Jumat, 07 November 2008

Kebersihan Hati

Hati ibarat rumah kita. Kita sering kali merasakan penghinaan orang, stress pekerjaan sebagai orang tua, ataupun pekerja, hal ini membuat hati kita jengkel, tidak tenang. Secara umum, jika kita mengalami hal di atas, hati kita panas, ingin marah. Kemarahan dan kepanasan bisa dipendam untuk tidak dikeluarkan di saat itu juga. Ini bisa menjadi bom waktu, sewaktu-waktu akan meledak dengan dasyatnya tetapi bukan pada tempatnya.

Bisa saja stress di kantor, tetapi meledak di rumah. Sehingga rumah tidak tenteram lagi. Kemarahan ini membentuk rumah kita semakin tidak nyaman. Jadi apa yang harus kita lakukan, kita harus menerima celaan, sebagai suatu teguran dari orang tua demi kebaikan kita di masa mendatang. Hal ini akan menganggap celaan adalah suatu masukkan yang berharga. Kita juga harus menerima stress pekerjaan adalah suatu doa kita kepada Tuhan, bahwa stress ini adalah tanggung jawab kita, yang jauh lebih mudah dibandingkan beban yang dipikul oleh atasan kita. Kita bisa menganggap stress adalah suatu permainan yang membuat kita terjepit akan kekalahan. Sehingga kita bisa menerima stress ini dengan lebih mudah.

Hati menjadi tempat berteduh dari panasnya hidup ini, dari dingin dan bekunya sebuah kehidupan. Dimana kita tetap dapat merasakan damai dan tenteram walaupun kita menghadapi berbabagai macam rintangan kehidupan. Untuk itu hati perlu dijaga dan dirawat agar tetap bersih sehingga kita tetap merasa nyaman walaupun apapun yang terjadi. Hati yang menuntun kita memberikan jalan yang damai atau menghakimi kita setiap saat ketika kita telah melakukan sesuatu yang tidak berkenan bagi Tuhan.

Dalam hati pula timbul dua macam pemikiran yang baik dan yang jahat. Biasanya kita bisa merasakan bahwa perbuatan kita baik atau jahat, kecuali kita mengabaikan hati kita sehingga perbuatan jahat menjadi biasa, dan hati kita tidak bereaksi lagi. Singkirkanlah segala iri hati, dendam, pikiran yang jahat dan negatif sehingga aliran kehidupan tetap dapat mengalir sempurna tanpa ada sumbatan.

Arahkan hatimu pada Tuhan maka ia yang maha pengasih dan maha penyayang akan segera mengalirkan air kehidupan dan sumber kasih sejati akan ada di hati kita. Rasakanlah betapa bahagianya sebuah penderitaan, aliran-itu yang membuat kita menyelami dan menikmati penderitaan kita, sehingga kita dapat bersyukur betapa segarnya penderitaan ini dan membuat hidup kita lebih bersemangat untuk berusaha menjaga kebersihan hati.

Tidak ada komentar: