptakan oleh Anda sendiri, dalam artian anda yang menginginkannya seperti ini. Karena pikiran anda memancarkan suatu frekuensi dan menarik semua hal yang berada di frekuensi yang sama.
Maka jika ingin nasib dan takdir anda saat ini berubah, maka ubahlah dahulu frekuensi pikiran anda ke hal-hal yang Anda inginkan. Contohnya saya ingin menjadi sukses, saya ingin menjadi kaya raya, saya ingin hidup damai dan tenteram. Begitu pula jika Anda ingin mengubah hidup anda ke arah negatif, maka perbanyaklah frekuensi negatif di dalam pikiran Anda. Tentunya tidak banyak orang yang melakukan hal ini ;).
Mengetahui cara menerapkan Law of Attraction, maka anda dapat mengubah nasib dan takdir Anda. Mungkin Anda akan berkata, saya dari kecil memiliki cita-cita, tetapi kenapa sampai sekarang belum mencapainya, atau malah semakin jauh dari angan. Coba anda perhatikan selama perjalanan hidup anda dari kecil, apakah Anda sudah secara konsisten untuk memancarkan pikiran ke arah itu. Ingat pikiran negatif akan menjauhkan anda dari cita-cita Anda. Terutama ketika Anda berhadapan dengan suatu masalah dalam rangka mencapai cita-cita Anda, sudahkah anda memiliki tekad atau pikiran yang teguh untuk mengatasinya. Bahwa masalah tersebut adalah sesuatu yang dapat Anda atasi?
Satu pikiran positif jauh lebih baik dari beberapa pikiran negatif. Maka usahakan mengembangkan pikiran positif dalam hidup Anda. Semoga artikel ini bermanfaat

Perbedaan antara Pemenang dan Pecundang


Pemenang selalu menjadi bagian dari solusi
Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah
Pemenang selalu memiliki program atau rancangan
Pecundang selalu memiliki alasan ( pernyataan maaf )
Pemenang berkata “Biarkan saya yang melakukannya untuk anda”
Pecundang berkata “Itu bukan pekerjaan saya”
Pemenang selalu berusaha mencari jawaban dari setiap masalah
Pecundang melihat masalah dalan setiap jawaban

Pemenang berkata “Ini mungkin susah tapi memungkinkan untuk dilakukan”
Pecundang berkata “Ini mungkin dilakukan tapi terlalu susah untuk dilakukan”
Ketika pemenang melakukan sebuah kesalahan, ia akan berkata “Saya melakukan kesalahan”
Ketika pecundang melakukan sebuah kesalahan, i akan berkata “Itu bukan kesalahan saya”
Pemenang membuat komitmen-komitmen
Pecundang membuat janji-janji
Pemenang memiliki mimpi
Pecundang memiliki rencana kotor
Pemenang berkata “Saya harus melakukan sesuatu”
Pecundang berkata “Sesuatu seharusnya terkerjakan”
Pemenang adalah bagian dari tim
Pecundang terpisah dari tim
Pemenang melihat keuntungan
Pecundang melihat penyakit
Pemenang melihat kemungkinan
Pecundang melihat masalah
Pemenang meyakini win-win solution
Pecundang meyakini mereka harus success orang laen harus gagal
Pemenang melihat prospek
Pecundang melihat masa lalu
Pemenang seperti alat pengatur panas
Pecundang seperti alat pengukur panas
Pemenang memilih seperti yang ia ingin lakukan
Pecundang memilih sesuai pilihan orang banyak
Pemenang mengutarakan argumen yang kuat tetapi kata yang lembut
Pecundang mengutarakan argumen yang lemah tapi kata yang kuat ( memaksa )
Pemenang menggunakan filsofi :”Jangan melakukan sesuatu yang tidak ingin orang lakukan terhadap dirinya”
Pecundang menjalani hidup dengan filosofi “Lakukan ke orang lain sebelum orang lain melakukannya ke diri sendiri”
Pemenang membuat sesuatu terjadi
Pecundang membiarkan sesuatu terjadi
Pemenang merencanakan dan mempersiapkan kemenangan
Kata kuncinyanya adalah persiapan

Profile Barack Obama


Barack Obama dilahirkan di Honululu, hawai tepatnya di Kapi’olani Medical Center for Women & Children. Anak dari pasangan Barack Hussein Obama Sr. berasal dari Kenya Afrika dan Ann Dunham seorang kulit putih yang berasal dari Wichita Kansas. Ayah dan Ibu Obama ini bertemu tahun 1960 di Universitas Hawaii dimana saat itu Ayahnya adalah mahasiswa luar negeri. Setahun kemudian, tepatnya 2 februari 1962, mereka menikah. Namun pernikahan ini tidak bertahan lama, ketika itu Barack Obama Jr berumur 2 tahun, Ayah dan ibunya memutuskan bercerai di tahun 1964.
Setelah bercerai inilah Ayah Barack Obama bertemu dengan Lolo Soetoro dan keluarga ini pindah ke Indonesia di tahun 1967. Di Indonesia Barack Obama mengikuti sekolah di Indonesia seperti Asisi, Jakarta hingga umur 10 tahun. Setelah itu Barack Obama kembali ke Honululu dan tinggal dengan nenek dari pihak ibunya. Disini Obama sekolah di Punahou hingga tamat SMA di tahun 1979.
Di masa sekolah, Lolo soetoro kembali ke hawai tahun 1972 untuk tinggal beberapa tahun. Kemudian tahun 1977 Beliau kembali ke Indonesia untuk pekerjaan di bidang antropologi. Di Indonesia pula ia menghabiskan sisa hidupnya, hingga tahun 1994 kembali ke hawaii dan meninggal dunia karena kanker rahim di tahun 1995.
Saat SMA, Barack Obama mengakui ia pernah terlibat dengan obat-obatan terlarang dan alkohol. Ia menyebutkan periode ini sebagai kesalahan moral terbesar dalam hidupnya. Tamat SMA, beliau pindah ke LA dan melanjutkan kuliah di universitas occidental selama 2 tahun. Kemudian Obama pindah ke Universitas Columbia di New York. Jurusan yang diambil adalah ilmu politik dan spesifik ke hubungan internasional. Tahun 1983, Obama lulus dan kerja di Business International Corporation dan New York Public Interest Research Group.
4 tahun di New York, Barack Obama pindah ke Chicago dan bekerja sebagai direktur Developing Communities Project (DCP), sebuah organisasi berbasis gereja. Obama bekerja selama 3 tahun dari juni 1985 sampai 1988. Disini Obama mencapai sukses kecil dalam hidupnya. Obama berhasil meningkatkan budget tahunan yang membantu kegiatan sosial bagi organisasinya. Periode ini juga Obama mengunjungi eropa untuk pertama kalinya selama 3 minggu dan 5 minggu di Kenya. Di Kenya Obama bertemu dengan familinya untuk pertama kali.
Akhir Tahun 1988, Barack Obama mengikuti kuliah di Universitas Harvard. Di akhir tahun pertamanya, Obama terpilih sebagai editor Harvard Law Review. Ini dikarenakan nilainya dan prestasinya dalam kompetisi menulis. Bulan Februari 1990, Obama mengikuti pemilihan president Harvard Law dan merupakan orang kulit hitam pertama yang mencalonkan diri menjadi president Harvard Law. Hal ini menjadi kegemparan yang luar biasa di Harvard.
Selama liburan musim semi, Barack obama kembali ke chicago dan bekerja di perusahaan hukum Sidley & Austin di tahun 1989 dan Hopkins & Sutter di tahun 1990. Tahun 1991, Barack Obama lulus dengan gelar Juris Doctor (JD) dan mencatat sejarah sebagai orang kulit hitam pertama yang berhasil lulus dengan predikat magna cumlaude. Setelah lulus Obama balik lagi ke chicago.
Barack Obama mendapat tawaran untuk menulis sebuah buku yang berhubungan dengan ras karena kepopulerannya dalam pemilihan presiden Harvard Law lalu. Obama bahkan mendapat segala support dan kantor baru di Universitas Chicago Fakultas Hukum untuk menyelesaikan buku itu. Buku ini direncanakan selesai dalam setahun, namun ternyata melebihi waktu itu. Untuk fokus kepada penyelesaian buku itu, Obama dan Istrinya Michelle pindah ke Bali dan menulis dalam beberapa bulan di sana. Akhirnya naskah buku tersebut berhasil dipublikasikan di pertengahan tahun 1995 dengan judul Dreams from my father.
Dari tahun 1992 hingga 1995 Barack Obama terlibat dalam berbagai kegiatan di bidang politik dan hukum. Diantaranya Illinois Project Vote, mengajar hukum di universitas chicago, bergabung dengan perusahaan hukum Davis, Miner, Barnhill & Galland, pendiri Public Allies, direktur Woods Fund of Chicago dan masih banyak posisi lainnya.
Barack Obama menjadi seorang senator
Perjalanan politiknya dimulai ketika terpilih menjadi senator negara bagian Illinois tahun 1996. Obama memperjuangkan perubahan undang-undang untuk tata susila dan perlindungan kesehatan. Obama juga mendukung pengurangan pajak bagi pegawai kelas bawah, negosiasi perbaikan kesejahteraan, dan menambah subsidi untuk anak-anak.
Dengan prestasinya pada masa jabatan pertamanya sebagai senator, maka di tahun 1998 dan 2002 Obama terpilih lagi menjadi senator. Bulan Januari 2003 Barack Obama menjadi ketua komite Layanan Kesehatan dan kemanusiaan Illinois ketika partai demokrat selalu menjadi minoritas. Partai demokrat berhasil mendapatkan posisi mayoritas. Obama masih memperjuangkan masalah ras dan diskriminasi sosial.
Bulan November 2004, Obama mengundurkan diri dari senat illinois untuk mengikuti pemilihan senat Amerika Serikat. Sebenarnya mulai pertengahaan 2002, Obama sudah menjalankan promosinya untuknya menjadi senat US. Dibantu oleh strategis politiknya, David Axelrod, ia mengumumkan pencalonan diri bulan Januari 2003. Keputusan dari Pemegang jabatan di partai demokrat dan republik untuk tidak mengikuti pemilihan ini telah membuka kompetisi di antara 15 kandidat.
Popularitas Obama meningkat karena iklan Axelrod yang menggunakan gambar dari Mayor Chicago Harold Washington dan dukungan dari anak perempuan Paul Simon, US Senator terkenal dari Illinois. Akhirnya Obama berhasil mendapatkan 52 persen suara, unggul 29 persen dari rival democratic terdekatnya.
Akhirnya 4 Januari 2005, Barack Obama disumpah sebagai Senator US dan merupakan orang kulit hitam kelima yang pernah menjabat jabatan itu. Obama juga merupakan satu-satunya senator US yang menjadi Congressional Black Caucus. CQ Weekly, publikasi non partai bahkan menyebutkan Obama sebagai Demokrat yang loyal. Kemudian National Journal meranking Obama sebagai orang yang terliberal di senator.
Masa Pemilihan presiden Amerika Serikat
Bulan Februari 2007, Obama menyatakan mengikuti pemilihan Amerika Serikat sebagai kandidat presiden dari partai Demokrat. Pernyataan ini dilakukan di depan Old State Capitol, Springfield, Illinois. Pemilihan tempat ini simbolik karena disana juga Abraham Lincoln berpidato “House Divided” tahun 1858.
Selama masa kampanye, Barack Obama mengangkat isu penghentian perang Irak, meningkatkan kebebasan energi, dan menyediakan perawatan kesehatan menyeluruh. Tiga hal ini adalah prioritas utamanya. Dana kampanye meningkat menjadi 58juta USD walaupun ini merupakan sumbangan kurang dari 200USD yang diklasifikasikan sebagai sumbangan kecil oleh UU kampanye. Hal ini pula yang menyebabkan Obama terkenal karena berhasil menggalang dana kampanye dari donasi yang kecil.
Januari 2008, Obama dan Hillary berkompetisi untuk merebutkan posisi sebagai calon dari partai Demokrat. Setelah melalui berbagai macam halangan maupun kontroversi, akhirnya Obama sekali lagi membuktikan bahwa ia berhasil meraih kepercayaan partainya.
Kemudian 23 Agustus 2008, Barack Obama mempublikasikan calon wakilnya, Joe Biden, Senator Delaware. Selain itu Hillary clinton juga mengakui kekalahan dan mendukung sepenuhnya Barack Obama. Di pemilihan presiden antar partai, Barack Obama berhadapan dengan McCain dari partai republic ( separtai dengan Presiden Bush dan memiliki kebijakan yang hampir sama dengan Presiden Bush ). McCain adalah bekas pejuang perang vietnam.
Akhirnya 4 november 2008, Barack Obama mengalahkan McCain dalam pemilihan presiden AS yang ke 44. Barack Obama merupakan presiden Amerika Pertama dari ras Kulit Hitam. Pada pidato kemenangannya di Chicago, Obama mengucapkan kalimat “change has come to America.”. Ia mendedikasikan kemenangannya untuk seluruh warga Amerika Serikat.
Penutup
Barack Obama adalah sosok yang sederhana dan memiliki pandangan demokratis yang bersifat universal. Sosok yang saya pikir bisa menyatukan dan mengubah amerika serikat menjadi negara adi daya seperti masa presiden Clinton, bukan sebagai negara yang suka peperangan seperti yang dilakukan oleh Presiden Bush.
Satu hal yang menarik dari proses pemilihan umum di Amerika Serikat adalah jiwa besar dari kandidat dan pendukungnya. Yang kalah mengakui kemenangan dan mensupport yang menang. Yang menang merangkul yang kalah, sungguh indah demokrasi yang terjadi di Amerika Serikat. Seandainya kita bisa seperti mereka, tentunya tidak ada ribut-ribut dalam pemilihan kepala daerah atau mungkin presiden nantinya.
Hal lain yang dibebankan kepada Barack Obama adalah mengatasi krisis ekonomi Amerika Serikat dan saya pikir dunia pun mengharapkan sesuatu terjadi di Amerika Serikat ke arah yang lebih baik. Karena mau tidak mau krisis yang terjadi di Amerika serikat telah berdampak pada perekonomian di dunia.
Pemilu kali ini juga mencatat sejarah sebagai pemilu dengan pencoblos terbanyak dalam sejarah sejak wanita diijinkan memilih. Untuk itu selamat atas Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Jet Li


Saya termasuk mengagumi sosok bintang film terkenal China, yaitu Jet Li. Untuk itu saya ingin men-sharing sebuah artikel yang berisi sebuah ulasan perjalanan hidup Jet Li.

Kita mengenal Jet Li sebagai salah satu aktor bela diri terkenal di Asia dan beberapa filmnya di buat di Hollywood. Dalam profil atau biografi singkat ini, Jet Li membagi tentang ketertarikannya dengan Buddhism dan misinya untuk mengenalkan nilai-nilai ajaran buddha untuk kebaikan orang lain.

Tahun 1997, Jet Li memutuskan untuk pensiun dari dunia film dengan sebuah alasan yaitu karena ia sangat lelah. Coba pikirkan : dimulai dari umur 8 tahun, ia belajar wushu ( bela diri china ) 8 jam sehari selama 10 tahun. Dan kemudian ia mulai membintangi film dan kebanyakan adalah sama. Dan setiap saat berbicara dengan reporter, mereka selalu membujuknya untuk melakukan sebuah pose di kamera. Ia menjadi terkenal dan menghasilkan uang dalam jumlah yang banyak. Selain itu ia juga mengalami kecelakaan atau cedera yang fatal.

Tahun-tahun itu sudah berlalu, setiap fase kehidupan memiliki logika sendiri, dan akhirnya ia mencapai sebuah keputusan. Secara jujur ia menyadari ternyata ia tidak menyukai kemasyuran dan peningkatan kekuatan. Semua ini dilakukan untuk membiayai ibunya, keluarganya dan anak-anaknya. Karena merasa sudah tercukupi, ia memutuskan untuk pensiun.

Pada waktu itu, ia bertemu dengan Lho Kunsang Rinpoche, seorang guru spiritual agama Buddha dari Tibet. Guru ini bertanya mengapa Jet Li memutuskan pensiun?. Jet Li berkata : “Untuk mendalami agama Buddha, dan hidup dalam kehidupan yang religius”.

Rinphoce menjawab : “Kamu tidak bisa pensiun, belum saatnya”.

Dalam perjalanan karirnya, ia sering bertemu dan belajar dengan beberapa guru, dan semuanya berkata bahwa keyakinannya berhubungan dengan Buddhism. Walaupun dalam rangkaian pembuatan film Shaolin Temple, banyak orang di kuil menyarankan ia untuk menjadi pendeta atau biksu. Namun director film selalu berkata “Tunggu, jangan lakukan itu. Film ini harus diselesaikan!”.

Tapi ia sebenarnya juga sering berpikir, bahwa ia seharusnya lebih mengeksplorasi ajaran Buddha. Ia pun berkata kepada Rinpoche, “Banyak orang menyuruh saya untuk menjadi biksu, meninggalkan keduniawian, dan belajar literatur buddhist. Tapi Anda menyuruh saya untuk melanjutkan pekerjaan saya”.

Rinpoche berkata, “Kamu belum menyelesaikan misi kamu di kehidupan ini”.

“Bagaimana bisa demikian?”, tanya Jet Li, “Saya menunjukan tentang apa yang sudah saya berikan dan apa yang bisa saya berikan. Saya puas dengan karir, reputasi, dan keluarga. Saya sudah melaksanakan semua tugas yang diberikan kepadanya. Apa lagi yang orang lain tanyakan ke saya?”.

“Ini bukan sebuah utang terhadap seseorang, kamu memiliki tanggung jawab yang lebih besar”, kata Rinpoche.

“Kalau begitu ceritakan kepada saya”, kata jet Li. “Jika saya tau ini sebelumnya, mungkin saya bisa menolaknya ketika mengambil tanggung jawab ini”.

“Tidak ada jalan untuk mengidentifikasikannya untuk kamu sekarang”, jawab Rinpoche, “Kamu akan menyadari sendiri berdasarkan pengalaman kamu”.

“Baik”, Jet Li menjawab dengan ragu-ragu, “Jika guru berkata demikian, saya akan mencoba mencarinya”. Jet Li tidak mendapatkan bayangan saat itu apa yang dimaksud oleh Gurunya.

Kemudian hari berikutnya, Ia melanjutkan filmnya. Ia membintangi Lethal Weapon 4 selama 1 - 2 tahun. Dalam dalam tahun-tahun ini ia terus memikirkan apa tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

Kemudian suatu saat Rinpoche mengunjungi Jet Li di Amerika. Jet Li mulai menyadari bahwa ia mendapat petunjuk dari apa yang dimaksud dari gurunya. Ia menemukan berbagai macam petunjuk tentang apa yang seharusnya ia lakukan. Dan ini berhubungan dengan motivasi dirinya untuk membuat film.

Apa motivasinya untuk tetap berkarir, dengan pekerjaan fisik yang melelahkan dan ditambah bahaya cedera serius? seperti yang Ia katakan bahwa ia tidak mencari kepopuleran atau uang berlimpah. Ia telah menghasilkan uang yang cukup untuk keluarganya.

Kemasyuran adalah sesuatu yang cepat berlalu. Ia bertanya berapa banyak orang terkenal yang masih eksis dalam berjalannya waktu? Berapa banyak bintang film yang pernah membintangi Hollywood hidup sendirian sekarang? Dan beberapa diantaranya sudah terlupakan.

Waktu menggerus segalanya. Anak muda bahkan tidak mengenal nama dari bintang film generasi sebelumnya. Jika kamu melihat dari pikatan kemasyuran maka Anda tidak akan menginginkan hal itu terjadi. Tapi ia akhirnya menyadari. bahwa misinya adalah mengenalkan Buddhism ke negara barat, tidak melalui jalan tradisi dan media tradisi.

Ada beberapa konsep utama buddhism, ia menyebutkan 2 diantaranya. Satu konsep tentang Karma: Tindakan kita menentukan nasib kita. Kedua adalah cinta kasih dan kasih sayang, dimana kita tidak membeda-bedakan orang dalam hal mencintai makhluk hidup.

Ia mulai menyadari berapa banyak orang mengeluhkan tentang kesehatan, pekerjaan, atasannya, hubungan sosial dan keluarga. Orang-orang bertanya-tanya apa yang salah dengan kehidupannya dan mengapa orang lain membuat sesuatu susah bagi saya.

Tapi semua hal yang terjadi pada diri Anda merupakan hasil dari tindakan Anda di masa lalu. Atau dengan kata lain, Sesuatu yang Anda lakukan saat ini, “perbuatan, kata-kata, dan tingkah laku” akan menentukan apa yang terjadi pada kehidupan Anda selanjutnya. Coba bayangkan jika Anda diharuskan untuk menulis perjalanan hidup Anda di akhir ajal Anda. Kamu bisa membohongi orang lain tapi tidak pada diri Anda. Kamu mengetahui kepada siapa kamu mengeluh, apa tugas Anda yang belum selesai, dan janji apa yang gagal Anda tepati.

Jika Anda berpikir tentang hal ini, maka Anda akan berokir bahwa Anda sedang membuat sebuah jalan cerita yang menarik. Anda mengatur pementasan sebuah karakter lengkap dengan motivasinya, masalah yang tidak terpecahkan, kesalahan yang dibuatnya, dan memperbaikinya di kemudian hari.

Kenyataannya, Anda secara terus menerus sedang menulis skrip untuk kehidupan Anda selanjutnya. Anda akan berpikir dua kali untuk mengeluh karena Anda akan berpikir siapa sebenarnya yang bertanggung jawab? Siapa yang mengatur karakter ini muncul? Siapa yang membuat cerita tragis dan kondisi yang susah? Karma menulis script dan kamu sendiri bertanggung jawab terhadap karma tersebut.

Jika banyak orang berpikir dengan cara ini maka dunia akan berbeda. Akan sedikit komplain. Orang-orang akan melakukan perubahaan besar terhadap kebiasaan buruknya. Mungkin mereka akan lebih baik ke orang lain dan mulai bertindak menggunakan sifat cinta kasih.

Ini hanyalah permulaan. Jet Li masih belajar hal yang baru setiap hari. Tujuan utama dalam membuat film adalah bukan film itu sendiri, tetapi merupakan harapannya untuk menggunakan media film, TV atau Internet untuk membagikan pengetahuannya tentang Buddhism kepada semua orang yang mau mendengar. Selanjutnya, jika ia mendapatkan banyak pengaruh dan uang, maka Jet Li berencana untuk menggunakannya dalam membantu menjalankan tanggung jawabnya.

Ada banyak guru besar dan Rinpoche Buddha, tapi karena mereka tidak dikenal maka ajarannya tidak terdengar. Jet Li memiliki kemampuan menggunakan media untuk menyebarkan filosofi Buddhist dan tentang bagaimana cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini merupakan motivasi Jet Li saat ini. Ia tidak membuat film untuk diri sendiri. Ia mengerti mengapa ia tidak bisa pensiun saat ini, ia harus membuat film yang memberikan inspirasi kebijaksanaan kepada dunia. Film yang bukan mengejar posisi Box Office.

Jet Li hanya ingin menyebarkan filosofi Buddha tentang cinta kasih tanpa kondisi sehingga beberapa orang bisa memahaminya walaupun sedikit, tentang bagaimana cara menjalani kehidupan ini. Ia tidak bertujuan untuk mengubah agama penontonnya tapi untuk menyebarkan informasi. Jika mereka tidak tertarik dengan pesan ini maka mereka bisa menghiraukannya. Tapi ketika mereka siap untuk mendengar maka mereka akan mendengarkan.

Mahatma Gandhi

Walaupun hari peringatan kelahirannya tanggal 2 October sudah lewat, saya tetap berkeinginan untuk menulis sebuah artikel tentang beliau. Mahatma Gandhi adalah politikus besar dan pemimpin spiritual di India. Beliau merupakan pionir pergerakan kemerdekaan di India. Prinsipnya adalah Ahimsa atau tanpa kekerasan telah menginspirasi kebebasan dan hak asasi warga negara di dunia. Maka pantaslah Beliau dikenang sebagai Pejuang perdamaian.

Masa anak-anak Mahatma Gandhi

Mohandas Karamchand Gandhi adalah nama yang diberikan ketika seorang bayi laki-laki dilahirkan di Porbander, sebuah kota di pesisir pantai yang sekarang dikenal dengan nama Gujarat, India Barat pada tanggal 2 oktober 1869. Ayahnya bernama Karamchand Gandhi berasal dari komunitas Hindu Modh adalah seorang diwan atau perdana menteri dari kerajaan Porbander. Ibunya bernama Putlibai, berasal dari komunitas Hindu Pranami Vaishnava dan merupakan istri keempat dari Karamchand Gandhi. Sedangkan 3 istri terdahulunya meninggal ketika melahirkan bayi.

Tumbuh dengan ibu yang beriman dan tradisi agama yang kuat, Mahatma Gandhi muda telah menyerap nilai-nilai kehidupan yang kelak menjadi dasar hidupnya, diantaranya rasa belas kasihan terhadap makhluk hidup, vegetarian, puasa untuk pemurnian diri, dan toleransi antar umat beragama.

Di bulan Mei 1883, Mahatma Gandhi (13 tahun) menikah dengan Kasturbai Makhanji (14 tahun) dalam pernikahan yang diatur oleh orang tuanya. Berdasarkan kepercayaan pengantin wanita lebih banyak tinggal di rumah orang tua mempelai wanita dan jauh dari suaminya, Mahatma Gandhi. Pada tahun 1885, Mereka dikaruniai seorang anak namun hanya bertahan beberapa hari. Pada tahun itu juga ayah dari Mahatma Gandhi meninggal dunia.

Masa dewasa Mahatma Gandhi

Mohatma dan Kasturba memiliki 4 anak lagi yaitu Harilal, lahir tahun 1888; Manilal, lahir tahun 1892; Ramdas, lahir tahun 1897; dan Devdas, lahir tahun 1900. Walaupun sudah menikah, Mahatma Gandhi tetap mendapatkan pendidikan SMP dan SMA. Bahkan Beliau melanjutkan kuliah di Universitas Samaldas, Bhavnagar, Gujarat, walaupun dengan beberapa kesulitan. Selama kuliah, Beliau tidak merasa senang karena keluarganya menginginkan Beliau menjadi seorang pengacara.

Tanggal 4 September 1888, saat itu Beliau hampir berumur 19 tahun, Beliau pergi ke London untuk belajar hukum di universitas London dan berlatih untuk menjadi seorang pengacara. Ketika di inggris, Mohatma Gandhi tetap mematuhi janjinya kepada ibunya untuk mempertahankan pantangan Hindu untuk tidak makan daging, alkohol dan persetubuhan yang tidak sah.

Walaupun demikian Mohatma Gandhi tetap belajar kebiasaan di Inggris seperti dansa. Namun tetap saja perutnya tidak bisa memakan daging domba yang disediakan oleh pemilik rumah. Kemudian Beliau ditunjukkan pada beberapa restauran vegetarian di London. Ia bahkan kemudian menemukan komunitas vegetarian dan hal ini memberikan pengalaman berorganisasinya.

Kebanyakan vegetarian yang ia jumpai adalah anggota dari Theosophical Society yang mempelajari literatur Buddha dan Hindu. Mereka menyarankan Gandhi untuk membaca Bhagavad Gita. Namun Gandhi tidak berhenti sampai disana, Beliau membaca tulisan-tulisan tentang Buddha, Hindu, Kristen, Islam dan Kepercayaan lainnya.

Kemudian Mohatma Gandhi balik ke India untuk bekerja. namun ia belum mendapatkan sukses dalam pekerjaan hukum di Bombay. Kemudian setelah menjadi pengajar paruh waktu SMA, beliau kembali ke Rajkot untuk menulis naskah petisi hidup sederhana untuk penggugat. Namun usaha ini ditutup paksa oleh pemerintah inggris karena diangap menentang. Dalam biografinya, Mohatma Gandhi menyebut insiden ini sebagai kegagalan melobi.

Kemudian di tahun 1893, beliau menerima kontrak jangka panjang dengan perusahaan India untuk dipindahkan ke Natal, Afrika Selatan.

Pergerakan sipil di Afrika selatan (1893–1914)

Di afrika selatan, Mahatma Gandhi merasakan diskrimasinasi bagi warga negara India. Beliau pernah dikeluarkan dari kereta karena melawan ketika dipindahkan dari kelas 1 ke kelas 3 walaupun Beliau memiliki tiket resmi kelas 1. Dan banyak lagi kejadian yang Beliau rasakan sangat mendiskriminasi orang-orang India.

Mohatma Gandhi adalah pendiri dari kongres warga india di Natal dan menuntut beberapa hal kepada pemerintah. Walaupun tidak berhasil tetapi gerakan ini mendapat perhatian di Afrika Selatan. Tahun 1906, di Johannesburg Beliau menerapkan pertama kali konsep kepercayaan satyagraha yaitu protes tanpa kekerasan. Walaupun dengan cara ini Beliau bersama ribuan warga India lainnya masuk penjara. Beberapa orang yang berhubungan dengan gerakan ini ditembak atau dibakar identitasnya.

Keliatannya pemerintah Afrika Selatan berhasil menekan pengunjuk rasa. Namun publik ternyata tergerak hatinya untuk meminta pemerintah Afrika Selatan untuk berunding dengan Mohatma Gandhi. Ide perjuangan Gandhi ini telah terbentuk dan konsep satyagraha awal sudah muncul dalam pergerakan ini.

Pergerakan kemerdekaan India

Pergerakan di Afrika Selatan tersebut membuka jalan bagi pergerakan memperjuangkan kemerdekaan India. Beliau bahkan mengambil peran dalam perang Zulu di afrika. Di tahun 1915 Mohatma Gandhi pulang ke India. Beberapa pergerakan dilakukan untuk memperjuangkan kemerdekaan India. Gandhi menjalankan konsep tanpa kekerasaan dan perdamaian sebagai “senjata” untuk melakukan pergerakan terhadap Inggris.

Tahun 1946, Gandhi menyarankan anggota kongres untuk menolak proposal yang diajukan oleh pemerintah Inggris. Walaupun demikian ini adalah salah satu dari beberapa kali kongres menolak nasihatnya. Walaupun Nehru dan Patel mengetahui jika kongres menolak proposal itu maka kontrol pemerintah akan berpindah ke Liga Muslim. Antara tahun 1946-1948 ini, sekitar 5000 orang terbunuh dalam kekerasan ini.

Gandhi sangat menentang ide untuk membagi India menjadi 2 negara. Pertumbuhan penduduk muslim di India yang hidup berdampingan dengan Hindu dan Sikh menjadi tersekat. Apalagi Muhammad Ali Jinnah, pemimpin liga Muslim, mendukung penyebaran di Punjab Barat, Sindh, Propinsi frontier barat daya, dan Bengal Timur.

Rencana penyekatan disetujui oleh kongres untuk menghindari perang sipil di India. Walaupun demikian kongres tetap berusaha untuk meminta dukungan dari Mahatma Gandhi yang pasti menolaknya. Dengan bantuan kolega terdekat Gandhi, Beliau akhirnya luluh dan menyetujui petisi tersebut.

Mohatma gandhi sering memimpin pertemuan antara pemimpin Muslim dan Hindu. Namun dalam perang India-Pakistan tahun 1947, Gandhi mempermasalahkan pemerintah yang menolak membayar 250juta rupee kepada Pakistan. Pemimpin seperti Sardar Patel takut Pakistan menggunakan uang untuk membiayai perang melawan India.

Perasaan Gandhi hancur ketika ada permintaan untuk mengirim balik warga Muslim ke Pakistan. Saat itu pemimpin Hindu dan Muslim frustasi karena tidak mencapai kesepakatan. Gandhi kemudian mengeluarkan pernyataan di Delhi untuk menghentikan seluruh kekerasan dan membayar 25juta rupee kepada pakistan. Gandhi takut ketidakstabilan dan ketidakamanan di Pakistan dapat meningkatkan kemarahaan untuk melawan India dan kekerasaan akan menyebar di seluruh perbatasan. Beliau juga menyadari akan kemungkinan Muslim dan Hindu untuk melakukan perang sipil di India.

Setelah melalui perdebatan yang panjang dan emosional, Gandhi menolak untuk memindahkan warga ke Pakistan dan akhirnya pemerintah membayar ke Pakistan. Pemimpin komunitas Hindu, Muslim, Sikh dan beberapa aliran kepercayaan lainnya menjamin bahwa mereka akan meninggalkan kekerasaan dan menjalankan perdamaian.

Pembunuhan Mahatma gandhi

Tanggal 30 January 1948, Mahatma Gandhi tertembak dan meninggal dunia dalam perjalanan publik malam di New Delhi. Pembunuhnya adalah Nathuram Godse, seorang penganut Hindu Radikal yang kesal karena menganggap Gandhi sebagai penyebab India membayar ke Pakistan.

Memorial Gandhi di New Delhi berisi prasasti bertuliskan “He Ram” atau bisa diartikan “Oh God”. Banyak yang percaya bahwa itu adalah kata terakhir yang diucapkan oleh Mahatma gandhi ketika tertembak.

Penutup

Perjalanan hidup seorang manusia agung bernama Mahatma Gandhi ini diharapkan menginspirasi kehidupan seluruh manusia di bumi ini. Bahwa segala sesuatu bisa diselesaikan dengan tanpa kekerasaan, dengan mengutamakan perdamaian dan kebenaran dalam menjalankan kehidupan ini.

Kita hidup dalam bumi yang sama tentunya harus bisa saling menghargai dan tolong menolong. Jika tidak maka kehidupan ini akan dipenuhi dengan kekacauan karena kita saling menyalahkan orang lain. Tentunya bumi ini akan lebih baik jika kita bisa duduk bersama untuk memecahkan sebuah masalah. Tanpa menggunakan kekerasaan, niscaya semua masalah bisa terpecahkan bersama.

Jumat, 07 November 2008
















Mesya n' Papa-Mama


















Penderitaan

KITA semua tahu apa itu penderitaan. Kita bahkan mengalaminya. Orang biasa bilang bahwa penderitaan itu seperti bayangan yang selalu ada sepanjang badan. Kadang-kadang bayangan itu di belakang kita sehingga kita tidak menyadari keberadaannya. Tetapi sering juga bayangan itu membentang di depan. Penderitaan menjadi sangat jelas dan mencekam.

Penyebab penderitaan juga macam-macam. Ia datang kepada kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan secara tidak adil, mengalami duka cita karena kematian orang yang kita kasihi, musibah seperti bencana alam. Singkatnya ada banyak penyebab penderitaan. Apa pun penyebabnya, penderitaan selalu ada. Ia seperti bayang-bayang yang selalu menyertai hidup. Hanya orang yang sudah meninggal saja yang tidak mengenal dan mengalami penderitaan. Atau mungkin juga orang mati menderita. Kita belum tahu itu, karena kita belum mengalami sendiri.

Minggu-minggu ini umat kristen sedunia memasuki saat-saat perenungan akan penderitaan Kristus dan maknanya bagi mereka. Penderitaan selalu ada. Manusia tidak bisa berbuat lain kecuali menghadapinya. Itu sebabnya adalah penting untuk kita merenungkan makna penderitaan itu. Mungkin kita tidak suka melakukannya. Tetapi karena penderitaan itu merupakan fakta yang tidak terhindarkan, kita harus menerimanya dan menemukan maknanya. Inilah salah satu maksud penetapan perayaan minggu-minggu sengsara alam kalender gerejawi.

Penderitaan perlu dihadapi dan direnungkan. Ini mengandaikan bahwa ada makna positif yang bisa kita petik dari pengalaman penderitaan. Ya, setidak-tidaknya itulah yang dikatakan oleh Henry Ward Becher. Menurut Becher "menangis itu adalah rahmat". Waktu anak kami lahir di negeri Belanda, seorang dokter datang membawa jarum suntik. Dia mengambil darah dari telapak kaki anak kami. Tentu saja si bayi kesakitan. Ia menangis dengan suara keras. Dokter yang merawat dia berkata: "Gooed..... Goed... doe maar" (Baik-baik. Menangislah). Sambil memandang kepada saya dia berkata: "Bayi yang menangis waktu disakiti adalah tanda bahwa bayi itu sehat. Menangis juga perlu agar paru-parunya berkembang".

"Menangis adalah berkat." kata Henry Becher. Ini juga berlaku bagi orang dewasa. "Karena dengan air mata Allah membasuh mata kita agar melihat negeri yang tidak kelihatan, negeri yang tanpa air mata." Saya rasa pendapat ini ada benarnya. "Yesus ada bersama dua orang murid waktu mereka di dalam perjalanan ke Emaus. "Tetapi ada sesuatu yang menghalang mata mereka sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia" (Yoh. 24:16). Mereka sangat terpaku pada cara hidup yang lama, pendapat dan pengajaran yang lama tentang hidup, Allah dan kebenaran. Penghayatan mereka tentang hidup bersifat statis dan monoton.

Sesuatu yang menutupi mata mereka itu terangkat, waktu Yesus berbicara kepada mereka begitu rupa sehingga hati mereka berkobar-kobar, mereka sangat tersentuh dan terharu dengan apa yang mereka dengar itu (Yoh. 24:32). Sangat biasa jadi perasaan berkobar-kobar itu membuat mata mereka basah karena air mata. Akibatnya mereka memperoleh pemahaman yang baru mengenai hidup, Allah dan kebenaran. Mereka memperoleh perspektif baru dalam memahami kitab suci. Mata mereka dapat melihat sesuatu yang baru pada apa yang selama ini sudah mereka lihat. Saya kira Becher benar saat ia berkata : "Menangis adalah berkat karena dengan air mata Allah membasuh mata kita agar melihat negeri yang tidak kelihatan, negeri yang tanpa air mata". Artinya dengan memahami penderitaan, pengharapan akan satu perubahan ke arah yang lebih baik makin dilihat sebagai sebuah kebutuhan. Pengharapan akan hidup yang lain dari keadaan sekarang (status quo) bertumbuh di dalam pengalaman penderitaan.

Waktu pemerintah sekarang mengumumkan kenaikan harga BBM, reaksi muncul di mana-mana. Banyak orang yang meminta agar harta para koruptor besar disita oleh pemerintah untuk menanggulangi subsidi BBM, proses pengadilan yang adil kepada para koruptor harus menjadi prioritas pemerintah. Penderitaan ternyata mengajar orang untuk memperbaiki keadaan hidup.

Penderitaan ada manfaatnya. Ia mendekatkan kita kepada Allah, kata seorang pemikir yang lain bernama Harlod A Bisley. "Penderitaan adalah kesempatan yang baik untuk berdoa. "Waktu hujan tidak turun dan tanaman di kebun mulai layu dan ada ancaman kegagalan panen, banyak orang berdoa. Kita cepat-cepat datang kepada Tuhan waktu pencobaan datang."

Para awak kapal berseru masing-masing kepada Allahnya waktu badai dan angin sakal menghantam kapal mereka. Itu cerita yang kita baca dalam Kitab Yunus. Murid-murid Yesus juga berseru kepada sang guru waktu mereka diserang badai secara tiba-tiba saat mereka sedang berlayar. Bahkan Yesus sendiri juga mengambil waktu khusus untuk berdoa, waktu Dia berada pada situasi yang kritis menjelang kematiannya.

Akh, bisa saja ada yang tidak setuju. Penderitaan tidak membawa manfaat apa pun bagi manusia. Ia malah membuat umur hidup seseorang menjadi lebih pendek. Lihat saja, gara-gara penderitaan ada banyak orang yang stres, lalu mengalami strok dan kemudian stop. Karena alasan-alasan ini ada ahli yang menolak untuk kita memuliakan penderitaan. Penderitaan harus dilawan sekuat tenaga. Manusia harus berjuang untuk menolak penderitaan yang ia alami.

Fakta-fakta yang kita catat di atas membuat kita menjadi bijak. Penderitaan itu ada plusnya tetapi juga ada minusnya. Ini memang fakta yang tidak mungkin dipungkiri. Teori macam apa pun tidak akan mampu berkat yang kita peroleh dalam penderitaan menghilangkan sisi negatifnya. Ini kalau kita bicara tentang plus-minus dari penderitaan. Daripada terjerat dalam soal plus minus dan kita tidak pernah akan memperoleh kata sepakat penderitaan dapat juga dilihat dari sisi lain. Sisi lain adalah sebagai berikut.

Fakta mengatakan bahwa manusia tidak pernah sendirian dalam menghadapi penderitaan. Dalam derita manusia kembali menjadi satu. Penderitaan membuat perbedaan-perbedaan pendapat, konflik, dan perpecahan mencair dengan sendirinya. Orang-orang yang hidup dalam permusuhan dan konflik bisa dengan mudah melupakan konflik dan perbedaan pendapat yang ada di antara mereka.

Coba kita lihat pengalaman penderitaan yang kita alami sebagai satu bangsa karena bencana alam di Aceh. Belakangan ini Indonesia dikenal sebagai bangsa yang bersekutu dan persaudaraannya tercabik-cabik. Bangsa Indonesia yang satu mengelompok dalam sentimen agama dan suku yang sangat tinggi. Orang Islam menganggap orang Kristen sebagai ancaman. Mereka saling memandang dengan penuh curiga, yang satu menganggap yang lain sebagai kafir atau melakukan syirik.

Pengelompokan manusia Indonesia menurut agama : Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, orang kafir dan orang bertaqwa hilang dengan begitu saja. Mereka yang berbeda-beda ini justru bergandengan tangan menanggulangi dan menghadapi penderitaan. Ini sungguh satu mujizat. Ya, kalau dalam keadaan suka cita kita cenderung terbelah-belah, maka dalam derita dan duka kita kembali menjadi satu.

Pengalaman tidak sendiri dalam penderitaan tidak merupakan satu yang bersifat horizontal belaka. Yang tidak kalah penting untuk kita ketahui, juga di dalam minggu-minggu pra paskah ini, adalah kenyataan berikut. Allah juga ada bersama kita. Ia menjadi satu dengan kita yang menderita. Allah ternyata ikut ambil bagian dalam penderitaan manusia. Ia yang kudus dan agung berkenan menyatukan nasibNya dengan nasib manusia.

Fakta ini kita alami di dalam Kristus. Paulus menulis: "Yesus Kristus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahan sampai mati di kayu salib" (Fil 2:5-9)

Penderitaan memang menyakitkan dan menimbulkan luka. Tetapi manusia tidak pernah sendiri menghadapinya. Selalu saja ada teman dan sahabat yang ikut berbela rasa dengan kita memikul duka cita itu. Bahkan Tuhan juga menjadi sahabat kita. Yesus kawan yang sejati, bagi kita yang lemah, tiap hal boleh dibawa dalam doa padaNya. Inilah penghiburan sejati bagi manusia. Ini sumber kekuatan kita menghadapi penderitaan dengan percaya bahwa penderitaan itu bersifat sementara saja. Habis gelap akan terbit terang. Penderitaan ternyata membangkitkan pengharapan.