Jumat, 26 Juni 2009

JEAN-JACQUES ROUSSEAU 1712-1778

Lahir di Jenewa, Swiss, filosof tenar Jean-Jacques Rousseau ini. Malang menimpa, bundanya hembuskan napas teraklrir tak lama sesudah melahirkannya. Rupanya, nasib buruk masih terus membuntuti: di umur sepuluh tahun ayahnya diusir dan meninggalkan Jenewa dan hiduplah Rousseau seorang diri. Kemudian Rousseau sendiri meninggalkan Jenewa tahun 1728 ketika umurnya menginjak enam belas tahun. Bertahun Rousseau awam seawam-awamnya, tak terkenal namanya samasekali, berkelana dari satu tempat ke tempat lain, dan bekerja di satu tempat dan pindah kerja di tempat lain. Di sela-sela itu dia terlibat percintaan dengan banyak wanita, antara lain dengan Therese Levasseur yang ujungujungnya punya lima anak di luar perkawinan. Dia tempatkan kelima anak itu di asrama anak-anak yang tidak ketahuan bapak-ibunya. (Tatkala usianya mencapai lima puluh tahun, Therese dinikahinya betul-betul).
Pada tahun 1750 --di umur tiga puluh delapan-- mendadak Rousseau jadi tenar. Akademi Dijon menawarkan hadiah esai terbaik tentang pokok soal: apakah seni dan ilmu pengetahuan memang punya manfaat buat kemanusiaan, berhasil dapat hadiah pertama. Sesudah itu namanya melangit. Beruntun muncullah karya-karya lainnya, termasuk Discourse on the Origin of Inequality (1755); La nouvelle Heloise (1761); Emile (1762); The Social Contract (1762); Confessions (1770) yang kesemuanya itu melambungkan kemasyhurannya. Tambahan lagi, karena Rousseau suka musik, dia menggubah dua opera masing-masing Les muses galantes dan Le devin du village.
Kendati mulanya Rousseau sahabat sejumlah penulis pembaharu Perancis --termasuk Denis Diderot dan Jean d'Alambert, jalan pikirannya segera bersimpang jalan tajam dengan mereka. Karena Rousseau menentang rencana Voltaire mendirikan sebuah teater di Jenewa (Rousseau bersikeras bahwa teater merupakan sekolah yang membejatkan moral), Rousseau dibenci habis-habisan oleh Voltaire. Disamping itu, citra rasa Rousseau berbeda amat dengan rasionalisme Voltaire dan kaum Encyclopedist. Mulai tahun 1762 dan seterusnya, Rousseau menghadapi kesulitan dengan pihak penguasa karena tulisan-tulisan politiknya. Beberapa kawan dekatnya mulai menjauh darinya dan bersamaan dengan saat itulah Rousseau tampak mengalami kelainan jiwa. Meskipun sejumlah orang masih bersahabat dengannya, Rousseau bersikap bermusuhan dengan mereka karena sifatnya sudah menjadi penuh curiga dan kasar. Selama dua puluh tahun sisa hidupnya, dia umumnya menjadi orang penuh benci dan kecewa serta dirundung kemurungan tak bahagia. Dia meninggal dunia 1778 di Ermenonville Perancis.
Tulisan-tulisan Rousseau orang bilang merupakan faktor penting bagi pertumbuhan sosialisme, romantisme, totaliterisme, anti-rasionalisme, serta perintis jalan ke arah pecahnya Revolusi Perancis dan merupakan penyumbang buat ide-ide modern menuju demokrasi dan persamaan. Dia juga dianggap punya sumbangan penting dalam hal pengaruh teori pendidikan modern. Telah lama dipermasalahkan di bidang teoritis bahwa manusia hampir pada hakekatnya merupakan produk alam sekitarnya (karena itu mudah berubah serta peka). Anggapan ini berasal pula dari tulisan-tulisan Rousseau. Dan sudah barang tentu, dia pun punya saham dalam hal pemikiran bahwa teknologi modern dan masyarakat itu sesuatu yang buruk. Dia pula yang memperkenalkan khayalan tentang "kualitas keprimitifan." Pada mulanya Rousseau tidak pernah menggunakan sebutan itu, dan juga dia tidak merupakan seorang pengagum penduduk pribumi pulau-pulau di laut selatan, atau pun orang-orang Indian. Pikiran tentang apa yang disebut "kualitas keprimitifan" telah dikenal jauh sebelum jaman Rousseau, dan penyair Inggris kenamaan, John Dryden, sudah menggunakan sebutan yang persis begitu lebih dari seabad sebelum Rousseau lahir ke dunia. Dan bukan pula Rousseau yang berpendapat dan bersikap bahwa masyarakat itu dasarnya brengsek. Malah sebaliknya, dia senantiasa menekankan bahwa masyarakat itu perlu untuk manusia.
Dan akan halnya Rousseau-lah yang mula-mula mencetuskan gagasan "kontrak sosial" itu pun sepenuhnya palsu. Gagasan ini sudah didiskusikan panjang-lebar oleh John Locke yang hasil karyanya sudah diterbitkan jauh sebelum Rousseau lahir. Bukti menunjukkan, filosof Inggris yang masyhur Thomas Hobbes telah pula mendiskusikan pikiran ini (kontrak sosial) bahkan sebelum John Locke.
Bagaimana pula ihwal penolakan Rousseau terhadap teknologi? Amatlah gamblang dan jelas bahwa dua abad sesudah Rousseau meninggal dunia menyaksikan tumbuhnya teknologi yang luar biasa. Penentangan Rousseau terhadap teknologi dengan begitu jelas sia-sia belaka. Kalau toh terasa ada gerutu anti teknologi dewasa ini, itu sama sekali bukanlah bertolak dari tulisan Rousseau melainkan akibat yang tak diharapkan dari penggunaan teknologi yang tak terkendali di abad akhir ini.
Banyak para pemikir mengusulkan bahwa faktor lingkungan punya makna penting dalam pembentukan karakter manusia, karena itu saya pikir tak ada alasan mengaitkan ini dengan pikiran Rousseau karena toh memang menjadi pendapat umum. Begitu juga nasionalisme, sudah merupakan faktor pendorong utama jauh sebelum Rousseau hidup dan peranannya dalam pertumbuhan nasionalisme ini tidaklah seberapa.
Apakah tulisan-tulisan Rousseau merintis jalan ke arah pecahnya Revolusi Perancis? Sampai batas tertentu memang tak dapat disangkal, dan mungkin lebih penting dari apa yang disumbangkan oleh Diderot dan d' Alambert. Tetapi, pengaruh Voltaire yang tulisan-tulisannya muncul lebih dulu, jumlahnya lebih banyak, lebih jelas arahnya, pokoknya lebih punya kaitan dari banyak segi.
Memang benar, Rousseau seorang anti-rasionalis diukur dari wataknya, khusus bertentangan dengan para penulis masyhur Perancis pada jamannya. Tetapi, anti-rasionalis bukanlah pula barang baru; kepercayaan politis serta sosial kita sering bertolak dari emosi dan prasangka, kendati kita coba-coba menyebutnya rasional sekedar satu alasan untuk meyakinkan mereka.
Tetapi, jika pengaruh Rousseau tidaklah sebesar anggapan para pengagumnya, bagaimanapun juga cukup meluas. Sebab, sepenuhnya benar bahwa dia merupakan faktor penting dalam hal pertumbuhan romantisme dalam kesusasteraan, dan pengaruhnya di bidang teori pendidikan berikut pemraktekannya telah membuktikan arti pentingnya. Rousseau memperkecil makna penting pendidikan anak-anak lewat buku bacaannya, karena dianggapnya lebih efektif belajar lewat pengalaman. (Kebetulan, Rousseau seorang penganjur gigih agar bayi minum susu ibu). Kedengarannya mencengangkan betapa seorang yang meninggalkan anaknya sendiri punya keberanian beri ceramah perihal bagaimana memelihara dan membesarkan anak-anak, tetapi tak usah diragukan bahwa gagasan-gagasan Rousseau punya pengaruh mendalam pada teori pendidikan modern.
Banyak pikiran menarik dan orisinal terdapat dalam tulisan-tulisan politik Rousseau. Tetapi yang paling menonjol dari kesemuanya itu adalah gairahnya yang berkobar-kobar terhadap terjelmanya persamaan hak dan derajat, dan perasaan yang membawa bahwa struktur masyarakat yang ada merupakan sesuatu yang tak tertahankan ketidakadilannya. ("Manusia dilahirkan merdeka; dan di mana-mana dia terbelenggu oleh rantai"). Rousseau sendiri tidak menganjurkan tindak kekerasan, tetapi jelas dia menggoda orang lain memilih revolusi kekerasan untuk mencapai perbaikan tingkat demi tingkat.
Pandangan Rousseau terhadap milik pribadi (dan juga terhadap pelbagai pokok masalah) sering bertentangan satu sama lain. Pernah dia menggambarkan hak milik pribadi itu merupakan "hak yang paling suci dari semua hak penduduk." Tetapi, bisa juga dibilang bahwa serangannya terhadap hak milik pribadi punya akibat lebih besar terhadap sikap para pembacanya ketimbang komentar-komentarnya yang bernada memuji dan menyanjung. Rousseau merupakan salah satu dari penulis modern pertama yang punya arti penting melabrak habis lembaga hak milik pribadi, karena itu dia bisa dianggap selaku pemula dari faham sosialisme dan komunisme modern.
Akhirulkalam, orang tidak boleh anggap sepele teori Rousseau di bidang konstitusi. Ide sentral tentang "Kontrak sosial" adalah, menurut bunyi kalimat Rousseau sendiri "pengalihan secara total seluruh hak-hak orang per orang kepada masyarakat secara keseluruhan." Kalimat ini mempersempit ruang gerak buat kebebasan pribadi atau untuk hak-hak asasi. Rousseau sendiri adalah seorang pembangkang terhadap penguasa, tetapi pengaruh pokok dari bukunya dapat dibuktikan kemudian oleh negara-negara totaliter.
Rousseau dikritik sebagai seorang kehinggapan penyakit syaraf yang gawat (belum lagi anggapan bahwa dia sinting), sebagai seorang lelaki chauvinis, seorang pemikir yang bikin resah dan pikirannya tidak praktis. Kritik-kritik macam ini umumnya dapat dibenarkan. Tetapi, yang lebih penting dari kekurangan-kekurangan yang ada pada Rousseau adalah pandangannya yang tajam dan kecerdasan yang orisinal yang terus berlangsung mempengaruhi pemikiran modern selama lebih dari dua abad.

VASCO DA GAMA ± 1460-1524

Dia itulah, Vasco da Gama, penyelidik Portugis yang menemukan jalur jalan laut langsung dari Eropa ke India dengan berlayar mengelilingi Afrika.
Orang-orang Portugis sudah lama mencari jalur ini sejak saat Pangeran Henry Sang Navigator (1394-1460). Tahun 1488 sebuah ekspedisi Portugis di bawah pimpinan Bartolomeus Dias telah sampai dan mengitari Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika dan kembali ke Portugis. Dengan keberhasilan ini, Raja Portugis mahfum bahwa usaha lama mencari jarak terpendek ke India kini hampir mendekati kenyataan. Tetapi, ada pelbagai penundaan, dan baru tahun 1497 sebuah ekspedisi ke India benar-benar dilaksanakan. Untuk memimpin ekspedisi itu raja menunjuk Vasco da Gama, seorang bangsawan dari kelas rendahan yang lahir sekitar tahun 1460 di kota Sines, Portugis.
Da Gama bongkar sauh tanggal 8 Juli 1497, terdiri empat kapal di bawah komandonya dengan jumlah kelasi seluruhnya 170 orang termasuk penterjemah bahasa Arab. Pertama ekspedisi berlayar menuju kepulauan Tanjung Verde. Lalu, daripada dia telusuri pantai Afrika seperti dilakukan oleh Dias, da Gama berlayar menuju selatan, jauh di luar Samudera Atlantik. Dia berlayar terus jauh ke selatan, dan kemudian membelok ke timur mencapai Tanjung Harapan. Ini merupakan pilihan yang jitu, lebih cepat ketimbang menyusuri pantai ke selatan, biarpun perbuatan ini memerlukan keberanian lebih banyak dan kelihaian navigasi. Akibat rute yang dipilihnya, kapal-kapal Gama tidak kelihatan dari daratan selama tidak kurang dari sembilan puluh tiga hari --lebih lama dua setengah kali dari yang dialami kapal Colombus!
Da Gama mengitari Tanjung Harapan pada tanggal 22 Nopember, kemudian berlayar ke utara menyelusuri pantai timur Afrika. Dalam pelayaran ke utara itu dia membuang sauh di pelbagai kota yang dikuasai orang Muslim, termasuk Mambasa dan Malindi yang kini bernama Kenya. Di Malindi dia ambil seorang penunjuk jalan bangsa India yang menuntunnya selama 23 hari melintasi Laut Arab menuju India. Tanggal 20 Mei 1498, sekitar 10 bulan sesudah keberangkatannya dari Portugis da Gama sampai di Calicut, kota pusat perdagangan paling penting di India bagian selatan. Penguasa Hindu di Calicut, Zamorin, mulanya menyambut baik kedatangan da Gama. Tetapi, kemudian Zamorin merasa kecewa karena hadiah upeti yang dipersembahkan da Gama kelewat murah harganya. Berkaitan dengan kekejaman pedagang-pedagang Muslim yang menguasai rute jalan perdagangan di Samudera Hindia, ini menjadi halangan buat da Gama meneruskan transaksi dagang dengan Zamorin. Kendati begitu, ketika da Gama meninggalkan Calicut bulan Agustus, da Gama diberi muatan rupa-rupa rempah-rempah agar disampaikan kepada pemerintahnya di Portugis, begitu juga sejumlah orang India.
Perjalanan pulang rupanya lebih sulit ketimbang pergi. Makan jangka waktu sekitar 3 bulan melintasi Laut Arab dan banyak awak kapal yang mati karena penyakit darah akibat kebanyakan makan daging tetapi kekurangan buah dan tumbuhan. Akhirnya cuma dua kapal selamat sampai di rumah: kapal pertama berlabuh di Portugis tanggal 10 Juli 1499 dan kapal da Gama sendiri baru sampai 2 bulan kemudian. Hanya 55 anak buahnya dapat bertahan hidup, berarti kurang dari sepertiga tatkala berangkat memulai pengembaraan. Tetapi, ketika da Gama kembali ke Lisabon tanggal 9 September 1499, baik dia maupun Raja memahami betul bahwa perjalanan dua tahun itu merupakan suatu sukses besar.
Enam bulan kemudian, Raja Portugis kirim lagi ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Pedro Alvares Cabral. Cabral tiba pada saat yang tepat di India, menemukan rute perjalanan ke Brazil (kendati para historikus percaya bahwa sudah ada orang Portugis lain yang menemukannya lebih dulu), dan kembali ke Portugis membawa tumpukan rempah-rempah. Tetapi, beberapa anak buah Cabral terbunuh di Calicut sehingga tahun 1502 da Gama dikirim kembali ke sana untuk melakukan hukuman pembalasan, membawa armada yang terdiri dari 20 kapal.
Tingkah laku da Gama dalam ekspedisi ini betul-betul ganas. Di luar perairan pantai India dia merampas sebuah kapal Arab yang sedang lewat dan sesudah memindahkan muatannya tetapi tidak penumpangnya, dia bakar kapal itu di tengah laut. Kesemua penumpang yang ada di atas kapal, termasuk wanita dan anak-anak, musnah. Ketika dia sampai di Calicut da Gama dengan congkak minta agar Zamorin mengahalau semua Muslim dari pelabuhan. Ketika Zamorin bimbang, da Gama menangkapnya dan membunuhnya, dan menyisihkan 37 pelaut-pelaut India lantas dibomnya pelabuhan itu. Murka tetapi tak berdaya orang-orang Zamorin mengabulkan permintaan da Gama. Dalam perjalanan pulang da Gama mendirikan beberapa koloni Portugis di Afrika Timur.
Untuk hasil karya ini dia peroleh hadiah besar dari Raja Portugis, diberi gelar kebangsawanan, diberi perkebunan, diberi jaminan pensiun dan rupa-rupa hadiah uang. Da Gama tidak kembali ke India hingga tahun 1524 ketika Raja baru Portugis mengangkatnya jadi Raja muda India. Beberapa bulan sesudah tiba di India dia jatuh sakit dan meninggal di sana bulan Desember 1524. Dia akhirnya dimakamkan kembali di Lisabon. Da Gama beristri dan punya tujuh anak.
Arti penting utama perjalanan Vasco da Gama adalah karena dia membuka jalur laut langsung antara Eropa dan India serta Timur Jauh, yang faedahnya bisa turut dikecap oleh banyak negara.
Dalam jangka pendek, faedah terbesar karuan saja jatuh pada Portugis. Melalui jalur perdagangan baru ke Timur, negeri yang tadinya melarat ini di pinggiran Eropa yang berbudaya mendadak sontak jadi negeri terkaya di Eropa. Portugis dengan cepat mendirikan koloni-koloni jajahan di seputar Samudera Indonesia. Mereka punya benteng-benteng dan pos-pos serdadu di India, Indonesia, Madagaskar, di pantai timur Afrika dan di banyak tempat lagi. Ini sudah barang tentu merupakan tambahan belaka dari daerah yang mereka sudah kuasai seperti Brasil dan daerah-daerah jajahan lainnya di belahan barat Afrika yang sudah mereka bangun bahkan sebelum perjalanan Vasco Da Gama. Orang-orang Portugis berhasil mempertahankan daerah-daerah jajahan ini hingga pertengahan abad ke-20.
Pembukaan jalur perdagangan baru ke India oleh Vasco da Gama membawa akibat kemunduran luar biasa buat pedagang-pedagang Muslim yang tadinya menguasai jalur perdagangan di Samudera Indonesia. Pedagang-pedagang Muslim ini segera sepenuhnya dikalahkan dan tempatnya digantikan oleh Portugis. Lebih jauh dari itu, jalur perdagangan lewat darat antara India ke Eropa menjadi tidak berguna karena jalur laut lewat Afrika yang dirintis oleh Portugis jauh lebih murah. Ini merupakan pukulan pahit baik buat orang-orang Turki Ottoman maupun kota-kota perdagangan Itali (seperti Venesia) yang tadinya menguasai perdagangan ke Timur. Tetapi, bagi Eropa lainnya ini berarti barang-barang dari Timur Jauh berharga lebih murah daripada semula.
Akhirnya, pengaruh terbesar dari perjalanan Vasco da Gama tidaklah terhadap Eropa atau Timur Tengah, tetapi lebih banyak terhadap India dan Asia Tenggara. Sebelum tahun 1498 India terpencil dari Eropa. Memang, sepanjang sejarah India merupakan satu negeri berdiri sendiri, kecuali ada pengaruh luar yang datang dari arah barat laut. Perjalanan Vasco da Gama mendobrak keterasingan ini dan menyuguhkan hubungan langsung dengan kebudayaan Eropa lewat jalur laut. Pengaruh serta kekuatan Eropa tumbuh lebih mantap dan lebih kuat di India, hingga pada pertengahan abad ke-19 seluruh anak benua itu jatuh ke bawah kekuasaan mahkota kerajaan Inggris. (Perlu dicatat, inilah satu-satunya saat dalam sejarah bahwa India dipersatukan di bawah satu penguasa). Sedangkan untuk Indonesia, mulanya sekedar peroleh pengaruh Eropa, kemudian seluruhnya jatuh di bawah kekuasaan Eropa. Hanya sesudah pertengahan abad ke-20 daerah-daerah ini memperoleh otonominya.
Tokoh yang jelas bisa disejajarkan dengan Vasco da Gama adalah Christopher Colombus. Dalam beberapa hal, perbandingan ini memberi kelebihan kepada Vasco da Gama. Perjalanannya, misalnya, jauh lebih membawa hasil yang mengesankan. Dan jauh lebih lama dari perjalanan Colombus baik diukur dari jarak maupun lamanya. Lebih dari tiga kali lipat! Dan memerlukan kelihaian navigasi lebih banyak. (Colombus, tak peduli berapa dia kehilangan arah, paling-paling dia tidak menemukan Dunia Baru, sedangkan Vasco da Gama akan kehilangan Tanjung Harapan dan lenyap entah ke mana di Samudera Indonesia). Lebih jauh dari itu, tidak seperti Colombus, Vasco da Gama berhasil sampai ke tujuan yang direncanakannya.
Tentu bisa diperdebatkan, Vasco da Gama tidak menemukan Dunia Baru, tetapi sekedar membuat hubungan antara orang-orang Eropa dengan negeri-negeri yang memang sudah berpenduduk. Jika demikian halnya, apa bedanya dengan Colombus.
Perjalanan Colombus akhimya punya pengaruh yang luar biasa terhadap kebudayaan yang belum berkembang di Dunia Baru; perjalanan da Gama akhirnya menghasilkan perubahan budaya India dan Indonesia. Dalam hal menilai arti penting antara Colombus dan Vasco da Gama, satu hal perlu diingat, kendati Amerika Selatan dan Amerika Utara jauh lebih besar ketimbang India, tetapi India punya penduduk lebih banyak dari semua penduduk Dunia Baru digabung jadi satu!
Namun bagaimanapun juga, jelas Colombus lebih berpengaruh luas ketimbang Vasco da Gama. Pertama, pelayaran mengelilingi Afrika menuju India bukanlah berasal dari keinginan Vasco da Gama sendiri. Raja Portugislah yang memutuskan mengirim ekspedisi itu jauh sebelum dia memilih Vasco da Gama untuk memimpinnya. Sedangkan ekspedisi Colombus muncul dari dorongan Colombus sendiri, dan berkat pendekatan dan cara merebut hatilah sehingga Ratu Isabella bersedia menunjangnya dengan keuangan. Kalau saja tidak karena Colombus, Dunia Baru (walaupun cepat atau lambat akan ditemukan orang juga) baru akan diinjak orang entah berapa tahun kemudian, dan mungkin oleh warga Eropa lain. Selain itu, andaikata Vasco da Gama tidak diberanakkan oleh bundanya ke dunia ini, raja Portugis tinggal pilih orang lain memimpin ekspedisi itu. Bahkan andaikata Vasco da Gama tidak becus dan gagal, orang Portugis tidak akan menyetop niatnya cari jalur langsung ke India jika tampak olehnya kemungkinan itu tidak jauh. Dan, kalau saja Portugis tidak mendirikan pangkalan-pangkalan di sepanjang pantai barat Afrika, sedikit sekali kemungkinan bangsa-bangsa Eropa lain mampu menjejakkan kakinya pertama kali di India.
Kedua, pengaruh Eropa atas India dan Timur Jauh tidaklah sebanding dengan pengaruh Eropa atas Dunia Baru. Kebudayaan India cepat berubah sesudah ada kontak dengan Barat. Tetapi, dalam tempo beberapa dekade sesudah pelayaran Colombus, kebudayaan Dunia Baru malahan boleh dibilang hancur luluh. Juga tak ada persamaan antara India dengan berdirinya Amerika Serikat di Dunia Baru itu.
Seperti halnya orang tidak bisa memberi pujian (atau kutukan) kepada Christopher Colombus atas semua peristiwa yang terjadi di Dunia Baru, begitu pula orang tidak bisa menghargai Vasco da Gama dengan semua hasil-hasil dari adanya kontak antara Eropa dan Timur. Vasco da Gama hanyalah membuat salah satu mata rantai saja karena banyak lagi orang yang dapat dicatat sebagai perintis: Henry Sang Navigator, sejumlah pelaut Portugis yang menjelajahi pantai barat Afrika; Bartolomeus Dias; Vasco da Gama sendiri; para pengganti sesudahnya (seperti Fransisco de Almeida dan Alfonso d'Albuquerque); dan masih banyak lagi. Saya pikir, Vasco da Gama hanyalah merupakan mata rantai terpenting belaka. Tetapi, dia bukanlah orang yang begitu punya peranan penting seperti dilakukan Christopher Colombus dalam hal Eropanisasi Dunia Baru. Atas dasar prinsip penting itulah Vasco da Gama dicantumkan dalam daftar buku ini jauh di bawah Colombus.

LEONARDO DA VINCI 1452-1519

Kepalanya diloloskan bidan dari rahim sang ibu tahun 1452 dekat kota Florence, Italia. Dan kepalanya dimasukkan ke liang kubur tahun 1519. Dia itulah Leonardo dan Vinci. Abad demi abad tak membuat guram reputasinya selaku mungkin genius yang paling brilian yang pernah hidup di planit bumi ini. Kalau saja ada daftar "orang-orang termasyhur" sudah pasti Leonardo da Vinci tercantum nomor wahid diantara lima puluh tokoh lainnya. Tetapi, bakatnya dan reputasinya tampaknya dilebih-lebihkan jika diukur dari pengaruhnya terhadap sejarah.
Dalam buku catatannya, Leonardo meninggalkan sketsa banyak penemuan-penemuan modern, misalnya masalah pesawat terbang dan kapal selam. Karena catatan itu sekedar membuktikan kebrilianan dan orisinalitas, tak adalah pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Pertama, Leonardo tidaklah membuat model dari penemuan-penemuan itu. Kedua, meskipun ide-idenya amat cemerlang, tak menunjukkan bahwa ide-ide itu dapat dilaksanakan. Taruhlah ide-ide tentang pesawat terbang dan kapal selam itu: Jauh lebih sulit membuat model untuk pembuatan kongkritnya. Yang namanya penemu besar bukanlah sekedar mereka yang punya ide-ide brilian tetapi gagal mewujudkannya, tetapi yang disebut penemu besar itu adalah orang-orang seperti Thomas Edison, James Watt atau Wright bersaudara yang punya bakat mekanik dan ketekunan menggarap perincian-perincian dan mengatasi kesulitan pembuatannya hingga betul-betul berfungsi. Leonardo tidak lakukan hal macam ini.
Lebih jauh dari itu, kendati sketsa-sketsanya memuat juga perincian-perincian yang diperlukan agar penemuannya bisa berwujud, toh masih ada juga bedanya, karena penemuan-penemuan itu cuma terkubur di buku catatan dan baru diterbitkan berabad-abad sesudah Leonardo sendiri mati. Pada saat catatan-catatannya diterbitkan (yang kebetulan teksnya ditulis di atas kaca), ide-ide yang termaktub dalam penemuan itu sudah ditemukan pula oleh orang-orang lain secara berdiri sendiri. Kita berkesimpulan, sebagai ilmuwan dan penemu, Leonardo tak punya pengaruh penting.
Pencantuman Leonardo dalam daftar ini karena itu disebabkan terutama pada karya-karya artistiknya. Leonardo memang seorang seniman kelas tinggi walau tidak setenar Rembrandt, Raphael, Van Gogh atau El Greco. Diukur dari akibat-akibat yang ditimbulkannya dalam hal perkembangan seni berikutnya, pengaruhnya jauh lebih kecil ketimbang Picasso maupun Michelangelo.
Leonardo punya kebiasaan yang patut disayangkan. Dia memulai sesuatu proyek dengan ambisi yang berkobar-kobar, tetapi tak pernah merampungkan sebagaimana mestinya. Katakanlah dia itu "panas-panas tai ayam." Akibatnya, hasil lukisannya yang tuntas jumlahnya jauh lebih sedikit ketimbang karya pelukis-pelukis yang disebut di atas. Karena terlampau sering dia pindah dari satu lukisan yang belum rampung ke lukisan lainnya lagi, Leonardo berhasil membagi-bagi bagian penting dari bakatnya yang luar biasa. Walau tampaknya kikuk, menganggap Leonardo seorang yang kurang begitu becus padahal dialah pencipta lukisan Mona Lisa, tetapi ini sudah jadi kesimpulan yang lazim dilakukan oleh mereka para ahli yang menyelidiki karier Leonardo.
Mungkin saja Leonardo da Vinci orang yang paling berbakat yang pernah hidup, tetapi kelestarian karyanya relatif kecil. Dan meskipun dia seorang arsitek masyhur, tampaknya dia belum pernah mendirikan bangunan yang betul-betul terbangun. Dan tak satu pun karya patung pahatnya yang masih bisa ditemukan sekarang. Peningggalan hasil bakatnya yang indah terdiri dari sejumlah sketsa, beberapa lukisan yang menakjubkan (tak sampai dua puluh lima jumlah yang masih tinggal), dan seperangkat catatan-catatan yang bisa membikin orang abad ke- 20 terbengong-bengong atas kegeniusannya, tetapi sedikit atau bahkan tak ada samasekali pengaruhnya terhadap ilmu pengetahuan atau pun bidang penemuan. Tetapi, betapa pun selangit bakatnya, tidaklah dia tergolong seratus tokoh yang berpengaruh yang pernah hidup di atas bumi kita yang bundar ini.

ABRAHAM LINCOLN 1809-1865

Presiden Amerika Serikat ke- 16 ini, Abraham Lincoln, salah seorang yang paling termasyhur dan tokoh politik yang mengagumkan yang pernah dipunyai Amerika Serikat --atau negeri mana pun juga. Nah, kalau begitu halnya, sebab apa dia tidak termasuk dalam daftar urutan utama? Apakah pembebasan 3.500.000 budak belian bukan suatu karya besar?
Memang begitu. Tetapi, bila kita tengok ke belakang, akan tampaklah bahwa kekuatan di seluruh dunia memang berjuang keras tak tertahankan oleh kekuatan apa pun untuk melenyapkan segala bentuk perbudakan. Banyak negara-negara telah menghapuskan sistem perbudakan bahkan sebelum Lincoln memerintah, dan dalam tempo lima puluh lima tahun sesudah meninggalnya, sebagian besar negara berbuat begitu. Yang paling bisa dihargai dari karya Lincoln adalah mempercepat proses itu di suatu negeri, Amerika Serikat.
Walau bagaimanapun, jasa hasil karya Lincoln terbesar adalah mempertahankan kesatuan Amerika Serikat menghadapi usaha pemisahan diri negara-negara bagian sebelah selatan negeri. Untuk perbuatan ini saja dia berhak dicantumkan dalam daftar urutan buku ini.
Tetapi, melalui pemilihan Lincoln-lah yang jadi sebab pemisahan negara-negara bagian sebelah selatan itu. Dan tidak juga bisa dipastikan Utara akan gagal memenangkan perang saudara apabila orang selain Lincoln jadi presiden. Dan di atas segala-galanya, Utara membuka peperangan dengan modal yang lebih unggul ditilik dari sudut jumlah penduduk dan juga lebih besar dalam hasil industri.
Bahkan apabila Utara tidak memenangkan perang, secara keseluruhan jalannya sejarah tidak akan mengalami perubahan besar. Kaitan bahasa, agama, kebudayaan dan perdagangan antara Utara dan Selatan begitu eratnya keduanya akan bersatu juga. Jikalau perpecahan berlangsung selama dua puluh tahun, atau taruhlah, lima puluh tahun, ini pun hanya merupakan peristiwa kecil saja dalam sejarah dunia. (Layak diingat bahwa meski tanpa Selatan, Amerika Serikat sekarang tetap jadi negeri nomor empat terbesar penduduknya di dunia, dan akan tetap jadi negeri industri yang paling terkemuka).
Apakah ini berarti Lincoln tokoh yang samasekali tak penting? Samasekali bukan. Kariernya telah memberi pengaruh mendalam kepada jutaan orang dalam satu generasi. Namun, dia belum setara pentingnya seperti Mahavira yang pengaruhnya berlangsung terus berabad-abad.

Getsemani


Seiring bergaungnya demokrasi di negeri ini, sejak Juni 2005, proses pemilihan kepala daerah (pilkada) berlangsung dengan marak di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Tahun ini tercatat lebih dari 30 pilkada tingkat provinsi, kabupaten dan kota yang dijadwalkan berlangsung tahun ini. Belum lagi kalau tahun 2009 sebagai tahun pemilihan presiden (pilpres), lengkap sudah kita nobatkan masa-masa ini sebagai masa pencarian pemimpin.
Bicara tentang pencarian pemimpin, kriteria apa yang kita cari dari seorang pemimpin? Kepandaiankah, kekayaan, atau kecakapan dan kemampuan sosial? John C Maxwell pernah mengatakan, kepemimpinan dimulai dari dalam diri sendiri. Orang yang mampu menguasai diri sendiri barulah bisa dan mampu menguasai orang lain. Smith menambahkan, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengasihi pengikutnya dan mampu memunculkan yang terbaik dari diri pengikutnya.
Bagaimanakah potret pemimpin yang mampu menguasai diri sendiri? Menjelang masa Paskah ini, penulis mengajak kita semua untuk meneladani potret sejarah dalam diri Yesus Kristus yang mampu mengalahkan diri sendiri untuk mendatangkan yang terbaik dari diri pengikut-Nya.
Ujian atas kepemimpinan terjadi di masa krisis. Pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang mampu melalui masa-masa krisis dalam hidupnya dan bertumbuh semakin besar sebagai pemimpin yang agung. Sejarah membuktikan bahwa Sukarno, Gandhi, Churchill, Martin Luther dan sederetan pemimpin besar lainnya lahir dan dibesarkan dalam situasi krisis.
Seorang pemimpin terbesar yang pernah mengalami krisis terbesar di sepanjang hidupnya adalah Yesus Kristus dari Nazaret. Alkitab memberi kesaksian, sejak kelahiran-Nya sampai dengan kematian-Nya, kehidupan Yesus penuh dengan krisis.
Kelahiran Yesus diawali dengan pengejaran dan pembunuhan bayi besar-besaran oleh penguasa Romawi saat itu, Raja Herodes. Luput dari upaya percobaan pembunuhan, selama hidupnya Yesus harus bersitegang setiap saat dan hidup dalam tekanan dari kaum Farisi, Saduki dan ahli Taurat Yahudi. Bahkan krisis dalam hidup-Nya harus dialami sampai pada kematian yang hina di kayu salib. Sejak lahir sampai pada matinya, Yesus senantiasa di dalam lingkaran krisis.
Satu momen paling krisis dalam kehidupan Yesus adalah momen di taman Getsemani. Di bukit Zaitun pada malam terakhir sebelum peristiwa penangkapan dan penyaliban-Nya, Yesus mengalami masa krisis yang terbesar dalam hidupnya, bahkan mengalami krisis terbesar yang pernah dihadapi manusia sepanjang sejarah. Matius, Markus dan Lukas secara terpisah menggambarkan peristiwa ini dengan rinci dan detail.
Bergumul sendiri
Kisah ini dimulai dengan keberangkatan Yesus sebagai biasa ke taman Getsemani. Lukas 21:37 mencatat bahwa pada siang hari Yesus mengajar di bait Allah dan pada malam hari dia keluar dan bermalam di gunung yang bernama bukit Zaitun. Malam itu, tidak seperti biasanya, Yesus meminta pada sembilan orang muridnya untuk duduk menunggu dan berdoa di salah satu bagian taman sementara dia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes untuk berdoa.
Di dalam rasa takut dan gentar, Yesus menjauhkan diri dari ketiga orang murid terdekatnya itu dan berdoa seorang diri. Yesus menghadapi masa paling krisis di dalam hidupnya sendirian. Dia tahu jelas, sebagai seorang pemimpin, beban krisis ini hanya bisa dihadapi sendiri olehnya. Kisah selanjutnya menunjukkan dengan nyata, setelah tiga kali Yesus berdoa dan kembali kepada murid-murid-Nya, Yesus menemukan mereka sedang tertidur karena dukacita.
Matius dan Markus mencatat kalimat Yesus sebelum dia menjauhkan diri untuk berdoa, "Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggalah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." Di dalam seluruh bagian Alkitab, hanya di dalam peristiwa inilah dicatat sekali-kalinya dengan tegas bahwa Yesus merasa sangat sedih dan berat, bahkan seperti mau mati rasanya.
Ayat terpendek di dalam Alkitab, yakni Yohanes 11:35 menulis: Maka menangislah Yesus. Dalam malam terakhir kehidupan-Nya, Alkitab tidak mencatat fakta Yesus menangis di taman Getsemani, tetapi sebaliknya menceritakan kepada kita betapa Yesus merasakan emosi yang lebih dalam dari sekedar meneteskan air mata.
Diungkapkan di dalam kitab suci, Yesus merasa sangat sedih dan berat, bahkan seperti mau mati rasanya. Di dalam dunia psikologi, apa yang dialami Yesus bisa digambarkan sebagai suatu emosi kesedihan yang begitu dalam, duka yang begitu mengiris hati. Apa yang menyebabkan Yesus merasa begitu berat dan sedih?
Lukas 22:41-42 melanjutkan, Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira selemparan batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya : "Ya, Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi janganlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu lah yang terjadi." Dalam bagian ini, dicatat Yesus berlutut dan berdoa.
Matius melukiskan kejadian ini dengan kalimat, maka Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa (Matius 26:39). Sementara Markus menggambarkannya dengan lebih detail. Yesus maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya (Markus 14:35). Sekali lagi, peristiwa yang dicatat di dalam ketiga Injil sinoptik ini adalah peristiwa yang tidak pernah dicatat di dalam bagian lain dari Alkitab. Peristiwa yang hanya dicatat sekali dan satu-satunya di dalam Alkitab. Pergumulan apa yang membuat Yesus sampai perlu berlutut, sujud, dan merebahkan diri ke tanah?
Malaikat
Malam itu di Getsemani, Yesus bergumul sendiri, Yesus merasa begitu sedih seperti mau mati, Yesus juga berlutut, sujud dan merebahkan diri. Seakan belum cukup dengan itu semua, Alkitab bahkan melukiskan pergumulan Yesus lebih dalam lagi. Setelah Yesus berdoa, Lukas menceritakan bahwa seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
Kehadiran malaikat membuat Yesus menjadi sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Dari ketiga Injil kita menemukan fakta bahwa Yesus berdoa tiga kali dan menaikkan doa yang itu-itu juga, Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki. Lukas 22:44 menambahkan, peluh-Nya menjadi seperti titik- titik darah yang bertetesan ke tanah.
Lukas yang seorang tabib, mampu menjelaskan peristiwa bercampurnya keringat dan darah Yesus ini dengan rinci di dalam kitab yang ditulisnya, sementara kacamata awam dari Matius dan Markus gagal menangkap hal ini. Penelitian di dalam literatur dunia medis menjelaskan, situasi yang dialami Yesus dikenal dengan istilah hematidrosis atau hemohidrosis (Allen, 1967 dalam The Skin: A Clinicopathological Treatise, pp. 745-747).
Kondisi ini adalah peristiwa keluarnya darah melalui kelenjar keringat seseorang yang disebabkan oleh kondisi stres yang sedemikian besar . Selama satu abad terakhir, dilaporkan terjadi 76 kasus hematridosis yang berhasil dianalisis dan diklasifikasi. Faktor utama penyebab hematridosis adalah "Rasa takut yang akut dan pergumulan mental dan emosional yang mendalam" (Holoubek and Holoubek, 1996 dalam Blood, Sweat, and Fear. 'A Classification of Hematidrosis ).
Pembacaan Alkitab selanjutnya memberikan jawaban yang jelas mengenai apa alasan dan penyebab Yesus mengalami semua hal di atas tadi. Semua penderitaan dan pergumulan berat yang dialami-Nya di taman Getsemani yang dingin itu adalah karena Yesus harus menghadapi cawan murka Allah atas dosa-dosa yang telah diperbuat manusia sejak zaman Adam dan Hawa. Rasa cinta-Nya yang begitu dalam kepada kita para pengikut-Nya membuat-Nya rela mengalahkan kehendak-Nya sendiri dan tunduk pada perintah Bapa di surga untuk mati di kayu salib menjadi tebusan bagi kita semua.
Bertentangan dengan cerita umum bahwa kekalahan dan kematian menunjukkan kegagalan, peristiwa penyerahan diri Yesus di taman Getsemani justru memberi hasil akhir berupa kemenangan yang gemilang. Ibrani 5:7-9 menyampaikan berita kemenangan di dalam kematian-Nya, Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. 8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, 9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, 10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Masih mencari pemimpin idola untuk pilkada dan? Gitu aja kok repot? Cari dong pemimpin yang seperti Yesus! Semoga.

Doa


Di dalam surat Efesus 6:18 kita membaca kata-kata penuh kuasa yang menyatakan betapa pentingnya berdoa dengan tekun. "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus."
Jika kita berhenti sejenak dan menimbang arti ayat itu serta mengaitkan apa yang tertulis di dalam surat Efesus tersebut dengan hidup kita, maka orang Kristen yang cerdas tentu tergerak hatinya dan akan berkata, "Aku harus berdoa, berdoa, sekali lagi berdoa. Aku harus berdoa dengan segenap tenaga dan segenap jiwaku. Apa pun yang harus kukerjakan, berdoa perlu kudahulukan."
Perhatikanlah kata-kata "setiap waktu", "permohonan yang tak putus- putusnya", "segala orang kudus", dan "berjaga-jagalah" (artinya "tidak tidur") dalam ayat tersebut. Rasul Paulus sadar akan sifat manusia yang malas, terutama sifat malas untuk berdoa. Alangkah jarangnya kita berdoa sampai kita tahu bahwa kita telah memperoleh jawaban dari apa yang kita minta.
Mengapakah doa yang tekun, tak kunjung padam, berjaga-jaga, dan berkemenangan begitu penting?
1. Sebab ada Iblis. Dia mempunyai banyak tipu muslihat. Dia tidak pernah berhenti. Dia selalu membuat rencana untuk menjatuhkan anak-anak Tuhan. Jika anak-anak Tuhan lemah di dalam kewajibannya untuk berdoa, Iblis akan berhasil membujuk dia.
2. Berdoa adalah jalan yang ditunjukkan Allah untuk menerima segala sesuatu; rahasia dari semua kegagalan yang kita alami di dalam hidup dan pekerjaan kita adalah karena melalaikan doa.
Rasul Yakobus mengemukakan hal ini dengan tegas di dalam pasal 4 ayat 2 dari suratnya, "Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa." Kata-kata itu mengandung rahasia dari kemiskinan dan kelemahan orang Kristen yang umumnya karena lalai di dalam berdoa.
Banyak orang Kristen bertanya, "Mengapa aku sedikit sekali maju di dalam kehidupan imanku?"
"Lalai di dalam berdoa," begitulah jawab dari Allah. "Kamu tiada beroleh, sebab tiada kamu minta."
Banyak guru sekolah Minggu bertanya: "Mengapa hanya sedikit yang bertobat di dalam kelas saya?"
Jawab-Nya juga, "Lalai di dalam berdoa. Kamu tiada beroleh, sebab tiada kamu minta."
3. Rasul-rasul dijadikan contoh oleh Allah sebagai orang Kristen yang berkenan di hadapan-Nya. Mereka mengemukakan hal berdoa sebagai pekerjaan yang terpenting di dalam hidup mereka.
Bila tanggungan dari gereja pertama bertambah-tambah dan mendesak, mereka "menghimpunkan sekalian murid yang banyak itu, serta berkata, `Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.`" Jelas sekali surat kiriman Rasul Paulus kepada gereja-gereja dan orang-orang saleh tentang doanya untuk mereka menunjukkan bahwa banyak sekali waktu dan tenaganya yang dipergunakan untuk berdoa (Roma 1:10; Efesus 1:16; Kolose 1:9; 1Tesalonika 3:10; 2Timotius 1:3).
4. Berdoa mengambil tempat terkemuka dan merupakan suatu bagian yang amat penting di dalam kehidupan Tuhan Yesus selama Dia tinggal di dunia.
Periksalah misalnya Markus 1:35. "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia (Yesus) bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." Hari yang telah lampau adalah hari yang sangat sibuk dan menggembirakan, tetapi Yesus mengurangi jam tidur-Nya, sehingga Ia boleh bangun pada dini hari dan bertambah tekun di dalam doa-Nya.
Di dalam keempat Injil, perkataan berdoa dan doa dipakai sekurang-kurangnya dua puluh lima kali sehubungan dengan kehidupan Tuhan Yesus. Jelas sekali bahwa berdoa memakan banyak waktu dan tenaga Tuhan Yesus Kristus; seorang yang tidak menggunakan banyak waktunya di dalam doa tak dapat disebut sebagai pengikut Tuhan Yesus Kristus yang sungguh-sungguh.
5. Doa adalah bagian terpenting dari pekerjaan Tuhan Yesus yang telah bangkit pada masa kini. Hal ini semakin menguatkan alasan kenapa kita harus berdoa dengan tekun, tak kunjung padam, berjaga-jaga dan berkemenangan.
Pekerjaan Tuhan Yesus tidak berhenti sampai pada kematian-Nya saja. Pekerjaan penebusan dosa memang telah selesai pada waktu itu, tetapi bila Ia bangkit dan naik ke sorga serta duduk di sebelah kanan Allah Bapa, Ia mulai dengan pekerjaan lain untuk kita, yang sama pentingnya dengan pekerjaan penebusan dosa tersebut.
Apa yang merupakan pekerjaan Tuhan Yesus yang besar bagi kesempurnaan iman kita, dapat kita baca di dalam Ibrani 7:25. Ayat itu menerangkan apa tujuan hidup-Nya sekarang, yaitu "memohonkan syafaat karena kita" dengan berdoa. Berdoa ialah pekerjaan terpenting yang diperbuat oleh-Nya pada hari ini. Karena doa-doa-Nya, maka Ia sedang menyempurnakan iman kita.
Jika kita bekerja bersama-sama dengan Tuhan Yesus Kristus di dalam pekerjaan-Nya sekarang, kita harus menggunakan banyak waktu untuk berdoa; kita harus berusaha berdoa dengan sungguh-sungguh, tekun, dan tak kunjung padam, berjaga-jaga dan berkemenangan. Saya tidak mengetahui sesuatu hal lain yang dapat mempengaruhi saya demikian kuat untuk berdoa pada segala masa, dengan tekun, selain pengertian bahwa berdoa pada hari ini adalah pekerjaan terpenting dari Tuhan Yesus Kristus yang telah bangkit itu. Saya mau bersekutu dengan Dia, dan untuk mencapai maksud itu, saya telah minta kepada Tuhan, bagaimana Ia boleh menjadikan saya, paling tidak sebagai pengantara yang tahu bagaimana seharusnya berdoa serta sebagai orang yang menggunakan banyak waktunya untuk berdoa. A m e n.

True Religiousity (Nats: Mat. 12:38-42)

Hari ini kita masuk dalam suatu bagian pelik, yaitu pergunjingan antara Ketuhanan Kristus dan kereligiusitasan manusia. Khususnya setiap orang Kristen yang telah bertahun-tahun menjadi Kristen hendaklah berhati-hati jangan sampai terjebak dalam suatu bentuk keagamaan dan kita menjadi kehilangan makna. Betapa sia-sia seluruh ibadah dan pelayanan yang kita kerjakan selama bertahun-tahun kalau kita tidak kembali pada iman sejati sebab semua perjuangan kita akan berakhir dengan kebinasaan.

Peristiwa dimulai ketika orang-orang Farisi menuntut legitimasi Kristus. Para ahli Taurat dan golongan Farisi – orang yang katanya “beragama“ ini sekarang berjumpa dengan Kristus Yesus yang menjadi esensi iman. Seberapa jauhkah orang-orang yang mengaku “mengerti agama“ ini dapat beriman pada Kristus? Perdebatan antara orang Farisi dengan Kristus ini tidak berakhir memuaskan, yaitu pertobatan orang-orang Farisi dan para ahli Taurat. Tidak! Adalah wajar kalau orang meminta legitimasi. Legitimasi ini juga yang diminta oleh Musa pada Allah. Tentang diri-Nya, Allah menyatakan: “I am that I am.“ Pertanyaannya bagaimana membangun legitimasi? Religiusitas tanpa legitimasi adalah religiusitas palsu. Religiusitas yang dibangun di atas iman yang fanatik itu membinasakan. Kalau kita tidak pernah memahami obyek yang kita percaya berarti kita telah masuk dalam suatu penipuan diri dan akibatnya adalah kehancuran. Karena itu, sebelum kita mempercayakan hidup kita maka kita harus mengujinya terlebih dahulu. Siapakah dia? Layakkah dia untuk dipercaya? Apakah setiap perkataannya merupakan kebenaran? Sesuaikah hidupnya dengan perkataannya? Ini menjadi pertanyaan legitimasi sebelum akhirnya kita memutuskan untuk mempercayakan hidup kita padanya. Iman sejati haruslah mempunyai obyek sejati.

Meminta legitimasi iman bukanlah hal yang salah, itulah sebabnya ketika orang Farisi meminta legitimasi pada Kristus, Tuhan Yesus tidak menolaknya. Yang menjadi pertanyaan adalah untuk apa mereka membutuhkan legitimasi? Kenapa legitimasi diberikan pada orang Farisi? Orang-orang Farisi adalah orang-orang terpandang tetapi mereka mempunyai sifat jahat. Perkataan keras dan tajam dikatakan Kristus pada mereka, yakni ular beludak dan mereka juga dikatakan sebagai angkatan yang jahat dan tidak setia (Mat. 12:39). Kata “tidak setia“ ini dalam bahasa aslinya mempunyai arti penzinah. Namun pada angkatan yang jahat ini, Tuhan Yesus tetap memberikan tanda yang mereka minta, yaitu tanda nabi Yunus. Tanda nabi Yunus ini bukanlah tanda yang sederhana.

1. Lordship of Christ or Humanistic Religiousity

Kalau kita tidak dapat memilah antara religiusitas humanistik dan the Lordship of Christ maka kita akan jatuh dalam kegagalan hidup beriman seperti yang terjadi pada orang Farisi. Tanda yang diminta oleh orang Farisi dari Kristus sesungguhnya adalah tanda yang sesuai dengan keinginannya. Orang Farisi mengasumsikan Kristus sama seperti guru yang lain yang perlu meminta legitimasi. Pertanyaannya adalah apakah Kristus menyetujui posisi itu? Tidak! Ketika orang Farisi mempunyai konsep berpikir maka konsep berpikir mereka langsung dikoreksi oleh Kristus dengan cara berpikir Kristus. Inilah iman sejati. Iman di dalam Kristus adalah iman yang kembali pada legitimasi Kristus bukan legitimasi manusia. Ini titik pertama dalam perdebatan antara legitimasi antara religiusitas humanistik dengan legitimasi Kristus sebagai Tuhan. Kristus memberikan legitimasi dan legitimasi yang diberikan oleh Kristus ini sangat dahsyat dan kuat tetapi legitimasi yang diminta oleh orang Farisi dan ahli Taurat tidak sama dengan yang diberikan oleh Kristus.

Kalau kita mau mencoba berandai-andai, seandainya tanda yang diberikan oleh Kristus sama persis seperti yang diminta oleh orang Farisi dan ahli Taurat maka pertanyaannya apakah hal ini akan menjadikan mereka bertobat? Seharusnya mereka bertobat tetapi Alkitab mencatat tidak. Pertanyaannya apakah Allah harus menyesuaikan tanda-Nya dengan tanda yang diinginkan oleh manusia? Tidak! Tanda yang Kristus berikan berbeda dengan yang diharapkan oleh golongan Farisi dan para ahli Taurat. Disinilah letak perbedaan religiusitas duniawi dengan Ketuhanan Kristus. Ironisnya, hari ini banyak orang yang mempunyai pemikiran sama persis dengan orang Farisi dan ahli Taurat. Orang berpendapat bahwa untuk menginjili maka kita harus menyesuaikan dengan keinginannya. Sebagai contoh, orang ingin musik rohani seperti layaknya musik dunia maka gereja menyediakannya dan kalau orang sudah bertobat barulah kita bawa ke musik yang benar. Mungkinkah hal itu terjadi? Alkitab menegaskan orang yang lahir baru berarti segala sesuatu yang lama harus dibuang dan diganti dengan hal yang baru maka kalau yang baru itu justru menuju ke yang lama, itu tidak akan menjadikan orang bertobat. Tanda membawa seseorang kembali pada legitimasi asli. Sebaliknya kalau tanda itu tidak kembali pada legitimasi asli tetapi mencocokkan dengan apa yang diinginkan oleh manusia pada umumnya maka itu bukan tanda asli tetapi pemalsuan tanda. Saya adalah saya dengan tanda-tanda yang ada pada saya tetapi ketika tanda saya bertemu dengan orang lain, saya tidak memberikan tanda saya, saya mengikuti apa yang menjadi keinginan orang lain berarti saya sedang mengorbankan identitas diri saya, dengan kata lain saya tidak menjadi diri saya sendiri. Pertanyaannya saya membuat orang lain mengenal saya ataukah saya sedang menipu orang lain tentang saya. Namun dunia tidak suka kebenaran, dunia hanya suka apa yang dia suka. Ia tidak peduli meski yang kita katakan atau berikan itu kebohongan sebab yang terpenting adalah dia suka. Inilah dunia berdosa. Apakah Kristus membuang identitas-Nya dan mencocokkan identitas-Nya seperti yang diharapkan oleh golongan Farisi dan para ahli Taurat? Tidak! Kristus menuntut setiap manusia untuk mengikut pada tanda-Nya sebab tanda Kristus itulah tanda sejati. Inilah bedanya tanda dengan mujizat. Mujizat tidak bisa menjadi tanda; setiap orang dapat membuat hal yang spektakuler. Tanda itu menunjukkan siapakah Kristus; tanda menunjukkan identitas murni.

Dunia hanya ingin keagamaan yang cocok dengan pemikiran mereka, yaitu: 1) keagamaan yang selalu menolong setiap mereka berada dalam kesulitan sebab dunia tahu bahwa hidup di dunia tidaklah mudah, banyak faktor X yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia maka kalau ada agama yang dapat menolong mereka lepas dari kesulitan, manusia akan sangat suka. Orang tidak suka dengan tanda Yunus sebab tiga hari di perut ikan merupakan gambaran kelemahan. Demikian juga dengan tanda Anak Manusia tiga hari berada dalam rahim bumi, 2) keagamaan yang dapat memberikan rasa aman dari aspek tuntutan dosa. Sesungguhnya, manusia sadar kalau dirinya berdosa dan dosa itu harus dihukum maka manusia ingin agama yang membuatnya tidak terikat dan ia masih bisa berbuat dosa dan kalaupun ia telah berdosa maka masih ada jalan untuk menyelesaikannya. Inilah yang dunia suka.

Manusia tidak suka disadarkan akan dosa. Tanda yang mereka harapkan adalah tanda yang menyenangkan seperti tanda 5 roti 2 ikan yang dapat memberi makan 5000 orang. Namun tanda yang diberikan oleh Kristus justru tanda pertobatan. Orang Farisi dan ahli Taurat sangat memahami mengapa Yunus harus masuk dalam perut ikan, yakni karena ia melawan Tuhan. Tiga hari Yunus di perut ikan implikasinya pada Tuhan Yesus harus mati menanggung dosa manusia. Mereka tidak dapat menerima tanda Kristus sebab tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh manusia. Disinilah letak perbedaan the Lorship of Christ; kalau benar kita men-Tuhankan Kristus maka kita harus kembali pada tanda sejati dan kita akan men-Tuhankan Kristus dalam seluruh hidup kita.

Biarlah dalam seluruh aspek hidup kita, kita memohon pada Tuhan kalau kita meminta tanda, hendaklah tanda yang kita minta itu sesuai dengan apa yang Tuhan pikir bukan sebaliknya, Tuhan yang harus mencocokkan dengan kita. Mentuhankan Kristus berarti kita taat pada tanda Kristus. Sangatlah disayangkan, orang justru dibawa pada Kristus palsu seperti yang dunia berdosa inginkan. Cobalah tengok cara atau konsep beragama termasuk Kekristenan yang ada hari ini; semua keputusan dibuat berdasar keinginan dan tuntutan manusia. Maka tidaklah heran kalau hari ini menjumpai banyak orang Kristen yang berpindah ke agama lain yang sifatnya humanistik sebab “iman Kristennya“ juga berbasis pada religius humanistik. Biarlah kita mengevaluasi diri sudahkan kita mengenal “siapakah Kristus sejati“? Sudahkah kita men-Tuhankan Kristus dalam seluruh aspek hidup kita? Kita yang harus mengubah seluruh konsep berpikir kita untuk menjadi serupa dengan Kristus. Ingat, Allah bukan budak kita yang harus menuruti semua keinginan kita. Tidak! Manusia yang harus taat pada perintah Allah maka itu menjadikan seluruh hidup kita indah.

2.Lordship of Christ or Supremacy of Culture

Manusia mudah sekali dibawa ke dalam konsep yang salah, hal ini tidak aneh sebab sebelumnya telah mempunyai konsep iman yang palsu, yakni iman yang berpijak pada “allah-alah idol.“ Allah yang menjadi obyek iman itu tidak lebih merupakan pencerminan dari egoisme dan humanisme manusia seperti yang diungkapkan oleh Feurbach. Dunia berpendapat bahwa agama itu tidak lebih sebagai hasil pemikiran budaya. Jauh sebelumnya, golongan Farisi dan para ahli Taurat juga mempunyai konsep yang sama. Richard Niebuhr dalam bukunya Christ and Culture mengemukakan orang Yahudi sangat membenci Kristus sebab tanda Kristus membentur keagamaan Yahudi dan menghantam budaya Yahudi. Orang Yahudi telah menempatkan budaya di posisi paling atas dan hasil budaya antara lain, seni, arsitektur, tradisi termasuk keagamaan. Salah! Budaya telah bercampur dengan tradisi dan agama. Merupakan suatu kesalahan fatal kalau kita menyembah agama sebagai produk budaya; orang tidak akan pernah bertemu dengan Allah sejati karena “allah“ yang kita sembah itu tidak lebih hasil pemikiran kita secara budaya. Inilah keagamaan humanistik yang hari ini dijalankan oleh hampir seluruh manusia di setiap tatanan hidup dan semua kultur manusia. Alkitab menegaskan Allah harus berada di atas budaya dan Allah yang harus membentuk budaya; budaya harus tunduk di bawah agama. Kristus adalah the Lord of Culture dan orang Yahudi tidak suka hal ini, itulah sebabnya mereka bersepakat untuk membunuh Yesus Kristus. Orang Yahudi tidak ingin iman sejati itu berada di atas budaya. Teologi Reformed menyadari bahwa culture mandate harus tunduk di bawah iman; budaya harus kembali pada Kristus, the Lordship of Culture sebab Dia satu-satunya sandaran mutlak bagi manusia.

3.Lordship of Christ or Humanistic Sign

Tuhan Yesus adalah absolute standar namun dunia berdosa tidak mau kembali pada standar mutlak. Dunia menetapkan agama itulah yang harus menjadi standar akibatnya agama menjadi pluralistik dan bersifat relatifistik. Maka tidaklah heran kalau orang mencari agama yang cocok dengan keinginan kita begitu pula di Kekristenan, orang mencari gereja yang sesuai dengan keinginannya. Esensi iman telah rusak. Perhatikan, iman bukan cocok dengan kita; iman bukan apa yang kita suka; iman tidak bersifat relatifistik. Iman mengandung unsur kemutlakan dan Allah yang dipercaya sebagai dasar iman harus bersifat mutlak. Orang tidak pernah mau mengakui bahwa iman itu bersifat mutlak tetapi di sisi lain, orang harus mempunyai iman yang mutlak. Jadi kalau ada orang yang mengaku beriman Kristen tetapi tidak mengakuinya kebenaran Alkitab maka dapatlah dipastikan ia bukan Kristen. Pertanyaan lebih lanjut, ia beriman pada apa? Banyak kemungkinan, bisa saja ia beriman pada materialisme, kalau Kristen dapat membuatnya menjadi kaya barulah ia menjadi Kristen; iman harus cocok dengan apa yang menjadi keinginannya. Adapula orang yang beriman pada segala sesuatu yang menurutnya baik – iman subyektif sebab sesungguhnya yang menjadi “allah“ dalam dirinya tidak lebih adalah dirinya sendiri. Di satu sisi mungkin ia anggota dari salah satu gereja Kristen tetapi ia bukan Kristen; antara identitas sorga dan identitas dunia tidak sama.

Iman sejati harus kembali pada Kristus karena iman sejati harus mengandung kemutlakkan. Pertanyaannnya sekarang adalah kenapa harus Kristus? Tanda Yunus 3 hari dalam perut ikan menjadi gambaran Kristus. Peristiwa Yunus tentulah tidak asing bagi golongan Farisi dan para ahli Taurat apalagi pekerjaan mereka sehari-hari adalah menyalin kitab Perjanjian Lama. Mereka sangat memahami bahwa kalau Niniwe bertobat itu karena Injil Pertobatan yang diberitakan oleh Yunus – utusan Allah. Alkitab mencatat tidak hanya seluruh penduduk Niniwe yang bertobat bahkan seluruh binatang pun ikut berkabung. Kedatangan Yunus sangat simple tetapi dengan tanda yang luar biasa - Allah Jehovah bukanlah allah yang dapat dipermainkan. Allah sangat marah pada Yunus karena Yunus memberontak maka hal ini membuat orang-orang Niniwe menjadi gentar dan takut pada Allah Jehovah. Dengan kata lain Tuhan Yesus mau menanyakan pada orang-orang Farisi dan para ahli Taurat, kalau orang-orang Niniwe bertemu dengan tanda Yunus langsung bertobat lalu bagaimana dengan sikap orang-orang Farisi dan para ahlit Taurat yang setiap hari bergelut dengan kitab Perjanjian Lama sekian lama, sudah bertobatkah mereka? Tidak!

Keagamaan humanisme selalu menuntut Tuhan yang mesti cocok dengan diri kita. Inilah sikap manusia berdosa dan gejala ini telah masuk dalam semua manusia bahkan hampir seluruh agama. Termasuk orang Kristen hanya mau ikut pada “Tuhan“ yang sesuai dengan keinginannya. Tuhan Yesus telah memberikan tanda seperti yang diminta oleh orang Farisi dan para ahli Taurat. Kota Niniwe didiami oleh orang-orang jahat itulah sebabnya, Yunus melarikan diri ketika ia diutus Allah untuk pergi memberitakan Injil Pertobatan, ia tidak rela kalau kota yang kejam dan jahat ini mendapat pengampunan dari Tuhan. Apalagi Kristus, Ia rela datang dan mengampuni setiap manusia berdosa yang tidak layak mendapat pengampunan dari Tuhan. Kalau Yunus saja tidak rela terlebih lagi Anak Allah seharusnya lebih tidak rela menyelamatkan manusia berdosa namun kalau Tuhan masih berkenan menyelamatkan kita maka itu merupakan suatu anugerah besar. Inilah tanda sejati yang Kristus berikan dan tunjukkan namun sangatlah disayangkan, dunia tidak dapat mengerti dan melihat tanda sejati. Mereka sangat bebal. Kalau Allah sudah sangat mencintai Niniwe, kota yang seharusnya dihukum apalagi pada kita, manusia berdosa, Tuhan sangat mencintai kita; Dia mengirim anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia berdosa. Kristus ingin membawa kita kembali pada kebenaran sejati.

Tanda yang Kristus berikan mempunyai makna dan nilai yang jauh lebih besar daripada sekedar tanda yang diharapkan oleh orang Farisi dan ahli Taurat. Kristus juga memberikan tanda lain dengan menggunakan gambaran hikmat yang dimiliki oleh Salomo. Dengan kata lain, Tuhan Yesus mau menegaskan bahwa hikmat yang Ia berikan jauh lebih besar dari hikmat Salomo. Problematika yang sama masih terjadi di abad 21, manusia sulit menerima kebenaran sejati; manusia lebih suka diberikan sesuatu benda yang cocok dengan nafsunya. Biarlah kita melihat dan mengerti tanda Kristus yang sejati dan tanda itu semakin menguatkan iman kita; kita tidak mudah diguncangkan oleh berbagai-bagai ajaran sesat yang berkembang hari ini. Dunia tidak membutuhkan orang pandai, dunia membutuhkan orang bijaksana – orang yang dapat mempertim-bangkan semua aspek dengan matang lalu mengambil keputusan tepat seperti kehendak Allah. Bijaksana sejati itu bisa kita dapatkan dalam Kristus Yesus; Dia adalah satu-satunya sumber bijaksana sejati. Hendaklah kita menjadi bijaksana, kita dapat melihat tanda sejati yang Kristus berikan. Tidak ada apapun di dunia yang dapat melawan Ketuhanan Kristus. Biarlah kita mengevaluasi diri, apa yang telah kita perbuat bagi-Nya, sudahkah engkau giat bekerja bagi-Nya? Memohonlah pada Allah supaya kita diberikan kekuatan dan kebijaksanaan supaya kita dapat men-Tuhankan Kristus dalam seluruh aspek hidup kita. Amin.

“NUNGA DIIDA MATANGKU HALUAON NA SIAN HO” (LUKAS 2 : 27 – 35)

1.Borhat sian pangalapation di parhataan evanggelium, marharoroan sian hata gorik “euangelion”, lapatanna barita las ni roha, saihot do Matius dohot Markus, evanggelium Lukas mangondolhon barita nauli na gabe sintuhu haroro ni Jesus tu portibion. Pangumpolan ni evanggelium Lukas ima barita nauli diondolhon tarlumobi tu angka na pogos, na metmet dohot angka na dangol. Ido umbahen digoari evanggelium Lukas on, Injil Sosial. Asa mansai nalnal do barita las ni roha i dijalo jala dipanghilalahon angka na porsea di Jesus. On do na gabe sintuhu dohot dasor las ni roha na gabe pamujion ni angka na porsea di Debata, songon las di roha ni si Simeon diturpuk on alani i dipujipuji ibana do Debata naung ro manopot bangsoNa jala napatupa haluaon. Asing ni ende pujipujian ni si Simeon on, memang ditradisi ni huria bona pola do dipahembang 2 (dua) ende pujipujian ima, Magnificat (Nyanyian Maria) di Lukas 1:46-56 dohot Benedictus (Nyanyian Zakaria) di Lukas 1:67-79. Siala na mansai nalnal pangondolhonon di pamujion tu Debata di evanggelium Lukas on, digoari pande bisuk padan naimbaru do evanggelium Lukas on “Injil Pujipujian”.
Sada hapunjungan ni evanggelium Lukas on sian evanggelium na asing ima pangondolhononna di pangulaon ni Tondi Parbadia. Panindangion ni si Simeon di pujipujianna i ndada haruar sian dirina sandiri manang sian tahitahi ni rohana alai marhitehite pangulaon ni Tondi Parbadia do(band. tu panindangion ni si Sakarias di Lukas 2 : 67).

2.Uju diboan natorasNa Jesus i tu huta Yerusalem laho mambahen tu Ibana mangihuthon adat na niaturhon ni patik i, disima pajumpa Jesus dohot si Simeon, sahalak na bonar jala na daulat namaimaima pangapul tu Israel. Adong 3 (tolu) ragam hasomalan hombar tu Patik ni si Musa na ingkon ulahonon ni halak Israel diparsorang ni anak buhabajuna, ima “pasunathon” dohot “pasurathon goar” (ayat 21) ala ramun do ina na imbaru manubuhon posoposona, ndang jadi haruar sian jabuna saleleng pitu ari (bd. 3 Musa 12:2); dung pe diari paualuhon asa boi boanon posoposo i tu Bagasjoro di Jerusalem jala ndang mansalai nang pe di ari Sabath. Songoni ma si Josep dohot si Maria borhat mamboan posoposo i i Bagasjoro laho “pasunathon” dohot “pasurathon” goarna ima Jesus, hombar tu tona na jinalo ni si Josep dohot si Maria sian surusuruan (Lukas 1:21;31). Napaduahon ima ari pangiasan/pentahiran ni si Maria (ayat 22). Alai nang pe naung dipasunathon dohot dipasurathon Jesus, posoposo i, hot dope si Maria rajumon “ramun” alani i ndang jadi manjama angka ulaula na badia mannag mamongoti Bagasjoro saleleng 33 ari nari sian ari papituhon i ala dakdanak baoa ditubuhon, asing muse dope molo dakdanak boru ditubuhon sada ina, ramun 80 ari lelengna. Boi do ina i isara martandang tu hombar jabuna manang mangulahon aktivitas si ganup ari, alai na so jadi mandohoti kegiatan parugamoon di Bagasjoro (bd. 3 Musa 12:1-8). Jadi dung mulak si Josep dohot si Maria tu Nazareth hot dope si Maria “ramun”, paima gok ari pangiasonna (pentahiran). Napatoluhon pasahat pelean pardengganan (ayat 22-24). Asa dung gok ari pangiasannasida mangihuthon patik ni si Musa, lapatanna 33 ari dung tarunat manang 40 ari dung sorang Jesus, borhat ma muse si Josep dohot si Maria mamboan Jesus tu Bagasjoro laho “paishon” (mentahirkan) si Maria sian haramunonna, sekaligus “manobus” posoposona i sian Debata, ala diparhatopot sandok halak Israel do nasa buhabaju baoa termasuk dohot anak ni pahanpahanan, Debata do nampunasa (bd. 2 Musa 13:2). Jadi pelehonon ni ina ma birubiru bahen “pelean situtungon” asa ias sian haramunonna dohot sada anduhur (darapati) bahen “pelean pardengganan” asa sesa dosana. Dungi gararonna ma 5 (lima) shekel tu malim songon “tobus” ni posoposona (bd. 4 Musa 18:15). Upacara on ma na ginoaran “panobusion anak buhabaju”. Molo keluarga na pogos na so mampu manuhor birubiru, boi ma anduhur songon singkat ni birubiru i (bd. 3 Musa 12:8). Songon si Hanna uju pasahathon si Samuel tu Debata dipelehon do anak ni lombu dohot itak (1 Sam 1:11,21-25), songoni ma si Maria dohot si Josep dipasahat peleanna hombar tu patik ni si Musa. Diari “pangiason” dohot “panobusion” di si ma pajumpa Jesus dohot si Simeon di Bagasjoro i.

3.Si Simeon ima sada sian ruas ni sekte na patoluhon sian 3 (tolu) ragam pangantusion ni halak Israel (sekte) taringot tu haroro ni Mesias manang hasasaut ni Harajaon ni Debata. Ai dihaporseai halak Israel do mansai gomos paboa nasida do “bangso na pinillit ni Debata” jala disada tingki gabe “tuan” ni sude bangso di portibion. Naparjolo : Namanghirim di hasasaut ni “era Daud”, lapatanna pomparan ni si Daud ma na manggomgomi partibion (penguasa dunia) jala tunduk ma saluhut bangso tu nasida. Umumna panghirimon na si songonon ma nanianut ni kalangan kelas bawah ima sekte Esseni dohot Sikhari. Ima rakyat kebanyakan na tongtong margerilya manggorgori paraloan dompak panggomgomi Romawi dibagasan sangkap patupa “revolusi besar-besaran” na langsung niuluhon “Mesias Nasionalis” na sian pomparan ni si Daud. Napaduahon ima na manghirim “Debata sandiri do na langsung” mamasuhi sejarah portibion dohot sejarah ni hajolmaon dibagasan pangantusion “na supranatural”. Disi ma Debata sandiri songon “Mesias” patuduhon huaso dohot hagogoonna na pahothon harajaonNa ditongatonga ni bangso Isarel dohot nasa bangso. Pandangan on dianut angka aristokrat. Patoluhon ima horong na minoritas na paimahon haroro ni Mesias manang hapataran Harajaon ni Debata ndada dibagasan rumang kekerasan, huaso manang hagogoon ni pasukan manang penaklukan bangsobangso alai “ngolu partangiangon na torus menerus” ima ngolu na marhabonaron dohot namarhadaulaton laho mangulahon lomo ni roha ni Debata sahat tu haroroNa. Horong on ma nanigoari “Orang-orang saleh di tanah suci” (angka halak na bonar jala na daulat). Mansai benget do nasida paimahon haroroni Mesias i sahat ro di na matua. Ia si Simeon, sahalak sian horong on do, na laho tu Bagasjoro martangiang secara intens huhut meneraphon ngolu na marhabadiaon dohot marhadaulaton. Digoari nasida do ari haroroni Mesias i “ari ni Tuhan” ima sada tingki diantara ni dua zaman na berbeda jala kontradiktif, “zaman na jahat” dohot “zaman na denggan”. Menurut si Simeon nunga marbagabaga Debata tu ibana marhite Tondi Porbadia paboa na so idaonna hamatean so jolo diida ibana Kristus Tuhan i. Diida jala dihaporseai si Simeon paboa Jesus do napinarbagabaga ni Debata i tu ibana. Las ma rohana uju diida ibana Jesus, posoposo i. Ndang adong petunjuk di evanggelium Lukas on taringot tu “aha alana” umbahen pintor porsea ibana, Jesus do posoposo na binagabagahon ni Debata. Ra adong “gerakan” ni Tondi Porbadia dibagasan dirina mambahen pintor pasti jala spontan ibana mandok, “Paluaonmu ma nuaeng, ale Raja, naposomon di bagasan dame, songon na nidokmi; ai nunga diida matangku haluaon na sian Ho i, na pinaradem di jolo ni bangso sudena, bahen panondang sumondangi angka parbegu, bahen hasangapon ni Israel, bangsomi” Marhite sian i boi antusanta paboa Tondi Porbadia do na “menuntun” (mandasdas) ibana asa ruar sian inganan partangianganna jala bongot tu Bagasjoro umbahen gabe pajumpang dohot si Maria/Josep nang posoposo i.

4.Di pelaksanaan pesta-pesta Natal ditingki na parpudi on, jotjotan do marrumang tradisional-seremonial. Ai lam matua jolma, lam leleng marhuria jala lam jotjot mamestahon ari hatutubu ni Tuhan Jesus, ganup taon olo do ra sampe 3 sahat tu 5 hali, isarani natal huria (singkola minggu, naposobulung, ama, ina, sektor, umum), natal parsahutaon, natal margamarga, natal kantor, natal oikumene dohot angka na asing na so hagoaran, alai ternyata secara umum lam tu pejelna do pangantusion ni jolma laho manghaporseai paboa Jesus do realitas hapapatar ni Harajaon ni Debata. Terbukti sian angka sungkunsungkun, isara : Boha do parjadina Debata gabe jolma dibagasan diri ni Jesus ? Secara umum hariburon dipamestahonon di ari hatutubu ni Tuhan Jesus i na rumingkot, ndada pangauhonon dohot panindangion “nunga huida haluaon na sian Debata”, sian angka na parsidohot di pesta natal i. Nunga torop be jolma ndang be didasdas (dituntun) Tondi Porbadia laho mandohoti pesta natal huhut laho manghaporseai hapapatar ni Harajaon ni Debata, alai nunga didominasi nalar manang parbinotoan ni jolma. Ingkon marhite Tondi Porbadia do boi antusan jala haporseaan : “Debata gabe jolma dibagasan Jesus Kristus”. Alani i ingkon tubu do roha parsitutuon marhite ngolu habonaron dohot na marhadaulaton asa boi panghilalahonon “pandasdasan” (tuntunan) ni Tondi Porbadia laho marnida manang mamestahonon Hatutubu ni Tuhan Jesus, baru pe asa jumpang pangantusion haporseaon dohot panindangion songon na nidok ni si Simeon, ‘nunga diida matangku haluaon na sian Ho”, paboa na tutu do Jesus i hapapatar ni Mesias dohot Harajaon ni Debata.
Dimingguta sadarion ma minggu parpudi di taon 2009 alani i dina laho mangujungi taon 2009 on ingkon lam marsitutu do hita mamujimuji Debata huhut manghatindanghon “nunga diida matangku haluaon na sian Ho”, na marmudumuduhon pardalanan ni ngolunta mandalani ariari di taon 2009 on. Songoni nang dina laho mamasuhi sada taon naimbaru paboa naung “taida haluaon na sian Debata” marhite Jesus Kristus, ingkon lam papataronta ma Harajaon ni Debata tu na humaliang hita ima marhite ngolu partangiangon na manontong dohot marhite parange nang parulaan na “marhabonaron” dohot “namarhadaulaton” maradophon dongan jolma. Ngolu na sisongoni do na nidasdas (dituntun dan dikendalikan) Tondi Porbadia.. A m e n.

LUKAS 10 : 25 – 37 (GABE DONGAN JOLMA TU NA ASING )

1.Gabe dongan jolma tu na asing (Menjadi Sesama Bagi Yang Lain). Marmula sian panghataion teologis (wacana teologis) na pinasahat ni Siboto Patik taringot tu makna hangoluan salelelenglelengna ima hangoluan “na naeng ro” dohot “disan” (kehidupan “nanti” dan “disana”) alai marujung di sada ulaon/tindakan na praktis na boi pintor nihilalahon jala nialaman ni dongan jolma “sadarion/nuaeng” (kini) dohot “dison” (disini). Ndang olo Jesus i terpancing jala terjebak di perdebatan teologis na so marimpola. Migor langsung do Jesus i “mendaratkan” panghataion i, lumobi di na manaringoti “ise do dongan jolma i ?” Narumingkot tu Jesus ndada “ise” alai “boha” manang “songon dia” (“bagaimana”) hita boi gabe dongan jolma tu manang ise pe dohot didia pe.

2.Ayat 25-29. Disungkun sahalak Siboto Patik do Jesus taringot tu syarat-syarat laho manean hangoluan salelenglelengna. Sungkunsungkun na sarupa muncul do nang di Lukas 18:8 dohot Matius 22:35. Dua do sangkap ni Siboto Patik, ima manungkun sada hal na so binotona jala manungkun mardongan sangkap asa diboto ibana Guru na songon dia do Jesus i. Isi ni sungkunsungkunna manaringoti “hangoluan salelenglelengna” ndang manaringoti patik ni Debata. Dialusi Jesus do ibana marhite sungkunsungkun, “aha do natarsurat dipatik i? jala aha do najinaha ho disi?” Huroha tangkas do dijaha gabe diingot Siboto Patik i najinahana, pintor hatop do dialusi, “ingkon dihaholongi ho do Tuhan Debatami sian nasa ateatem, sian nasa tondim, sian nasa gogom dohot sian nasa roham, jala donganmi songon dirim” Manghaholongi Debata sian na 4 (opat) unsur on (tondi, ateate, gogo dohot roha) mangondolhon asa dihaholongi jolma i Debata sian sandok ngoluna. Manghaholongi Debata ndada holan di simanghudap alai dohot do marhite pambahenan. Laos songoni do na manghaholongi dongan jolma, naeng ma patupaon i songon na manghaholongi diriniba sandiri. Sada singotsingot do on tu na masa hatiha i, di na torop ahli teologia Jahudi na mangajarhon patik marhite dalan na lilu. Diajari nasida do patik manghaholongi sian dalan na terpaksa jala ndang sian nasa roha dohot ateate. Totalitas ni hajolmaon do na naeng manghaholongi Debata dohot dongan jolma doshon diriniba sandiri. Nang pe tingkos dialusi Siboto Patik i dohot alus na lengkap, alai ndang haruar sian sandok hadirionna, ai holan na malo mangapil do ibana. Ido umbahen dialusi Jesus muse, “tingkos do alusmi, ulahon ma songoni asa mangolu ho” Naeng paboahon ni Jesus do marhite pandohanNa i, alusna i do na gabe ojahan asa teanonna hangoluan salelenglelengna. Alani i asa unang holan mangapil patik Siboto Patik i alai dohot ma mangulahonsa. Alai tong do mamintori diri Siboto Patik on marhite sungkunsungkun, ise do donganhu jolma? Ra diboto Siboto Patik on do ise do donganna jolma alai sikap dohot pambahenan nasida ndang songon na niharaphon Jesus. Diantusi nasida do patik ni Debata alai dilului nasida dalan laho mamintori dirina. Sungkunsungkun ni Siboto Patik on, ise do donganhu jolma ?, sasintongna sorminan roha dohot sikap na mamintori diri. Boi do adong roha dohot sikap ni jolma na jotjot mamintori diri nang pe naung diboto hata nang pambahenanna naung salah. Sadar do ibana naung salah di hata nang pambahenanna alai ndang adong pangokuhonon dohot roha laho paubahonsa alai dilului dalan laho manutupi hasalahan manang hahurangan i dalan laho mamintori diri. Alani i lam tapauba ma rohanta asa ndang mamintori diri. Sian sungkunsungkun Siboto Patik on adong asumsi na tersembunyi ima mambahen pembedaan-pembedaan ni jolma. Adong do jolma na pantas dohot layak digoari dongan jolma jala adong na so patut digoari dongan jolma. Artina nang ni ida jolma i alai ndang gabe otomatis jolma na ni ida i gabe dongan jolma. Nunga dibuktihon pardalanan ni sejarah di portibion, jotjot masa pembunuhan dohot parporangan ala perbedaan suku, etnis, agama dohot tembok-tembok pemisah na asing( Contohna : apartheid na masa ni Afrika Selatan, di Irak dohot suku Kurdi, di Indonesia pigapiga taon naung salpu masa do parbolatan dohot parsalisian antar suku, ras dohot etnis nang agama). Marhite alasan parasingan/perbedaan alani agama, warna kulit, suku, ras dohot na asing, sahalak jolma diperlakuhon marasing, mardingkan jala boi do masa mangangohon hosa ni sasahalak alani i. Jadi, boni ni sikap primordialisme dohot pangantusion eksklusivisme do sungkunsungkun ni Siboto Surat i, na patupahon pembedaan-pembedaan ni jolma siala agama, suku, etnis, ekonomis dohot politis, dna.

3.Ayat 30-37. Laho mangalusi Siboto Patik na manungkun manang ise do dongan goaron, ditariashon Jesus ma sada umpama taringot tu halak Samaria na asi roha. Umpama on dibuat do sian peristiwa na somal masa di dalan balobung na marbahaya. Adong 5 (lima) halak tokoh di umpama ni Jesus on. Naparjolo : sada halak, na tuat sian huta Jerusalem laho tu huta Jeriko, na nisamun panamun; dipupusi ibana, dipukpuhi jala matemate ne do ibana ditadingkon. Ndang apala tangkas binoto ise do na nisamun on alai pigapiga catatan mandok ia jolma na nisamun panamun on ima sahalak Jahudi na tuat sian huta Jerusalem laho tu huta Jeriko, na marhira 27 kilometer (17 mil) daona, marbatubatu do dalan i alani i ndang adong suansuanan huhut gok padang pasir jala adong dalan na menurun/terjal marhira 1200 m (3300 kaki) na ingkon sidalanan. Di zaman Alkitab, digoari do dalan on :”dalan na gok mudar” (jalan berdarah) ala ndang aman, godang panamun martabuni di dolokdolok batu dihumaliang ni dalan on na laho manamun na mamolus dalan on. Napaduahon dohot napatoluhon ima sahalak malim dohot sahalak Lewi na mamolus inganan i alai ndang olo mangurupi jolma na nisamun i huhut dilaosi ibana do. Malim dohot halak Lewi on mulak sian panghobasion di Bagas Joro na di Yerusalem. Mangihuthon Taurat ndang jadi nasida maniop bangke ni jolma (bd. Imamat 21:1; Bilangan 19:11). Anggo dilaosi nasida do i gabe ramun ma nasida alani i ingkon mangulahon ulaon pangurason ma nasida saminggu lelengna jala ndang boi marsaor dohot na torop andorang so salpu masa pangurason i jala ingon manggarar biaya penguburan anggo dijama nasida do jolma na nisamun i. Hape jolma na nisamun i ndang dope mate. Na mabiar disamun do malim dohot halak Lewi on manang alani hamalimon dohot halewion nasida i songon pemuka ugamo ni Jahudi gabe ndang olo mangurupi na hona samun i. Na pasti ndang marasi ni roha nasida, dilaosi do na hona samun i huhut ditorushon nasida pardalananna. Napaopathon ima sahalak Samaria. Halak Samaria on ma na gabe fokus di umpama ni Tuhan Jesus di turpuk on. Halak Samaria ima pomparan ni bangso Israel naung marsaripe tu halak na ro na mian di harajaon Israel Utara dung lengse huta Samaria di taon 722 sM (bd. 2 Raja-raja 19:36-38). Dihasogohon halak Yahudi do halak Samaria songon halak dagang na “satonga keturunan” di pardagingon dohot di partondion. Ndang donganna jolma halak Samaria dietong halak Jahudi. Naung marburakburak do parmusuhan ni halak Jahudi dohot halak Samaria (bd. Yoh 4:9). Jebu do parsalisian nasida i, hape halak Samaria diturpuk on do naumboto holong ni roha tu na nisamun i. Penuh perhatian do halak Samaria on tu na hansitan i, ndang disungkun ibana ise do jolma na nisamun i, halak Jahudi do manang halak Romawi, dna. Na pasti asi rohana marnida na nisamun i jala donganna jolma do na nisamun i, na ringkot diurupi. Diparade halak Samaria on do tingkina dohot gogona laho mangurupi korban ni panamun i, dipasahat ibana rupia dua biaya pangubation jala rade manamba i dana/biaya i molo hurang tu nampuna bagas penginapan i. Napalimahon ima nampuna bagas penginapan. Nampuna bagas on pasti do mananda halak Samaria i ala jotjot ro tu inganan i. Parsaoran na marojahan di pos ni roha ni halak Samaria on tu nampuna bagas i umbahen dilehon ibana dua rupiah laho pauliulihon manang merawat korban na nisamun i. Jala nampuna bagas i pe pos do rohana di halak Samaria i, na ro do muse ibana tu bagasna.

4.Sude do hita manghirim asa dohot gabe panean di hangoluan salelenglelengna. Hangoluan salelengleleng ndada manaringoti ganjang ni umur/asa leleng mangolu (secara kwantitas), ndada holan manaringoti ngolu di ari sogot (surgo) alai manaringoti kwalitas parngoluan do ima namanghaholongi Debata sian nasa roha dohot ateate, nasa gogo dohot tondi huhut manghaholongi dongan jolma doshon diriniba. Mangihuthon umpama ni Jesus on “gabe dongan jolma tu na asing”. Artina haporseaon dohot pangoloion nang haholongon tu Debata ingkon marparbuehon asi ni roha tu dongan jolma na gale, somardihadiha, naginosagosa, na marsitaonon, dna (bd. Poda 14:21
Matius 25:40). Targoar halak Samaria on na asi roha ala dipatuduhon ibana do asi ni rohana i tu angka naginosagosa, na parir parniahapanna. Asi ni rohana i ndada holan marojahan di panghilalaan sambing dohot ndada di panghataionna alai dipatuduhon marhite pangulaon/pambahenanna na konkret, ndang dipaholang suku, ras, ugamo, horong dohot parbangsoon, nang angka na asing pe. Asi ni roha ni halak Samaria i mangharhari “tembok-tembok pemisah” na mambahen diskriminasi di jolma i. Amen.

PARHAHAMARANGGION NA ROSU (PSALMEN 133 : 1 – 3)

1.Na unik do kepribadian (catt. : Kepribadian (personality) adalah ciri-ciri atau tabiat seseorang yang mencakup pola-pola pemikiran dan perasaan, konsep diri, perangai dan mentalitas. Perkembangan kepribadian manusia dipengaruhi oleh empat faktor yang saling mendukung dan terkait, yakni warisan biologis (heredity), warisan lingkungan alam (natural emvioronment), warisan sosial (social heritage), kelompok manusia (group), ni jolma i, ndang adong na sarupa (identik) nang pe silinduat (kembar). Jadi marragam do kepribadian ni jolma songoni nang orientasi (pandangan) ni ngoluna. Ditongatonga ni masyarakat pe marragam do suku, agama, budaya, dna (masyarakat plural). Molo pira ni manuk na binahen di ampang jala nihindat ampang i, boi do pira i masitomboman di ampang i gabe pocah manang songon dangka ni hau na donok boi do masiososan, songoni do parsaoran di tongatonga ni keluarga, huria nang masyarakat singgip do tu parbolatan dohot parsalisihan, gabe maol jumpa parsaoran nauli jala na denggan manang na rosu. Hape umumna ganup jolma las do rohana jala hirim do di angka parsaoran na rosu (kerukunan dan kedamaian). Aha do sipareahan manang sipatupaon asa taruli di parsaoran na rosu ditongatonga ni keluarga, huria nang masyarakat ? Jala dia do uli ni parsaoran na rosu i ?

2.Denggan jala sonangnai parhahamaranggion na rosu (ayat 1)
Diayat 1 on, secara khusus talapati hata “na marhahamaranggi” dohot “pungu sahundulan” asa marhite pangalapationta di hata i dapot hita lapatan ni hadengganon dohot hasonangan na dimaksud ni ayat on dohot panghorhonna di ayat 2-3). Hata “na marhahamaranggi” marharoroan sian hata Heber, xa’ (ach). Terjemahan Indonesia mandok “saudara-saudara”, terjemahan Today English Version mandok “God’s people” lapatanna “bangso ni Debata”. Hata xa’ (ach) boi do talapati namarhahamaranggi di tongatonga ni keluarga (na sa-bapa, sa-ompu), ruas ni suku (member of same tribe), ruas ni sadasada punguan manang bangso. Hata “pungu sahundulan” marharoroan sian hata dxy (yakh’-ad). Terjemahan Today English Version mandok “live together in harmony” (hidup bersama dalam keharmonisan), terjemahan Indonesia mandok “diam bersama dengan rukun”. Jadi “pungu sahundulan” marlapatan mangolu dibagasan keharmonisan (live together in harmony). Parhahamaranggion na rosu i ndada hasadaan (unity) dibagasan keseragaman (uniform) alai hasadaan dibagasan keberagaman (diversity) na harmonis, tudos tu Tim Koor na mangendehon sada ende, mansai tabo begeon molo ganup logu/soara diendehon manang disoarahon (Bd. Simfoni di dalam musik yang berbicara tentang harmonisasi, artinya penggabungan keberagaman alat musik yang berbeda tetapi mengeluarkan nada yang sama, sehingga menghasilkan suara yang indah didengar), denggan jala boi diharmonisasi tu logu/soara ni na asing. Anggo siboan logu/soarana be jala ndang diharmonisasi gabe falls begeon jala ndang tabo begeon ni sipareon.

3.Pasupasu tu parhahamaranggion na rosu (ayat 2-3)
Parbue ni parhahamaranggion na rosu ima pasupasu ni Debata na tangkas dipabotohon di ayat 2 – 3 on. Na parjolo ima “songon miak na hushus”. Hasomalan di daerah Timur Tengah do mamiahi simanjujung, tarlumobi dina laho patindanghon sahalak malim manang raja. Miak na angur i mangurangur tu humaliang. Jadi miak i manggombarhon goar na denggan (nama baik) dohot kemasyhuran. Keluarga, huria nang bangso namarparsaoran na rosu, na harmonis tudos songon miak na angur i, tarpasupasu ma ngoluna, angur jala tarbarita ma goarna di hinauli dohot hinadenggan ni parsaoran nasida. Napaduahon ima “songon nambur ni Hermon”. Hermon ima dolok natumimbo di daerah Palestina. Nambur ni Hermon i mangalehon kesejukan, kesegaran tu na humaliangna dohot manganapui tano. Nambur ni Hermon manggombarhon hamadumaon dohot tano na napu (kesuburan). Jadi keluarga, huria dohot bangso na marparsaoran na rosu tarpasupasu do ngoluna di hamadumaon jala mamboan kesegaran dohot kesejukan tu na humaliangna.

4.Konteks keluarga. Na umdonok di sasahalak ima keluargana. Donok di jarak dohot di intimitas (keakraban hubungan keluarga). Hadonokon i marpanghorhon tu hubungan na bagas dohot panghilalaan na marragam, isarani muruk, holong, mardandi, kecewa, dna. Saluhutna i boi marpanghorhon lam tu rosuna parsaoran ditongatonga ni keluarga i jala boi gabe hagaoron manang konflik. Hagaoron manang konflik ditongatonga keluarga marragam do alana, boi do alani arta, hata nang pambahenan/pangulaon, hurang menghormati, dna. Diragam ni panghilalaan i, relasi di antara ruas ni keluarga i gok dinamika (perubahan yang terus terjadi). Donok do ruas ni keluarga i alani boi gabe “masiososan” jala marpanghorhon tu hagaoron/konflik. Disisi na asing masihaholongan jala saling membutuhkan do ruas ni keluarga i (bd. Esau dohot Yakob, ima gombaran ni namarhahamaranggi na konflik/marsalisi alai adong komitmen di nasida nadua laho padengganhon muse parhahamaranggionna asa rosu, uli dohot denggan, 1 Musa 33:1-20).
Konteks Gereja. Gok dinamika do parsaoran ditongatonga ni huria. Adong pertumbuhan nang perkembangan secara kwalitas ruas ni huria (parngoluonna denggan jala uli secara pardagingon nang partondion), songoni nang secara kwantitas (bilangan/jumlah) ni ruas ni huria i. Pertumbuhan dohot perkembangan i hinorhon ni jalinan relasi na denggan diantara ruas ni huria i, songoni nang antar huria. Alai disisi na asing adong do huria na hurang bertumbuh jala berkembang secara kwalitas dohot kwantitas ala konflik internal (sian bagasan) dohot ekstenal (sian duru). Ragam do sibonsirina, boi do ala late, elat, hosom, roha diri, dna.
Konteks Masyarakat. Torop do anggota masyarakat na denggan jala uli parsaoranna, nang pe marasing be agamana, suku, horongna, dna, boi nasida marsiurupan dohot masitumpahan. Alai disisi na asing i, sai adong do na mambahen isu na so denggan ala agama, kepentingan politik dohot horongna na laho mambahen hagaoron/konflik ditongatonga ni masyarakat.

5.Aha do sipareahan manang sipatupaon asa rosu parsaoran manang parhahamaranggion ditongatonga ni keluarga, huria nang masyarakat ? Saotikna adong 4 (opat) hal nang ingkon siparrohahononta (Kami menyebutnya dengan istilah 4 (Empat) “K”).
Naparjolo : “Sisada Tujuan” (Kesamaan Tujuan). Ndang otomatif harmonis manang rosu parsaoran i molo rap ro jala hundul pigapiga halak di sada inganan. Tudos do i tu group musik, rap marpungu pe nasida ganup ari di sada inganan huhut mamangke alat musikna be, ndang gabe jaminan i boi nasida mangendehon lagu na sarupa. Ringkot sada tujuanna ima sada roha nasida mangendehon lagu na sarupa dohot sian kunci na sarupa. Molo sibahen laguna be dohot kuncina be, ndada simponi manang lagu na tabo tarbege alai lagu na falls dohot soara-soara na boi mambahen hansit sipareon. Alani i sisada tujuan do ruas ni keluargata be, naung diboto ruas ni huria nang angka parhalado i do tujuanta bersama songon sada huria? Taingot ma umpasa na mandok Tampakna do tajomna, rim ni tahi do gogona. Adong hata ni halak Inggris na mandok “together we can change the world” ( bersama kita dapat merubah dunia). Napaduahon : “komunikasi”. Di punguan koor manang orkestra adong do diringent manang konduktor na mangatur angka parende i manang pemain musik. Marhite gerak ni tanganna do diringent berkomunikasi tu angka parende dohot pemain musik, nadia ma diendehon parjolo, gogo manang halus do diendehon dohot angka na asing hombar tu aturan di partitur lagu i. Songoni do nang di keluarga dohot huria marhite komunikasi na denggan boi ma diantusi jala dihangoluhon saluhut ruasna napinangido sian nasida jala beha ma sipareahon nasida laho mencapai tujuan i. Jadi marhite komunikasi na positif manang denggan boi ma lam tu rosu manang harmonis na sadasada keluarga nang punguan. Napatoluhon; “kerjasama” Molo anggota group musik manang adong sahalak pemain na sibahenbahenna manang lomona mamangke alat musikna mangendehon lagu naung ditotophon jala ndang mangihuthon aturan di partitur lagu manang ndang manangihon dohot marnida arahan sian konduktor, gabe ndang denggan permainan musik nasida jala ndang adong lapatanna. Jadi ingkon boi do kerjasama dohot denggan nasida asa uli huhut tabo begeon lagu naniendehonna. Adong hata ni pande bisuk na mandok, “jika kamu tidaklah mengambil bagian/kerjasama, kamu bukanlah bagian dari regu”. Napaopathon, “komitmen”. Molo holan nanionjar panghilalaan na “tertarik” do sasahalak mangulahon ulaonna, ndada nanionjar komitmen, maol do tulus ulaonna i naniulahonna i. Manang aha jala boha pe hamaolon, marhite komitmen boi ma rap maju dohot bekerja sama. Pemain musik yang tidak dapat memberikan komitmennya tentu saja tidak dapat dimasukkan dalam orkestra. Apa jadinya bila ia tiba-tiba memutuskan untuk tidak naik panggung? Tanpa yang satu ini, kesatuan tidak dapat terwujud. Orang-orang yang berani memberikan komitmen mereka adalah orang-orang yang berani untuk berkorban dan melalui berbagai-bagai tantangan, untuk meraih keberhasilan yang lebih besar dari sekedar prestasi rata-rata.
Sada hal na menarik sian turpuk on, asa rosu manang harmonis parsaoran i ingkon songon miak dohot nambur do pangalaho/bangko ni jolma i ditongatonga ni keluarga, huria dohot masyarakat. Kecenderungan ni miak dohot nambur ima bergerak tu toru do ndang tu ginjang. Maol do harmonis parhahamarangion manang parsaoran molo ganup jolma manang ruas ni keluarga dohot huria nang angka punguan na marragam i paburnangburnang diri dohot patimbo dirina huhut patutoru donganna jolma. Ingkon lam marsiajar do ganup hita martoruk ni roha (rendah hati=low profile). Apostel Paulus mandok, “sada ma parrohahon hamu; sada ma haholonganmuna; saroha, sapingkiran ma hamu! Unang ma mardingkandingkan manang marhasangapon na rumar; alai sian toruk ni rohamuna be ma rajumi hamu donganmuna sumurung sian dirimuna! Unang ma na ringkot di hamu be matahon hamu, dohot ma na di dongan! Songon parrohaon ni Kristus Jesus ma parrohaonmuna!” (Filp 2:2-5). Amen.

1 Kronika 16 : 7 - 12

1.Mingguta di tingki on margoar Kantate, lapatanna “Endehon hamu di Jahowa ende naimbaru” (Psalmen 98:1a). Disosoi goar ni minggu on do tu hita asa tapasahat pujipujian tu Jahowa. Laos i do napinangido ni Debata tu hita marhite turpuk on jamita dimingguta sadarion.
Nunga tardok demak (aman) luat, nunga dipauli Raja David na margoar hutana na songon ibukota ni Harajaon Israel ima Jerusalem. Nunga dipauli undungundung inganan n Poti Parpadanan. Sanga do songon na tondan parpinda ni Poti Parpadanan i tu huta siala parmate ni si Usa tingki na paorothon sian Kiryat Jarim (1 Kronika 13:9-10). Gabe tu jabu ni si Obed Edom Poti Parpadanan i. Dung 3 bulan lelengna Poti Parpadanan i di bagas ni si Obed Edom, saut ma dipabongot tu undungundung na pinaulina i. Dung ojak Poti Parpadanan i di undungundung i dipamasa angka las ni roha bolon marhite na pasahat pelean dohot pujpujian parolopolopon nangkupan ni angka ende naniuluhon si Asap songon parhalado.
2 bagian na naeng tapahusohusor jala tahangoluhon marhite turpuk on :

2.Tapuji ma Tuhan Debata. On ma na parjolo.
Marende bangso Israel mamujimuji Debata laho pasahathon hamauliateon ni rohana ala naung sahat Poti Parpadanan i tu undungundung i. Poti parpadanan i do hataridaan, simbol dohot jaminan kehadiran ni Debata ditongatonga bangsoNa. Alani i sai tarpasupasu do halak/keluarga/bangso na gabe inganan haojahan Poti Parpadanan i (patudos tu keluarga ni si Obed Edom) alai manghorhon uhum do i tu angka na leas rohana maradophon Poti Parpadanan i (patudos tu si Usa). Molo mian Debata ditongatonga nasida sonang jala marlas ni roha do Israel. Alani do marende nasida mamujimuji Debata. Ido salah satu na patuduhon hamauliateon ni roha nasida di pambahenan ni Debata.
Namangonjar roha nasida pasahat pujipujian mauliate ni roha, ima marningot jala manghilalahon basabasa ni Debata. Basabasa ni Debata do boi sahat Poti Parpadanan tu Yerusalem. Alani i songon bangso Israel na marlas ni roha jala marolopolop ala naung ojak Poti Parpadanan i ditongatonga nasida di Jerusalem tama ma nang hita marlas ni roha jala marolopolop mardongan pujiapujian siala rade Debata ro tu tongatonganta di portibion marhite Jesus Kristus.
Boi do marragam cara pamujionta tu Debata, isarani marhite ende, marhite parsidohoton di angka ulaon ditongatonga ni huria, nang marhite pambahenan ni ngolunta siganup ari. Boasa tama ingkon pujion Debata ? Marragam do alusta. Ganup halak ra pasahathon pujipujian tu Debata hombar tu angka pasupasu najinalona be. Manghilalahon dohot manghamauliatehon basabasa ni Debata ido hataridaan ni ngolu na markantate. Pinarhatopot pangurupion ni Debata. Sian ngolu na songoni do tubu roha na ringgas manghamaulitehon basabasa ni Jahowa. Binoto mandok mauliate ala pinarhatopot pangurupion ni Jahowa na mambahen las roha di ngolu on.
Tapasahat pujiujian dohot hamauliateon ni rohanta tu Debata marhite ende dohot pelean na marragam i ndada alani jolma, ndada ala ni aturan manang ala utang naso tarjua manang ala adong upah sihirimon sian Debata alai ala basabasa ni Debata dohot silehonlehon ni Debata di ngoluta on do. Hamauliateon ima parbue ni haporseaon. Molo tarajumi do ngolunta on dohot na adong dihita silehonlehon ni Debata manang basabasa ni Debata dipaingot do hita asa mamujimuji Debata marhite ende pujian dohot ragam hamauliateon nang marhite panggulmiton ni ngolu.

3.Lului ma Jahowa jala baritahon ma pambahenan ni Debata di ngolunta.. On ma na paduahon..
Disosoi do Israel asa mangalului Jahowa dohot marpanindangion mambaritahon nasa pambahenan ni Debata marhite pandohan diayat 8b, 9b + 11 na mandok “sisiri hamu ma Jahowa jala lului hamu ma bohiNa”, “pabotohon hamu ma di tongatonga ni angka bangso angka pambahenanna i”. “marnonangi ma hamu taringot tu halongangan angka na binahenna i sudena”
Molo disosoi bangso Israel asa “mangalului Jahowa” ndada na mandok “na mago Debata umbahen niluluan. Alai asa diingot bangso i do nasa pambahenan ni Debata di ngolu nasida songon sada bangso dohot pandonganion ni Debata di ngolu nasida ganup marsadasada. Marhite namarningot nasa pambahenan ni Debata gabe lam porsea dohot pos roha ni bangso i di Debata, laos boi ma nasida mamujimuji huhut mandok mauliate tu Debata dohot mambaritahon manang manghatindanghon nasa pambahenan ni Debata i tu saluhut bangso.
Kehadiran ni Poti Parpadanan i mangalehon pos ni roha di nasida. Kehadiran ni Poti Parpadanan i patuduhon hasetiaon ni Jahowa di padanNa i. Haporseaon dohot pos ni roha di Tuhan i tapapatar marhite parngoluan na so ganggu manang ndang lomos marTuhanhon Debata Jahowa. Hasetiaon ni Debata na tongtong mangaramoti ngolunta mangidohon sian hita hasetiaon manghaposi Ibana dohot mangulahon HataNa huhut mamaritahon manang manghatindanghon nasa pambahenan ni Debata di ngolunta.
Godang do pambahenan ni Debata tu Israel mamungka sian tano Misir, diparhorsihan nang dung sahat tu tano Kanaan. Songon nang dipardalanan ni ngolunta ganup marsadasada ragam do pasupasu ni Debata, pandonganion ni Debata dipardalanan ni ngolunta. Pandonganion, panarihonon dohot pasupasu ni Debata ido sibaritahononta manang sihatindanghononta tu sandok tano on asa ditanda portibion do na Jahowa do Debata, nampuna jala namarhuaso di portibion huhut na mangalehon haluaon.
Huria na mangolu ima huria na sintong marbarita nauli (marturya). Alani tarjou do huria i mamboan barita nauli tarlumobi tu angka na so mananda haluaon i dope. Nunga adong nian angka parhobas na tarpillit napinaojak mangulahon i alai songon pamatang ni Kristus, sude do ruas ni huria i, angka na porsea i tarjou mangulahon i, ndada ingkon marhite jamita (verbal) alai tarlumobi ma marhite ngolu (parange dohot pambahenan). Bahkan lebih efektif do jamita na marhite pangulaon i, ai ido na langsung patar diida jolma na torop i, ido hataridaan huria na mangolu dohot ruas ni huria na na lam martumbur jala lam matoras.
Jadi ingkon marpanindangion do angka na porsea i marhite panggulmiton ni ngoluna, disude partingkian dohot inganan. Alani i taingot ma denggan basa ni Jahowa jala tapasahat ma pujipujian hamauliateon ni rohanta holan tu Ibana huhut ta baritahon ma nasa pambahenanNa di ngolunta. A m e n.

LUKAS 10 : 1 – 12

1.Sude Negara na di portibion pabangkithon dohot paborhathon haposan ni rohana gabe duta di Negara na adong hubungan diplomatikna tu Negara inganan pangulaon ni duta i. Di goari do angka duta i, DUTA BESAR BERKUASA PENUH, na mewakili negarana di Negara na tinopotna i.
Tudos tusi do rumang ni parsuruon ni Tuhan Jesus di siseanNa dohot angka na porsea i tu portibion laho patandahon Harajaon Banua Ginjang. Dilehon Tuhan Jesus do tu angka siseanNa I dohot tu angka na porsea i huaso nag ok laho patandahon Harajaon Banua Ginjang i marhite parjamitaon, pahiarhon angka na marahit, pabalihon tondi na hodar, pangoluhon angka na mate dohot paiashon na puru on.
Domu tu ulaon i ma dibaritahon turpuk on ima pamillition dohot parsuruon ni Tuhan Jesus di 70 halak siseanNa, angkup ni sisean na 12 i. Dijou jala dipaborhat Tuhan Jesus do sisean na si 12 i, dohot si 70 halak I laho patandahon Harajaon Banua Ginjang. Adong 4 bagian hasintongan Hata ni Debata marhite turpuk na naeng tapahusor-husor dohot tahangoluhon.

2.Parjolo : Dijou jala disuru Tuhan i do hita mamaritahon Barita na Uli i. Alani i taulahon ma i dibagasan na marsiurupan.
Dijou jala dipaborhat Tuhan Jesus do 70 halak siseanNa i laho patandahon Harajaon Banua Ginjang. Boi do bilangan 70 manggombarhon torop ni bangso di sandok portibion na ginoaranna di bible i (1 Musa 10). Jadi marhite bilangan 70 i dipatuduhon so holan tu bangso Israel dipasahat Barita na Uli i alai dohot do tu sandok bangso di portibion. Hata ni Tuhan Jesus andorang so manaek Ibana tu Banua Ginjang mandok : “Laho ma hamu poda i hamuma saluhut bangso…..” (Mat 28:19).
Dipanjouon ni Tuhan Jesus tu si 12 halak siseanNa i, dipatuduhon ia sisean na 12 i dijou sian tonga-tonga ni jolma sihatoropan, sian ragam ni ulaon dohot hadirion. Si Mateus sian Kantor sijalo beo (kantor pajak), artina mewakili orang kantoran, Si Simon Petrus sian pardengkean (nelayan), artina ibana mewakili parumauma manang non kantoran.
Songoni do nang panjouon dohot parsuruon ni Tuhan Jesus tu si 70 halak i, dijou nasia sian ragam huta, ulaon dohot bangko, asa marhite keberagaman manang parasiagasingan nasida i boi angka sisean i masitumpahan (bekerjasama dohot sama-sama kerja) jala masilehonan solang (saling melengkapi).
I do artina pandohan ni Tuhan Jesus na diayat 1 : “jala duadua nasida disuru”. Disuru sisean na 70 halak i duadua asa boi marsitungkolan dohot marsiurupan mangulahon ulaon na pinasahat Tuhan Jesus tu nasida. Domu tusi do tu nanidok ni apostel Paulus tu huria na di Korintus (1 Kor 12:12-31), “marragam, marasingasing dijalo sisean i talentana be” Parasingasingan i pangkeon tu ngolu na marsiurupan, marsitungkoloan dohot saling melengkapi.
Dijou do hita gabe siseanNa, siihuthon Tuhan Jesus laho mamaritahon barita na uli i. Jadi ulaon marbarita nauli ndada holan ulaon na pinasahat tu angka partohonan manang parhalado alai sude siihuthon Kristus ingkon do mamaritahon Harajaon ni Debata. Dina jinou Tuhan i hita gabe parbarita nauli dilehon tu hita ulaon siganup ari dohot sibasabasa na marragam i. Adong na pegawai, guru, petani/pangula, partigatiga, tukang dohot angka na asing.
Sude ulaon na marragam i diparhasean Tuhan Jesus do gabe mimbar parjamitaan mamaritahon Barita na Uli. Ndada ingkon tatinggalhon ulaon siganup ari asa gabe parjamita hita. Ulaonta siganup ari i pangkeonta mamaritahon Tuhan Jesus. Molo ta pangke ulaon na marragam i dibagasan na marsiurupan, margogo ma hita mangulahon pamaritahonon i.

3.Unang mabiar hita mamaritahon Harajaon Banua Ginjang i nang pe godang angka rintangan dohot angka tantangan. On ma bagian na paduahon.
Diayat 3 didok Tuhan Jesus : “Laho ma hamu! Hira birubiru do hamu husuru tu tongatonga ni angka babiat”. Marhite pandohan i dipaingot Tuhan i do angka iseaNa i godang jala borat do parungkilon di ulaon i Digombarhon Tuhan Jesus do nasida songon birubiru mangadopi babiat. Biru-biru ima dorbia na gale, ndang marsait, ndang martaji jala ndang adong soropna. Na nidok Tuhan Jesus disi ndag adong sipangasahonon ni sisean i maradophon angka babiat i. Hape disuru nasida tu tonga-tonga ni angka babiat na gogo.
Ido gombaran ni ngolu na porsea i di portibion. Tudoshon biru-biru do huria i, ima angka na porsea i, gale ndang boi manuntuk andora ditongatonga ni jolma na manghosomi Tuhan Jesus i. Anggo babiat di portibion nunga lam otik jala lam punah alai pangalaho ni jolma songon pagalaho babiat lam godang. Tudos do i tu ulok. Ulok nunga lam maol tajumpai. Nang pe ulok lam maol tajumpai alai pangalaho na mangulok i lam godang di portibion.
Martimbanghon angka na jahat i, gale do angka na porsea i di gogo ni portibion. Ndang adong sipangasahonon ni angka na porsea i gogo ni portibion. Ndang na so tarbahen Tuhan i pajongjonghon huriaNa di portibion alai ingkon taluhonon do hagogoon ni portibion marhite holong dohot halambohon.
Molo tabereng gumodangan do hasea manang manfaat ni birubiru na gale i sian babiat. Juhutna gabe sipanganon, susuna mangalehon vitamin, imbuluna mambahen pahean wol dohot alashon pamatang. Hape mabiat holan mambahen biar do. Hasea manang manfaat ni biru-biru na sisongoni do na pinangido Tuhan Jesus sian angka siseanNa i I do umbahen didok Tuhan Jesus tu angka siseanNa i: “Hamu do Panondang ni tano on” & “Hamu do sira ni tano on” (Mat 5:13-14). Jadi nang pe godang pambibiari di ulaon parsuruon ni Tuhan Jesus i, dipapos roha ni angka sisean i asa unang mabiar ai donganan ni Tuhan i do na sinuruNa i.
Jotjot do hita mabiar papatarhon hadirionta songon siihuthon Kristus. Mabiar hita ala lupa di bagabaga pandonganion ni Debata. Taingot ma Tuhan Jesus sandiri pe, uju pasahathon parsuruonna tu angka sisean i didok Ibana do, “Sai na donganaKu do hamu rasirasa ro ajal ni hasiangan on”

4.Bagian patoluhon : Disarihon Debata do ngolu ni angka na porsea i. Di ayat 4 didok Tuhan Jesus : “Unang boan hamu hande-hande manang hajut, manang sipatu pe; unang tabe hamu halak di tonga dalan. Pandohan ni Tuhan Jesus on manuanhon pos ni roha di sisean na sinuru i maradophon Tuhan Jesus na marsuru i.
Diorai nasida mamboan bohal asa tung marsigantung nasida tu pandonganion dohot panarihonon ni Tuhan i. Diorai nasida mamboan bohal asa unang adong ni roha isean i panghilalaan ala haboionna marhasil nasida di ulaon na sinuru ni Tuhan Jesus i. Diorai nasida mamboan bohal asa unang tarsabat (terhalang) nasida mangula ulaon i ala mamboan hande-hande.
I do tong lapatan ni ora-ora manabi halak di dalan. Molo ditabi nasida halak di dalan so ma pardalanan ala marganjang ma panghataion, habis tingki manghatai na so ringkot gabe sundat ma mangulaho ulaon na rumingkot.
Marhasil hita di ulaon i molo pos roha di Tuhan i. Marhasil hita di ulaonta molo marsihohot hita manghaposi Ibana. Diparsihohoton manghaposi Tuhan i do kunci keberhasilan ni angka na porsea i. Didok di 2 Kronika 26:5b : “saleleng ibana mangalului Jahowa, manjadi ulaon ni raja i ditumpak Debata”.
Saleleng dilului raja Usia, Debata Jahowa, manjadi do ulaonna. Marumur 16 taon do Usia dipabangkit gabe raja di Israel, ala dilului ibana boi do si Usia 52 taon lelengna manggomgomi Juda.
Alani i, molo naeng marhasil hita mangulahon parsuruon ni Debata manang laho mangula ulaonta, unang tapangasahon hagogoon dohot hapistaranta, alai marhaserepon ma hita jala marhasetiaan huhut mangasahon Tuhan i di ngolunta.

5.Bagian paopathon : Dijou jala diuru Tuhan i hita mamaritahon Barita na Uli marhite parjamitaon dohot pambahenan.
Didok Tuhan Jesus diayat 9 : “Pamalum hamu ma angka na hansitan na disini, dok hamu ma tu nasida : “Nunga sahat Harajaon ni Debata tu hamu” Jadi ulaon ni angka sisean i mamaritahon naung songgop Harajaon ni Debata.
Harajaon ni Debata ndada wilayah kekuasan, alai Debata na marhuaso, marharajaon di roha ni jolma i. Dilehon Tuhan Jesus do tu angka sisean i huaso pamalumhon na marsahit. Ndada holan manjamitahon angka sisean i alai dohot do pataridahon jamita i marhite pangulaon dohot pambahenan.
Ulaon na sisongon i do dipatupa Tuhan Jesus andorang di portibion, ndang holan marjamita Ibana, dipamalum do angka na marsahit
Metode na sisongoni ma na jolo dipatupa I.L Nomensen di tano Batak. Didia jongjong gereja disi do dipajongjong parsingkolaan dohot parubatan. Laos ido naniiuhuthon HChB/HKI na jolo, manang didia jongjong HChB/HKI laos dipajongjong do parsingkolan.
Mangihuthon barita, Nomensen do na mangatur tingki ni onan di Tapanuli najolo, ari Senin di Lintong ni Huta, Selasa di Siborongborong, Rabu di Porsea, ari Kamis di Muara, Jumat di Balige dohot Dolok Sanggul, Sabtu di Tarutung.
Marhite i dipatuduhon, ndada holan marjamita ulaon ni halak Kristen dohot do nang manghobasi parngoluon siganup ari. Jadi parjamitaon dohot pangulaon nang pambahenan ndang boi sirangon. Alani i taingot ma jamitami do ngolum jala ngolumi di jamitam. A m e n.