Rabu, 07 Mei 2008

PENATUA (Panggilan & Pelayanannya)

1. Dihampir semua gereja terdapat penatua dan tidak dapat kita bayangkan bila di suatu gereja tidak ada penatua. Siapa itu penatua, apa dasar pemanggilannya dan bagaimana pelayanannya. Inilah hal yang perlu kita renungkan/gumulkan dalam pertemuan ini. Kita akan menggumuli ini dengan tidak melupakan dasar teologia alkitab.
2. Penatua Dalam Perjanjian Lama,
Istilah penatua yang digunakan dalam Perjanjian Lama adalah “zagen” (bhs. Ibrani), artinya usia tua, yang dituakan. Dimasyarakat sekitar Israel ada juga penatua : Penatua Orang Mesir (Kej 50:7 50:7 Lalu berjalanlah Yusuf ke sana untuk menguburkan ayahnya, dan bersama-sama dengan dia berjalanlah semua pegawai Firaun, para tua-tua dari istananya, dan semua tua-tua dari tanah Mesir) Penatua orang Moab & Midian (Bil 22:7 Lalu berangkatlah para tua-tua Moab dan para tua-tua Midian dengan membawa di tangannya upah penenung; setelah mereka sampai kepada Bileam, disampaikanlah kepadanya pesan Balak.
Penatua di Israel telah ada sejak mereka di Mesir dan berjumlah 70 orang (Kel 24:11). Mereka dicurahkan Roh Allah untuk mendampingi Musa memimpin Israel (Bil 11:25 : Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi.) Setelah menetap di tanah Kanaan fungsi mereka menahan para pembunuh (Ul 19:12), Menjalankan pemeriksaan (Ul 21:2), menyelesaikan pertikaian (Ul 22:15; 25:7), mereka juga adalah kepala-kepala suku (Ul 5 :23; 29:10), mengatur pasukan dan hakim (Yos 8:3)
3. Penatua Dalam Perjanjian Baru
Ada beberapa pelayan gereja dalam PB Apostel; Evanggelis (Pekabar Injl), Presbuteros (penatua), Episkopos (kadang diterjemahkan uskup dan penatua), gembala (poimene), diakonos/diaken. (lih. Luk 2:66; Kis 14:23;22:5; 1 Tim 4:14; Titus 1:5; 2 Yoh 1 : 1; 1 Pet 5:1; Ef 4:11). Pelayanan gerejawi bermula pada jabatan apostolos (rasul). Dalam Injil dan 5 pasal pertama dari KIS tidak ada disebutkan pelayan gereja lain selain apostel. Orang percaya semakin berkembang dan bertambah para apostel tidak mampu lagi menjalankan seluruh fungsi pelayanan dalam gereja (pengajaran, memimpin ibadah, menjalankan displin) maka muncullah jabatan-jabatan baru untuk melayani kebutuhan-kebutuhan jemaat. Namun semua jabatan tersebut tetap berakar dalam jabata apostolat. Para rasul menjadi lebih mengkhususkan diri untuk pelayanan dan pengawasan umum dan perluasan Injil.
4. Hakekat jabatan dalam jemaat ini yang sangat penting.
Jabatan dalam pemerintahan/negara dan gereja itu sangatlah berbeda. Para pejabat gereja (Pendeta, Guru, Penatua, dll) bukanlah pejabat dalam arti yang sama seperti pejabat dalam pemerintahan. Pemangku-pemangku jabatan dalam jemaat adalah hamba-hamba dari Kristus (doulus Kristi = ebed Yhwh) dan mereka adalah pelayan/parhobas. Mark 10:45 (Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang) Luk 22:27, (Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.) Dalam pelayananNya Yesus merendahkan diriNya dan taat sampai mati di kayu salib ( Fil 2:6) Dalam kasihNya yang melayani Ia berjalan sampai batas yang paling jauh. Dan hal itu Dia gunakan sebagai contoh/teladan bagi para pejabat/pelayan gerejawi (bnd Yoh 13:14-15)
Allah – lah yang - oleh Roh-Nya yang Kudus memperlengkapi manusia untuk pelayanan-pelayanan tertentu dalam jemaat. Tugas pokok dari pejabat-pejabat gerejawi adalah melayani dan membangun jemaat serta memperlengkapi orang kudus (bd. Ef 4:11-14). Subjek pelayanan jemaat adalah Kristus sendiri, jemaat adalah alatNya. Segala pelayanan jemaat berdasarkan atas atau bersumber pada pelayanan Kristus, yang adalah “pelayan: (bd. Rom 15:8; Luk 22:27) karena itu ada para pelayan dalam gereja. Pelayanan (juga yang dlakukan para pejabat gereja) adalah derivasi/turunan dari pelayanan Kristus. Secara garis besar para penatua ditugaskan untuk menjaga dan memelihara jemaat Tuhan – kawanan domba Kristus – dan mengawas supaya setiap anggota jemaat hidup menurut Firman, menurut istilah Paulus dlam Ef. 4: pembangunan jemaan atau pembangunan tubuh Kristus supaya jemaat sebagai tubuh Kristus dapat berfungsi Rom 12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. 1 Kor 12:25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. 1 Tes 5:11 Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan. Ibrani 10 : 24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Rom 14:19 Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. Pembangunan jemaat adalah pekerjaan Roh Kudus. Dan dalam pekerjaanNya itu ia secara khusus menggunakan pejabat-pejabat gerejawi sebagai alatNya. (Ef 4 : 11-14) Dalam pelaksanaan pelayanan itu mereka harus memberkan diri untuk dipimpin Roh Allah; bila tidak maka pelayanan mereka akan menjadi aturan-aturan manusia. Para pelayan dalam pelaksanaan pelayanan itu bukan saja mengalami kesulitan, penderitaan, kekecewaan dan kegembran. Paulus menasehatkan supaya menjaga diri sendiri dan kawanan domba (Kis 20:28).
5. YESUS tidak pernah merumuskan secara rinci apa ”melayani” itu. Mengusulkan definisi yang paling sederhana pun, Ia tidak. Ketimbang mengumbar kata-kata, Ia agaknya lebih memilih tindakan nyata. Tapi memang itulah ”pelayanan” itu. ”Pelayanan” adalah ”tindakan” atau ”aksi”. Bukan ”rumusan” atau ”formulasi”. Salah satu tindakan itu adalah ketika, setelah makan bersama murid-murid-Nya, Ia tiba-tiba bangun dari tempat duduk-Nya. Lalu ”menanggalkan jubah-Nya, mengambil sehelai kain lenan, mengikatkannya pada pinggang-Nya, menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan … mulai membasuh kaki murid-murid-Nya” (Yohanes13:4-5).Ini tentu saja membuat murid-murid-Nya terpana, terkesima dan tak dapat menerima. Tak pantas seorang guru membasuh kaki muridnya! Pekerjaan ini adalah pekerjaan ”hina”. Tugas seorang budak. Pelayan. Hamba. Doulos. Tapi justru karena itu, Yesus sengaja melakukannya. Ia melaksanakan tugas seorang ”pelayan”. Ia mendemonstrasikan, bahwa Ia adalah – tak kurang dan tak lebih -- seorang ”pelayan”! Dan ”Aku telah memberi teladan kepadamu …” (Yohanes 13:13-14). ”Melayani”! Di mata dunia, ia sama sekali bukan pekerjaan bergengsi. Oleh karena itu, melakukannya membutuhkan ”kerendahan hati” dan ”penyangkalan diri”. Kesediaan untuk – bilamana perlu – berjongkok di bawah orang yang kita layani, dan membasuh (bukan menjilat!) kakinya. Dalam paradigma Yesus, ini sama sekali tidak merendahkan martabat. Sebaliknyalah, justru di situlah kehormatan seseorang itu terletak! Benarkah? Ya! Sebab apa yang lebih mulia dari pada ”kerendahan hati”? Dan apa yang lebih luhur ketimbang ”penyangkalan diri”? Apakah yang ”dua” ini bukan tanda kelemahan? So pasti tidak! Sebab tatkala orang mampu membuktikan kemampuannya melayani orang lain, ia membuktikan bahwa ia mampu mengalahkan diri sendiri. Dan tanyakanlah pada semua jenderal, maka mereka akan mengatakan kira-kira, bahwa tak ada keperkasaan yang lebih besar, dari pada bila berhasil mengalahkan kecende-rungan serta kepentingan diri sendiri! Sebab itu, wahai pemimpin, tunjukkanlah keabsahan Anda, nyatakanlah kebesaran Anda, serta buktikanlah kelayakan Anda, sebagai pemimpin sejati – a true leader – melalui ”kerendahan hati” dan ”penyangkalan diri”! Melalui sikap melayani! Bukan melalui sikap angkara murka, loba, dan semena-mena! Ini hanya menunjukkan ketidakmampuan Anda mengendalikan nafsu hewani Anda! Anda cuma pantas disebut ”pemimpin palsu”. ”Pemimpin gadungan”. Mungkin ditakuti, tapi pasti diumpat dan dilaknat oleh setiap hati.
6. PENATUA TUGAS KHUSUS
Di Indonesia sepanjang sepengetahuan, sedikit sekali menggunakan penatua dengan tugas khusus. Artinya para penatua yang dikhususkan untuk bidang-bidang tertentu. Penatua Pemuda (fokus pada pelayanan kepemudaan). Penatua LanSia (fokus pada Orangtua Lanjut Usia), Penatua Orang Sakit, dll. Jemaat kita berasal dari beragam latar belakan. Oleh karena itu perlu pendekatan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka (latar belakang mereka). Semua itu untuk pembangunan tubuh Kristus
7. Segala sesuatu adalah di dalam Kristus. Para pelayan gereja dipanggil Kristus untuk melayaniNya dan pelayanan kepada jemaat dan dunia adalah pelayanan kepada Kristus sendiri. Pelayanan diarahkan untuk pembangunan tubuh Kristus dan membimbing jemaat untuk turut berperan aktif menjadi pemberita Firman dan menjadi terang di tengah kegelapan. Hidup adalah perjuangan dan perjuangan untuk mewujudkan tanda Kerajaan Allah melalui bersaksi, bersekutu dan melayani. Semuanya Dari, Oleh dan Untuk Kristus. (Disampaikan pada Acara Pembekalan Penatua hari Sabtu-3 Mei 2008)

Tidak ada komentar: