Jumat, 27 Februari 2009

Yang Kita Suka dan Tidak dari Orangtua

Kita tahu ayah dan ibu ingin anaknya berprestasi. Mereka meminta kita belajar dengan baik, kadang mengharuskan kita ikut pelajaran tambahan. Tetapi mengapa Ayah dan Ibu tidak mau mengerti bahwa kita bisa stres, lelah, dan bosan dengan semua kegiatan itu?

Setiap orangtua pasti ingin anak-anaknya memiliki masa depan yang baik. Karena tuntutan pelajaran di sekolah semakin tinggi, kita pun harus belajar keras jika ingin berhasil dalam persaingan. Jujur saja jika kita sering stres, lelah fisik dan psikis. Kalau sudah begitu, tanpa disadari kita uring-uringan dan barulah untuk mencari perhatian agar orangtua mengerti keadaan kita.

Akibatnya terbayang, kan? Orangtua kadang salah menafsirkannya, kita pun kena marah dan mendapat hukuman dari ayah dan ibu. Tidak jarang, kita mengalami tindakan kekerasan, bahkan tak jarang sikap dan kata-kata orangtua menyakitkan hati.

Kira-kira, sifat apa yang kita suka dari ayah dan ibu? Dengan kelebihan dan kekurangannya, kira-kira seperti apa orangtua ideal yang kita inginkan?

Aku ingin orangtuaku:

  • Menerima aku apa adanya. Paling kesal kalau kita harus melakukan sesuatu yang tidak kita minati. Misalnya, ayah dan ibu ingin kita pintar bermain musik, padahal kita merasa lebih baik asyik kalau disuruh les melukis.
  • Bersikap adil dan tidak membeda-bedakan. Anak laki-laki dan perempuan memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, baik di rumah maupun di sekolah. Kalau anak perempuan mendapat tugas membersihkan rumah atau menyapu, anak laki-laki juga bisa mengerjakan tugas yang sama.
  • Membantu memecahkan masalah. Di mata kita, orangtua adalah pelindung yang siap membantu bila kita mendapatkan masalah. Bila sedang sedih, kita berharap ayah atau ibu dapat menghapus kesedihan itu. Kita akan sangat senang jika orangtua mencarikan jalan keluar pada setiap kesulitan, bukan malah memarahi.
  • Menjadi sahabat dan pendengar yang baik. Paling sedih kalau ayah atau ibu mencela dan meremehkan pendapat kita. Padahal kita ingin pendapat kita dihargai dan didengar. Kalau orangtua bisa berperan sebagai sahabat dan pendengar yang baik, pasti kita lebih terbuka dan jujur dalam mengungkapkan kebutuhan dan perasaan.
  • Menyediakan waktu. Asyik sekali punya kesempatan bermain dan bercanda bersama ayah dan ibu. Meski ayah dan ibu sibuk bekerja, kita berharap mereka menyediakan waktu luang biar sebentar. Contohnya ayah dan ibu cuti bekerja saat kita libur panjang.
  • Memberi hukuman bijaksana. Paling tidak enak bila ayah atau ibu marah dengan menggunakan kata-kata kasar atau hukuman fisik. Kesedihan dimarahi seperti itu sangat membekas di hati, Kita lebih suka kalau ayah dan ibu menerapkan hukuman, misalnya, menegur dengan halus, tanpa harus melukai fisik dan perasaan kita.
  • Mengungkapkan kasih sayang. Di masa kecil, kita senang sekali dipeluk dan dicium. Pelukan, ciuman, dan kata-kata lembut dari ayah dan ibu adalah ungkapan kasih sayang yang sangat menyenangkan. Kita akan langsung merasakan betapa ayah dan ibu menyayangi kita.

Aku sedih bila ayah dan ibu:

  1. Membanding-bandingkan perilaku dengan saudara atau anak lain.
  2. Menghardik dengan sebutan "bodoh" atau "jelek".
  3. Mengancam akan meninggalkan aku seorang diri.
  4. Memarahiku di depan umum atau di depan teman-teman.
  5. Mengusir dari rumah.
  6. Menghukum secara fisik hingga membekas.
  7. Melukai perasaan lewat kata-kata kasar dan menyakitkan hati.
  8. Mengunci di tempat tertutup dan gelap.
  9. Menghancurkan mainan kesayangan.
  10. Tidak memberi kesempatan untuk menjelaskan perbuata yang dianggap salah.

Trik komunikasi dengan ayah dan ibu

  • Jika ayah atau ibu sedang berbicara, jangan pernah memotong pembicaraan.
  • Jika kita salah, segera minta maaf den memberi penjelasan yang jujur.
  • Jangan ragu menunjukkan rasa sayang lewat kata-kata, pelukan, atau ciuman.
  • Ungkapkan perasaan jika ayah atau ibu menerapkan hukuman yang menyakitkan. Tentu saja setelah suasana tenang.
  • Sebelum meminta sesuatu, usahakan memenuhi kewajiban terlebih dulu seperti belajar, berdisiplin, dan bertanggung jawab.
Jika ada masalah yang ingin dibicarakan, cari waktu yang tepat jangan di saat ayah dan ibu sedang lelah.

1 komentar:

BusinessMan mengatakan...

mendidik anak jangan sampai salah dalam pola asuh sebagai orangtua, kerena pola asuh orangtua dapat membentuk kepribadian anak.Kemudian bagaimana jika anda salah dan anak anda mempunyai kepribadian yang buruk?

--------------------------------------------------------
bagaimana cara mendidik anak agar sukses dan bahagia di anekapilihan.com