Jumat, 21 Agustus 2009

Doa yang Berpengharapan (Markus 11:20-26)

Pendahuluan
Doa adalah salah satu sarana manusia (yang percaya) untuk berhubungan dengan Tuhan. Terkabulnya doa menjadi harapan setiap orang percaya sekaligus sebagai bukti bahwa Tuhan Allah membedakan dengan orang yang tidak percaya bahkan orang yang beragama bukan Kristen. Gejala umum yang muncul dan sering terjadi adalah bahwa orang baru datang dan berdoa kepada Tuhan jika ia membutuhkan sesuatu dari Tuhan, sehingga doanya hanyalah sederet daftar permintaan. Orang yang berdoa tentu sudah memiliki iman bahwa Tuhan akan mengabulkan atau dapat memberikan apa yang dimintanya. Namun, demikian, dalam kenyataan ada banyak orang yang mengalami bahwa tidak atau belum dijawab: yang sakit belum dapat kesembuhan, kesuksesan dalam usaha atau kariet, mendapatkan jodoh tak kunjung dialami. Dan banyak hal lain yang senada bahwa doanya tidak atau belum dijawab Tuhan.
Kenyataan akan doa yang tidak atau belum terjawab terkadang menimbulkan pendapat-pendapat yang menyudutkan pendoa, misalnya: imannya lemah, doanya tidak disertai usaha, dosanya banyak, dia mendapat hukuman Tuhan, dll. Bagi pendoa bisa memunculkan pandangan negatif, bahwa Tuhan tidak peduli, Tuhan tidak lagi mengasihi, dll. Hal ini semakin menambah beban secara psikis dan spiritual bagi dirinya, sehingga semakin rumit yang dihadapi berkaitan dengan hubungannya dengan Tuhan.
Penafsiran
Di dalam perikop yang kita baca, Tuhan Yesus memberikan pengajaran mengenai doa atau permintaan kepada Tuhan. Kisah yang diawali dengan peristiwa disuatu pagi dimana mereka, Yesus beserta para murid-Nya memulai aktivitasnya. Mereka melihat pohon ara yang kering hingga ke akarnya.
Hal ini mengingatkan Petrus pada kejadian sebelumnya (11:12-14). Yesus mengajarkan bahwa percaya kepada Allah, iman yang teguh dan tidak bimbang, memiliki peranan besar dalam terpenuhinya permintaan; tidak hanya membuat pohon menjadi kering, melainkan bisa memindahkan gunung dan mencampakkannya ke laut. Yesus ingin menegaskan betapa penting iman atau kepercayaan itu di dalam orang menjalani hidupnya. Kepercayaan ini mengandung makna kepasrahan, bahwa apapun yang terjadi pada diri seseorang menyangkut doa atau permintaannya adalah jawaban Tuhan. Bahwa orang yang berdoa menyerahkan sepernuhnya apa yang dimintanya kepada Tuhan. Sebagai konsekuensinya, orang tersebut memahami bahwa Tuhan menjawab doanya, apa saja yang dialami; apakah sesuai dengan keinginannya atau tidak.
Apabila seseorang masih mempertanyakan, bahwa Tuhan belum memenuhi permintaannya sesuai dengan waktu yang dikehendakinya, bahwa merasa sama sekali Tuhan tidak menjawab doanya, ia harus menyadari, bukankah Tuhan lebih tahu apa yang manusia butuhkan? Jadi, kita perlu menyadari dan memahami bahwa pemenuhan terhadap permintaan kita tidak selalu harus sesuai dengan waktu dan persis dengan keinginan kita. Tuhan punya waktu penentuan sendiri. Ia juga menggunakan bentuk-bentuk pemenuhan sesuai dengan kehendak dan rancangan-Nya bagi kita. dengan kata lain, jika kejadian yang kita alami tidak sesuai denagn permintaan kita kepada-Nya, bukan berarti Ia tidak menjawab doa yang kita sampaikan. Yang perlu dilakukan orang adalah menyerahkan segala permintaannya kepada Tuhan, sebagaimana yang dikatakan Yesus di ayat 24, ‘… percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.’
Doa dalam kepasrahan harus disertai dengan sikap hidup yang baik, yaitu bahwa orang perlu mengampuni orang lain yang berbuat salah. Setiap orang tidak ada yang luput dari dosa. Ia membutuhkan pengampunan Tuhan dan sebelum ia datang memohon pengampunan Tuhan, Ia sudah terlebih dahulu mengampuni orang yang bersalah kepadanya. Pengampunan kesalahan orang lain bahkan dijadikan syarat menerima pengampunan Tuhan (ayat 26). Jadi di dalam berdoa, orang perlu memiliki iman yang teguh, tidak bimbang disertai semangat / kesediaan mengampuni dan menjaga kekudusan hidup / tidak berbuat dosa lagi.
Pertanyaan untuk relevansi
1.Bagaimana sikap yang benar di dalam kita berdoa?
2.Apakah gereja perlu menentukan waktu atau berapa kali dalam sehari kita berdoa, mengingat banyak orang berdoa ketika ia membutuhkan sesuatu keapda Tuhan, mengapa?
3.Bagikan pengalaman doa Saudara berkaitan dengan jawaban Tuhan!
4.Bagaimana Saudara memahami ayat 23, diskusikan!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mauliate ma di JESUSI amang boru, jala dihamu.